Natrium Metabisulfit TINJAUAN PUSTAKA

Untuk mencegah pencoklatan enzimatik dapat dilakukan dengan beberapa cara : 1 Suhu Karena pemanasan dengan suhu tinggi dapat menyebabkan terjadinya pencoklatan non enzimatik, maka proses ini dapat dikendalikan dengan penurunan suhu. 2 pH Penurunan pH dapat mencegah proses pencoklatan pada reaksi Maillard, karena reaksi ini sangat baik berlangsung pada kondisi alkalis. 3 Inhibitor Inhibitor kimiawi yang dapat mencegah pencoklatan non enzimatik misalnya sulfit, bisulfit dan garam CaCl 2 . 4 Pemakainan SO 2 Sulfuring Penggunaan SO 2 pada proses pengeringan bertujuan untuk mempertahankan warna, citarasa, asam askorbat, karoten, dan stabilitas bahan selama penyimpanan Susanto dan Suseno, 1994.

F. Natrium Metabisulfit

Natrium metabisulfit yang diperdagangkan dalam bentuk kristal. Pemakaiannya dalam pengolahan bahan pangan bertujuan untuk mencegah proses pencoklatan pada buah sebelum diolah. Sulfit digunakan dalam bentuk gas SO2, garam Na atau K sulfit, bisulfit dan metabisulfit. Sulfur dioksida dan garamnya Bisulfit dan Metabisulfit berada dalam bentuk yang sangat dipengaruhi oleh pH larutan pada saat terlarut dalam air, seiring dengan penurunan pH, proporsi SO 2 meningkat sebagai ion bisulfit HSO 3 Davidson dan Juneja, 1990. Reaksi dapat dilihat pada Gambar 5 berikut: H 2 O + SO 2 H 2 SO 3 H 2 SO 3 HSO 3 - + H + HSO 3 - + H + SO 3 2- + 2H - Gambar 5. Reaksi yang terjadi saat sulfit terlarut dalam air Davidson dan Juneja, 1990. Sulfit yang digunakan dalam penelitian ini adalah natrium metabisulfit Na 2 SO 2 O 5 . Natrium metabisulfit berbentuk serbuk, berwarna putih, larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol, dan berbau khas seperti gas sulfur dioksida, mempunyai rasa asam dan asin Tanner and Chichester, 1968 dalam Furia, 2983. Tanner dan Chechester 1968 dalam Furia 1983, Metabisulfit dibentuk dari pemanasan bisulfit, dan keduanya sangat berhubungan erat. Jika dua molekul natrium bisulfit terdehidrasi maka terbentuk natrium metabisulfit. Reaksi yang terjadi seperti Gambar 6. Sebagian besar sodium bisulfit NAHSO 3 dijual secara komersial dalam bentuk anhidratnya, sodium metabisulfit Na 2 S 2 O 5 , karena bentuk ini mempunyai keunggulan yaitu lebih tidak higroskopis dan lebih stabil selama penyimpanan dan pendistribusian. 2 NaHSO 3 → Na 2 S 2 O 5 + H 2 O natrium bisulfit natrium metabisulfit Gambar 6. Reaksi dehidrasi natrium bisulfit menjadi natrium metabisulfit. Menurut Suhardi dan Hastuti 1982, sulfit akan menghambat browning enzimatik dan non enzimatik selama pengolahan dan penyimpanan produk olahan. Keadaan ini diterangkan oleh Furia 1983, bahwa sulfit dapat mengikat oksigen sehingga menjadi sulfat, yaitu teroksidasinya natrium bisulfit menjadi natrium hidrosulfatnatrium bisulfate. Sulfit berinteraksi dengan gugus karbonil. Hasil reaksi itu akan menikat melanoidin sehingga mencegah timbulnya warna cokelat. Sulfur dioksida dapat berfungi sebagai antioksidan Winarno, 1992. Menurut Hui 1992, tujuan penggunaan sulfit antara lain sebagai kontrol browning enzimatik dan non enzimatik, penghambat pertumbuhan mikroba, antioksidan, pereduksi dan agen bleaching. Jumlah penyerapan dan penahanan residu SO 2 dalam bahan yang dikeringkan dipengaruhi oleh, antara lain: varietas, kemasakan, dan ukuran bahan, konsentrasi SO 2 yang digunakan, waktu sulfuring, suhu, kecepatan aliran udaran dan kelembaban udara selama pengeringan serta keadaan penyimpanan Susanto dan Saneto, 1994. Maksimum penggunaannya natrium metabisulfit sebanyak 2000-3000 ppmbahan. Natrium metabisulfit yang berlebihan akan hilang sewaktu pengeringan Margono, Suryati dan Hartinah, 1993.

G. Pembuatan Tepung Secara Umum