Keterangan : N = Populasi
n = Jumlah Sampel d = Presisi derajat ketelitian
1 = angka konstan
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari : 1. Data Primer yaitu dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada
responden yaitu masyarakat Surabaya yang berusia 17 tahun ke atas
yang menoton tayangan Stasiun Dangdut Jtv. 2. Data Sekunder yaitu melalui studi kepustakaan, referensi dan literatur
yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas.
3.4 Metode Analisis Data
Metode Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi yang digunakan untuk menggambarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara
berdasarkan penyebaran kuesioner yang diisi oleh responden. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner selanjutnya akan diolah untuk
mendiskripsikan. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil kuesioner terdiri dari : mengedit, mengkode, dan memasukkan data tesebut dalam tabulasi data untuk
selanjutnya dianalisis secara diskriptif setiap pertanyaan yang diajukan. Data yang didapat dianalaisis secara kuantittatif dengan menggunakan rumus :
F
P = x 100 N
Keterangan : P : Presentase Responden
F : Frekuensi Responden N : Jumlah Responden
Dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh apa yang diinginkan peneliti dengan kategori tertentu. Hasil perhitungan selanjutnya dilampirkan
dalam tabel yang disebut tabulasi agar mudah diintrepertasikan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian dan Penyajian Data
4.1.1 PT. Jawa Pos Media Televisi JTV
Sejalan dengan Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan Otonomi Daerah Otoda mulai tanggal 1 Januari 2001 lalu, memungkinkan suatu propinsi
untuk menumbuh kembangkan potensi daerahnya dengan seoptimal mungkin. Perkembangan tersebut dapat dilakukan dari berbagai macam segi, baik segi
bisnis maupun dari segi non bisnis dan peningkatan potensi daerah itu tidak terlepas dari peran serta penyedia jasa layanan informasi.
Industri televisi juga diyakini mampu menjaga dan membangun komunikasi yang berkualitas antara masyarakat dengan elit pemerintahan dan
stakeholder penyelenggaraan kehidupan sehari-hari di Jawa Timur. Pross demokrasi yang terus ditumbuh kembangkan dengan sistem desentralisasi dan
otonomi daerah sebagai spirit utamanya sesungguhnya membutuhkan medium raksaa yang disebut televisi sebagai pentas milik bersama untuk beraktivitas.
Atas dasar pemikiran tersebut lahir sebuah gagasan yang sangat inovatif untuk mendirikan PT. Jawa Pos Media Televisi sebagai bahan hukum Lembaga
Penyiaran Swasta penyelenggara jasa penyiaran televisi yang berbasis station lokal di Jawa Timur. Yang kemudian dinamakan JTV, sebagai televisi
lokalregional Jawa Timur memfokuskan diri terhadap minat dan keinginan pemirsa di Jawa Timur dengan slogan yaitu “LOKAL”, “NAKAL” “MASSAL”.
44
45
Sudah menjadi tekad para pendirinya bahwa JTV sebagai lembaga penyiaran tetap setiap pada prinsipnya dalam menyelenggarakan fungsinya bersikap independen,
obyektif, jujur dan mampu berpartisipasi dalam usaha pemberdayaan masyarakat di Jawa Timur.
JTV sebagai model televisi kota raya adalah model televisi regional paket- paket nasional, menjangkau kota-kota sasaran, menyentuh pelosok-pelosok
daerah, dan dibuat untuk memenuhi harapan pemirsa khususnya pemirsa Jawa Timur. Untuk memaksimalkan keingina pemisa maka acara akan menjadi andalan
JTV adalah semua acara yang disukai oleh masyarakat Jawa Timur sesuai hasil riset, khususnya bagi masyarakat Surabaya dan sekitarnya.
JTV akan memberikan bobot sangat besar kepada acara-acara hiburan dan sedikit kepada acara berita. Perbandingannya lebih kurang, entertainment 60,
infotainment 20, dan interactive news 20. Pada awal berdirinya tahun 2002, siaran yang dilakukan JTV hanya
mampu ditangkap di daerah Surabaya dan Malang. Pada tahun 2003, covered area lebih luas hingga ke Kediri, Jember, Banyuwangi, dan Magetan.
JTV menjadi sangat penting dan ditunggu kehadirannya. Pertumbuhan penduduk di Jawa Timur yang terus bertambah juga merupakan salah satu alasan
yang melatarbelakangi hadirnya JTV sebagai station televisi lokal yang peduli dengan kebutuhan masyarakat Jawa Timur untuk memberikan informasi dalam
bentuk audio visual yang merupakan program-program yang bersikap lokal yang berdasarkan data jumlah penduduk di Jawa Timur pada tahun 2004 adalah sekitar
36,3 juta penduduk yang tersebar di 38 Kabupaten Kota. Mereka semua
46
memerlukan mediumnya sendiri untuk mengapresiasikan kearifan lokal yang dimilikinya melalui layar kaca televisi.
4.1.2 Visi dan Misi PT. Jawa Pos Media Televisi JTV
Visi : Mewujudkan budaya dan potensi ekonomi Jawa Timur yang “Satus persen
Jawa Timur” Jawa Timur yang sesungguhnya truly Jawa Timur. Misi :
1. Memberikan informasi yang lebih kepada masyarakat sekitar melalui
peningkatan program-programnya sesuai dengan kondisi masyarakat Jawa Timur yang mayoritas terbagi dalam tiga klan dan daerah besar yaitu Surabaya
Suroboyoan, Madura Maduraan, dan Mataraman Kulonan melalui program siarannya.
2. Melalui program siarannya, menjadi partner bagi masyarakat dan pemerintah
daerah dalam ikut mensukseskan program-program pembangunan untuk kepentingan masyarakat banyak.
3. Program siaran memberikan nilai tambah bagi potensi peningkatan
pendapatan daerah Jawa Timur dengan melakukan usaha-usaha baru dan pendapatan usaha yang semakin meningkat.
Membuat program-program siaran unggulan yang menggambar kebudayaan masyarakat Jawa Timur, baik program yang bersifat kesenian seperti
program acara “Raka-Raki”, Anugrah Wisata maupun program yang bersifat off air, seperti program dzikir.
47
4.1.3 Acara Stasiun Dangdut JTV
Stasiun Dangdut adalah tayangan variety show musik dangdut masa kini yang dikemas secara atraktif dengan menampilkan orkes melayu dan Trio
penyanyi dangdut yang berasal dari Jawa Timur. Kemampuan olah vokal dan goyangan para penyanyi membuat suasana tayangan siang hari lebih seru disertai
wajah cantik yang mengagumkan ditambah kemampuan presenter yaitu Stefani dan Leni yang membawakan acara ini dengan menarik dan bahasa Suroboyoan
membuat “stasiun dangdut” banyak digemari pemirsa. Acara “Stasiun Dangdut” tergolong program regular entertainment
berbasis music yang melibatkan pemirsa JTV menayangkan program musik dangdut dikarenakan pemirsa JTV dari kalangan menengah ke bawah yang
menyukai segala kesederhanaan dan keluagasannya. Ciri khas ini tercermin dari lirik serta bangunan lagunya, alasan lainnya PT. Jawa Pos Media Televisi
mengusung tema dangdut dikarenakan JTV sebagai televisi lokal regional Jawa Timur yang mayoritas dari bangsa kulonan daerah yang menyukai musik
dangdut dimana artisnya pun diambil dari daerah Jawa Timur sendiri. Pemirsa dapat berinteraksi secara langsung hanya dengan memilih lagu yang telah
disediakan melalui respon interaktif di 031-8250070. Selain itu pemirsa juga diberi kesempatan kirim salam via handphone dengan mengetik nama dan usia_isi
salam dan dikirimkan ke 081 7338450.
48
4.2 Penyajian Data dan Analisis Data
Bagaimana telah dikemukakan pada terdahulu, bahwa penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik analisis deskriptif. Dalam penelitian
ini disebarkan kuesioner kepada responden dimana sampel penelitian ini adalah 100 orang yang berusia 17 tahun keatas, pernah menonton Acara Stasiun Dangdut
di JTV.
4.2.1 Identitas Responden
Pada bagian identitas responden ini dijabarkan mengenai karakteristik ditinjau dari Jenis Kelamin, Usia dan Pendidikan Terakhir. Untuk selengkapnya
terdapat pada tabel berikut :
Tabel 1 Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin Jumlah
orang
Persentase Laki-laki 30 30
Perempuan 70 70
Jumlah 100
100 Sumber : Kuisioner identitas jenis kelamin responden
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini adalah 30 orang atau sebesar 30 berjenis kelamin laki-laki dan 70 orang atau
sebesar 70 berjenis kelamin perempuan. Karena perbedaan jumlah responden yang cukup jauh, maka dianggap bahwa perempuan sering melihat acara stasiun
dangdut JTV dikarenakan kebanyakan dari ibu rumah tangga yang memiliki banyak waktu luang dirumah pada waktu siang hari
49
Tabel 2 Usia Responden
Usia Jumlah orang
Persentase 17 – 24
18 18
25 – 34 36
36 35 – 42
36 36
43 – 50 10
10 Jumlah
100 100
Sumber : Kuesioner Identitas Usia Responden Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa opini responden yang
menonton acara Stasiun Dangdut JTV terdapat 18 orang atau sebesar 10 mempunyai usia antara 17-24 tahun, 36 atau 36 berusia 25-34 tahun dan 35-42
tahun. Hal ini disebabkan karena lebih selektif dalam menerima hiburan, artinya tayangan Stasiun Dangdut masuk dalam kategori segmentasi acara untuk orang
dewasa. Untuk usia 43-50 terdapat 10 orang atau sebesar 10 , umumnya mereka sudah tidak terlalu mengikuti beberapa acara hiburan, dan cenderung memberikan
saran tentang bagaimana memberikan tayangan yang baik kepada masyarakat luas yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma serta budaya yang sudah mengakar kuat
di masyarakat. Identitas responden berdasarkan pendidikan terakhir, dapat dilihat pada
penjabaran tabel berikut :
50
Tabel 3 Pekerjaan Responden
Pekerjaan responden Frekuensi
Pelajar Mahasiswa 15
15 Pegawai Negeri
15 15
Karyawan Swasta 20
20 Wiraswasta 20
20 Ibu Rumah Tangga
30 30
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner identitas pekerjaan responden Berdasarkan tabel diatas, responden yang paling banyak menonton acara
stasiun dangdut JTV adalah Ibu rumah tangga sebanyak 30 orang atau sebesar 30 , kemudian responden yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 20 orang atau
sebesar 20 , respopnden bekerja sebagai PNS dan Mahasiswa sebanyak 15 orang atau 15 , dan responden yang bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak
20 orang atau 20 . Hal ini dikarenakan Ibu rumah tangga yang tidak bekerja pastinya memiliki banyak waktu dirumah terutama pada waktu siang hari untuk
mengisi waktu luang dan ketertarikan menonton televisi cukup besar apalagi jam- jam tersebut. Sehingga Ibu rumah tangga lebih detail melihat perkembangan acara
stasiun dangdut, khususnya mengenai gerakan erotis dalam acara tersebut. Sedangkan responden yang bekerja sebagai mahasiswa dan pegawai negeri
dengan frekuensi rendah dalam menonton tayangan stasiun dangdut JTV. Hal ini dikarenakan ada yang masih melakukan pekerjaan dan tidak banyak yang melihat
acara stasiun dangdut JTV. Rata-rata responden yang bekerja sebagai karyawan swasta dann wiraswasta memiliki jam kerja lebih panjang dibandingkan dengan
Ibu rumah tangga yang kesehariannya dirumah.
51
4.2.2 Penggunaan Media
Penggunaan media dalam penelitian ini adalah memisahkan responden yang mengetahui dan tidak mengetahui tayangan Stasiun Dangdut di JTV dan
sejauh mana respondenn menggunakan media televisi sebagai media hiburan, informasi dan edukatif.
Tabel 4 Frekuensi Responden Menonton Dalam Kurun Waktu Satu minggu
No Jawaban
Jumlah orang Persentase
1. 1 – 2 Kali
51 51
2. 3 – 4 Kali
34 34
3. 4 kali
15 15
Jumlah 100
100 Sumber : Kuesioner No. 2
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa si responden atau 51 menjawab bahwa dalam satu minggu menonton acara stasiun dangdut JTV antara
1 – 2 kali karena mereka menganggap acara stasiun dangdut JTV sebagai tayangan hiburan yang kurang disukai dan hanya menonton sesekali saja.
Sedangkan responden yang menonton acara stasiun dangdut antara 3 – 4 kali sebanyak 34 responden atau 34 karena mereka menganggap acara stasiun
dangdut merupakan acara hiburan yang biasa-biasa saja dan menonton bila ada waktu luang. Dan 15 responden atau sebanyak 15 responden ini yang
merupakan penggemar setia acara stasiun dangdut dan selalu menyempatkan diri untuk menonton acara tersebut. Hal ini disebabkan karena responden merasa
52
terhibur dengan apa yang ditampilkan pada Acara Stasiun Dangdut JTV sehingga responden merasa sayang dan tidak menonton acara tersebut setiap episodenya.
Tabel 5 Durasi Menonton Acara Stasiun Dangdut di JTV
Jawaban Jumlah orang
Persentase 1 – 30 menit
65 65
31 – 60 menit 35
35 Jumlah
100 100
Sumber : Kuesioner No. 3 Sebanyak 65 responden dengan persentase 65 menjawab menonton
acara stasiun Dangdut JTV dengan durasi menonton selama kurang dari atau usama dengan 15 menit. Hal ini dikarenakan responden mengatakan bahwa acara
stasiun Dangdut tidak mendidik dan menayangkan sesuatu yang tidak layak ditayangkan pada waktu siang hari dan disaksikan anak-anak dibawah umur,
karena dikhawatirkan akan memberikan wrong education nantinya sehingga menumbuhkan sikap yang negatif khususnya kepada anak. Untuk jawaban 35
responden atau dengan presentase 35 menjawab menonton dengan durasi 31 – 60 menit, rata-rata jawaban dari responden mengatakan bahwa acara stasiun
Dangdut merupakan acara yang cukup menghibur. Karena menurut mereka, acara stasiun dangdut benar-benar menyuguhkan hiburan yang menarik yang dikemas
dalam format acara Variety Live.
53
Tabel 6 Tujuan Anda Menonton Acara Stasiun Dangdut Di JTV
Jawaban Jumlah orang
Persentase Untuk mengisi waktu luang
48 48
Sebagai hiburan 48
48 Mencari informasi
3 3
Yang lain-lain 1
1 Jumlah
100 100
Sumber : Kuesioner No. 4 Dari data diatas bahwa 48 responden atau 48 menjawab bahwa tujuan
menonton acara Stasiun Dangdut JTV untuk mengisi waktu luang. Sebanyak 48 responden atau sebesar 48 menjawab sebagai hiburan. Hal ini dikarenakan pada
waktu siang hari khususnya jam-jam istirahat selesai. Sedangkan 3 responden atau 3 menjawab untuk mencari informasi, dikarenakan mereka suka dengan
informasi dikarenakan mengetahui perkembangan musik dangdut, sedangkan 1 responden atau 1 menjawab yang lain-lain, dikarenakan
4.2.3 Opini Penonton Terhadap Acara Stasiun Dangdut di JTV
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui bagaimana opini penonton terhadap Acara Stasiun Dangdut di JTV, apakah positif, netral
atau negatif. Berikut ini terbagi dalam tiga indikator dalam beberapa pertanyaan yang diajukan peneliti dalam bentuk kuesioner.
54
Tabel 7 Acara Stasiun Dangdut Merupakan Jenis Program Variety Show Yang
Paling saya Sukai
Jawaban Jumlah orang
Persentase Setuju 25
25 Netral
49 49
Tidak setuju 26
26 Jumlah
100 100
Sumber : Kuesioer No. 1 Berdasarkan pada tabel 7 tersebut diatas, dari pernytaan kuesioner No. 1,
dengan pernyataan kuesioner yang menyatakan kemudian responden yang menjawab netral sebanyak 25 orang atau 25, dan responden yang menjawab
tidak setuju sebanyak 49 orang atau 49. Dari jawaban responden tersebut mayoritas responden mengatakan bahwa biasa-biasa saja. Sedangkan 25
responden atau 25, menyatakan setuju dikarenakan mereka penggemar dari acara Stasiun Dangdut JTV.
Tabel 8 Leni dan Stefani Merupakan Host yang Sangat Sesuai Untuk Acara Stasiun
Dangdut JTV
Jawaban Jumlah orang
Persentase Setuju 41
41 Netral
57 57
Tidak setuju 2
2 Jumlah
100 100
Sumber : Kuesioer No. 2 Berdasarkan pada tabel 8 tersebut diatas, dari pernyataan kuesioner No. 2
dengan pernyataan kuesioner yang menyatakan Leni dan Stefani host yang cocok membawakan acara Stasiun Dangdut di JTV. Dari jawaban responden yang
55
menjawab setuju sebanyak 41 orang atau 41, kemudian responden yang menjawab netral atau biasa sebanyak 57 orang atau 57, dan responden yang
menjawab tidak setuju sebanyak 2 atau 2. Dari jawaban responden tersebut, mayoritas responden mengatakan bahwa Leni dan Stefani merupakan host yang
tidak terlalu bagus atau biasa-biasa aja. Responden yang mengatakan setuju menganggap Leni dan Stefani cocok untuk dijadikan pembawa acara dalam acara
stasiun Dangdut di JTV. Sedangkan responden yang mengatakan tidak setuju, dengan alasan Stefani dan Leni tidak mampu membawakan acara Stasiun
Dangdut di JTV. Opini penonton tentang suara artis Stasiun Dangdut di JTV mengandung
erotis seperti desahan-desahan. Jawaban selengkapnya tersaji pada tabel 9 berikut ini :
Tabel 9 Suara Artis Penyanyi Dangdut Stasiun Dangdut di JTV Mengandung
Unsur Erotis Seperti desahan-desahan
Jawaban Jumlah orang
Persentase Setuju 45
45 Netral
44 44
Tidak setuju 11
11 Jumlah
100 100
Sumber : Kuesioer No. 3 Dari data tersebut diketahui bahwa sebanyak 45 orang atau 45 opini
responden adalah setuju. Mereka menyatakan setuju karena menurut mereka penyanyi dangdut Stasiun Dangdut JTV dengan suara desahan-desahan
mengandung unsur erotis. Sedangkan yang menjawab netral sebanyak 44 orang
56
atau 44 ini menunjukkan bahwa penonton tidak terlalu memperhatikan suara desahan, karena menganggap suara desahan bagian dari dangdut. Dan sebanyak
11 orang atau 11 tidak setuju kalau suara desahan itu mengandung unsur erotis. Opini penonton terhadap busana artispenyanyi dangdut Stasiun Dangdut
di JTV terbuka dan sexy. Jawaban selengkapnya tersaji pada tabel 10 berikut ini :
Tabel 10 Busana Artis Penyanyi Dangdut Stasiun Dangdut
di JTV Terbuka dan Sexy
Jawaban Jumlah orang
Persentase Setuju 58
58 Netral
34 34
Tidak setuju 8
8 Jumlah
100 100
Sumber : Kuesioer No. 4 Dari opini masyarakat diatas diketahui bahwa sebanyak 58 orang atau 58
opini responden adalah setuju. Mereka menyatakan setuju karena mereka menganggap bahwa artis penyanyi dangdut Stasiun Dangdut di JTV
menggunakan busana yang terbuka dan sexy. Ini dapat dilihat dari pakaian yang digunakan dalam acara selalu minim. Responden yang menjawab netral sebanyak
34 orang atau 34, dengan alasan mereka tidak memperhatikan pakaian yang digunakan penyanyi dangdut Stasiun Dangdut di JTV. Sedangkan responden yang
menjawab dengan jawaban tidak setuju sebanyak 8 atau 8, dengan alasan tidak setuju dikarenakan pada dasarnya busana penyanyi dangdut tidak terbuka dan
sexy. Opini penonton terhadap penyanyi Stasiun Dangdut di JTV menampilkan
gerakan erotis. Jawaban selengkapnya tersaji pada tabel 11 berikut :
57
Tabel 11 Penyanyi Dangdut Stasiun Dangdut JTV
Menampilkan Gerakan Erotis
Jawaban Jumlah orang
Persentase Setuju 63
63 Netral
35 35
Tidak setuju 2
2 Jumlah
100 100
Sumber : Kuesioer No. 5 Berdasarkan pada tabel 11 tersebut diatas, dari pernyataan kuesioner.
Responden menjawab 63 orang atau 63 menyatakan setujui. Hal ini menjadi tidak baik jika ditonton anak-anak di bawah umur karena anak-anak cenderung
mengikuti gerakan erotis yang mereka lihat tanpa diseleksi terlebih dahulu. Gerakan erotis pada penyanyi menampilkan gerakan yang berpusat pada pinggul,
bokong, payudara dan anggota tubuh secara erotis. Serta dianggap dapat merangsang birahi atau syahwat seseorang. Sedangkan sebanyak 35 orang atau
35 menjawab netral karena mereka menganggap gerakan erotis oleh penyanyi dangdut dalam acara Stasiun Dangdut JTV biasa-biasa saja dan tidak terlalu
memperhatikan. Sebanyak 2 orang atau 2 mereka mengatakan penyanyi Stasiun Dangdut tidak menampilkan gerakan erotis karena mereka menganggap gerakan
seperti itu memang bagian dari musik dangdut. Opini penonton terhadap gerakan erotis penyanyi dangdut Stasiun Dangdut
lebih menonjol dibandingkan kualitas suara. Jawaban selengkapnya akan tersaji dalam tabel 12 berikut ini :
58
Tabel 12 Gerakan Erotis Penyanyi Dangdut Pada Acara Stasiun Dangdut
Lebih Menonjol Dibanding Kualitas Suara
Jawaban Jumlah orang
Persentase Setuju 74
74 Netral
15 15
Tidak setuju 11
11 Jumlah
100 100
Sumber : Kuesioer No. 6 Berdasarkan pada tabel 12 tersebut diatas, dari pernyataan kuesioner no. 6
dengan pernyataan kuesioner yang menyatakan gerakan erotis penyanyi Stasiun Dangdut di JTV lebih menonjol dibandingkan kualitas suara. Responden yang
menjawab setuju sebanyak 74 orang atau 74 dan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 11 orang atau 11. Dari jawaban responden tersebut
mayoritas responden mengatakan bahwa gerakan erotis penyanyi Stasiun Dangdut JTV memang lebih menonjol dibandingkan kualitas suara yang dimilikinya. Hal
ini ditunjukkan dengan mayoritas jawaban responden yang menjawab setuju, karena gerakan erotis penyanyi Stasiun Dangdut JTV lebih menarik perhatian dari
pada kualitas suara yang dimiliki penyanyi Stasiun Dangdut JTV, sehingga penonton lebih tertarik untuk melihat goyangannya yang terlihat menggoda.
Responden yang menjawab netral atau biasa sebanyak 15 orang atau 15, dengan alasan antara lain ada yang menyatakan bahwa goyangan dan kualias suara sama-
sama berkualitas dan juga ada yang mengatakan biasa-biasa saja dengan goyangan serta kualitas suara penyanyi Stasiun Dangdut JTV, sedangkan responden yang
menjawab tidak setuju sebanyak 11 orang atau 11 menganggap kualitas suara penyanyi Stasiun Dangdut JTV lebih baik dan menonjol daripada goyangan erotis
59
yang dilakukan sehingga penonton menganggap goyangan tersebut biasa saja karena tidak mengandung unsur erotis.
Opini penonton terhadap gerakan erotis penyanyi Stasiun Dangdut JTV cukup menarik perhatian. Jawaban selengkapnya akan tersaji dalam tabel 13
berikut ini.
Tabel 13 Gerakan Erotis Penyanyi Stasiun Dangdut JTV
Cukup Menarik Perhatian
Jawaban Jumlah orang
Persentase Setuju 54
54 Netral
40 40
Tidak setuju 6
6 Jumlah
100 100
Sumber : Kuesioer No. 7
Berdasarkan pada tabel 13 tersebut diatas, dari pertanyaan kuesioner no. 7, dengan pertanyaan kuesioner yang menyatakan gerakan erotis penyanyi Stasiun
Dangdut di JTV cukup menarik perhatian. Dari jawaban responden yang menjawab setuju sebanyak 54 orang atau 54. Kemudian responden yang
menjawab netral biasa sebanyak 40 orang atau 40 dan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 6 atau 6. Dari jawaban responden tersebut,
mayoritas responden mengatakan bahwa gerakan erotis penyanyi Stasiun Dangdut JTV memang cukup menarik perhatian. Sehingga penyanyi stasiun dangdut JTV
masih diingat sampai sekarang, responden yang menjawab netral atau biasa sebanyak 40 orang atau 40 dengan alasan antara lain banyak penonton yang
60
menganggap goyangan tersebut dianggap biasa saja dan tidak terlalu menarik perhatian. Sedangkan respponden yang menjawab tidak setuju sebanyak 6 orang
atau 6, dengan alasan tidak setuju, dikarenakan masih banyak penyanyi dangdut goyangan erotisnya lebih.
Opini penonton terhadap gerakan erotis acara Stasiun Dangdut JTV layak ditonton semua usia.
Tabel 14 Gerakan Erotis di Acara Stasiun Dangdut JTV
Layak Ditonton Semua
Jawaban Jumlah orang
Persentase Setuju 11
11 Netral
6 6
Tidak setuju 83
83 Jumlah
100 100
Sumber : Kuesioer No. 8 Berdasarkan pada tabel 14 tersebut diatas dari pernyataan kuesioner no. 8,
yang menyatakan gerakan erotis di acara Stasiun Dangdut JTV layak ditonton semua usia, mayoritas responden menjawab tidak setuju, ini dapat dilihat pada
tabel. Sebanyak 83 orang atau 83 dari jawaban responden tersebut mengatakan bahwa goyangan tersebut selakyaknya dapat ditonton oleh usia remaja berusia 17
tahun atau lebih dari 17 tahun dan orang tua. Karena pada usia tersebut 17 tahun atau lebih dari 17 tahun dan orang tua dianggap sudah memiliki usia yang cukup
dewasa. Sehingga di usia ini responden sudah dapat berfikir logis. Sebanyak 6 orang atau 6 menjawab netral ini dikarenakan mereka tidak terlalu
memperdulikan batasan usia untuk menonton acara tersebut, walaupun mereka
61
tahu dampak apa yang terjadi jika menonton acara tersebut. Responden setuju jika gerakan erotis di acara Staisun Dangdut JTV layak ditonton semua. Mereka
beranggapan acara tersebut hiburan untuk semua usia. Jadi gerakan erotis tersebut untuk menghibur penonton, 11 orang atau 11 yang menjawab setuju dengan
pernyataan kuesioner no. 8. Opini penonton terhadap gerakan erotis pada acara Stasiun Dangdut JTV
mengangkat citra musik dangdut di masyarakat, jawaban selengkapnya akan tersaji pada tabel 15 berikut ini :
Tabel 15 Gerakan Erotis Pada Acara Stasiun Dangdut JTV
Mengangkat Citra Musik Dangdut di Masyarakat
Jawaban Jumlah orang
Persentase Setuju 25
25 Netral
19 19
Tidak setuju 56
56 Jumlah
100 100
Sumber : Kuesioer No. 9 Berdasarkan tabel 15 diatas, sebanyak 25 orang atau 25 mengatakan
setuju karena mereka beranggapan bahwa gerakan erotis pada Staisun Dangdut dapat mengangkat dangdut karena dangdut selalu diikuti oleh gerakan-gerakan
seperti itu. Terlihat 19 orang atau 19 mengatakan netral mereka beranggapan bahwa gerakan erotis pada acara Stasiun Dangdut biasa-biasa saja dan tidak
terlalu populer. Sisanya 56 orang atau 56 menyatakan tidak setuju bahwa gerakan erotis merupakan pandangan negatif dari semua orang atau dapat
menimbulkan hal-hal negatif di masyarakat. Responden mengatakan tidak setuju
62
karena dinilai dan dikatakan tidak dapat mengangkat citra musik dandut secara positif karena justru akan merusak citra musik dangdut khususnya di Indonesia.
Opini penonton terhadap gerakan erotis Stasiun Dangdut JTV dapat menghibur masyarakat, jawaban selengkapnya akan tersaji dalam tabel berikut
ini :
Tabel 16 Gerakan Erotis Stasiun Dangdut JTV
Dapat Menghibur Masyarakat
Jawaban Jumlah orang
Persentase Setuju 35
35 Netral
60 60
Tidak setuju 5
5 Jumlah
100 100
Sumber : Kuesioer No. 10 Berdasarkan tabel 16 tersebut diatas, pernyataan kuesioner no. 10 dengan
pernyataan kuesioner yang menyatakan bahwa gerakan erotis stasiun dangdut JTV dapat menghibur masyarakat. Dari jawaban responden mayoritas respponden
menjawab netral, hal ini ditunjukkan dengan hasil penelitian bahwa sebanyak 60 orang atau 60. Sedangkan responden yang menjawab setuju 35 orang atau 35
dan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 5 orang atau 5. Dari jawaban responden yang mayoritas menjawab netral, menyatakan bahwa
meskipun goyangan tersebut memang bernuansa erotis tersebut memang menghibur masyarakat, karena selain gerakan tersebut dianggap menarik bagi
masyarakat, penonjolan tubuh justru lebih disukai, meskipun gerakan tersebut sebenarnya memang tidak pantas dilakukan. Sehingga meskipun gerakan tersebut
63
sudah dilarang oleh pemerintah. Tetapi masih banyak responden yang terhibur dengan adanya gerakan tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian
yang ada, bahwa sebanyak 35 orang atau 35 yang menjawab setuju. Responden yang menjawab tidak setuju pun ada, hal ini ditunjukkan dengan hasil penelitian
yang menyatakan bahwa sebanyak 5 orang atau 5, responden tersebut tidak setuju apabila gerakan tersebut dapat menghibur masyarakat. Justru responden
mengatakan tidak setuju, karena gerakan tersebut sangat jelas sekali terlihat vulgar. Sehingga dengan adanya gerakan tersebut dapat membahayakan
masyarakat. Opini penonton secara keseluruhan tayangan acara Stasiun Dangdut masih
mengandung gerakan erotis. Jawaban selengkapnya tersaji pada tabel 17 berikut ini :
Tabel 17 Secara Keseluruhan Tayangan Acara Stasiun Dangdut JTV
Masih Mengandung Gerakan Erotis
Jawaban Jumlah orang
Persentase Setuju 65
65 Netral
27 27
Tidak setuju 8
8 Jumlah
100 100
Sumber : Kuesioer No. 11 Dari data diatas sebanyak 65 responden atau 65 opini responden adalah setuju
tentang acara Stasiun Dangdut masih mengandung gerakan erotis. Dapat dilihat dari penampilan dan gerakan-gerakannya. Gerakan erotis atau gerakan serupa
yang tujuannya untuk memancing hasrat kaum adam dan juga berkenaan dengan
64
sensasi seks sehingga dapat menimbulkan rangsangan-rangsangan, paha, pantat, payudara dan apalagi penyanyinya yang cantik dan sexy. Sebanyak 27 orang atau
27 menjawab netral karena mereka menganggap acara dangdut bagian dari gerakan erotis jadi biasa-biasa saja. Sisanya 8 orang atau 8 menjawab tidak
setuju karena mereka beranggapan gerakan erotis belum terlalu erotis karena masih banyak acara dangdut lain.
4.3 Arah Opini Penonton Terhadap Acara Stasiun Dangdut di JTV
Pada pembahasan ini akan disajikan data pembahasan untuk memperoleh data tentang keseluruhan opini penonton terhadap acara stasiun dangdut di JTV.
Dilakukan dengan cara menghitung total skor dari keseluruhan jawaban kuesioner yang telah dibagikan kepada 100 orang responden.
Pemberian skor meliputi apabila jawaban setuju, skornya adalah 3, selanjutnya untuk pertanyaan netral, skornya adalah 2, sedangkan untuk
pertanyaan tidak setuju, skornya adalah 1. kemudian untuk menentukan arah positif, netral, atau negatif dilakukan dengan rumus :
Interval =
diinginkan yang
jenjang terendah
skor tertinggi
skor
Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh lebar interval untuk mengetahui arah opini penonton, daftar pertanyaan terhadap gerakan erotis pada acara stasiun
dangdut di JTV terdiri dari 12 pernyataan, sehingga: Interval
= 3
1 11
3 11
x x
=
3 11
33
= 3
22 = 7,33 = 7
Batasan skor untuk mengetahui arah opini penonton terhadap goyangan “Erotis” dalam video klip musik “Mari Bercinta” adalah:
65
Jumlah skor tertinggi 25 – 33 opini positif. Jumlah skor sedang 18 – 24 opini netral.
onton terhadap acara stasiun dangdu
Arah Opini Penonton Terhadap Acara Stasiun Dangdut Di JTV Total Skor
Jumlah orang Opini Responden
Jumlah skor rendah 11 – 17 opini negatif. Maka perolehan data terhadap opini pen
t di JTV ditunjukkan pada tabel berikut ini : Data opini penonton terhadap acara stasiun dangdut di JTV tersaji pada
tabel 19 berikut ini :
Tabel 18
25 -31 58
Positif 18 – 24
1 Netral
4 11 – 17
1 Negatif
Jumlah 100 Sumber : Tabulasi Jawaban Lampiran 2
Berdasarkan penyajian data yang sudah ada maka data yang telah didapat f. Setelah dianalisis, hasil penelitian ini
adalah
a didapatkan hasil sk
yang kemudian dianalisis secara deskripti masyarakat mempunyai opini setuju terhadap acara Stasiun Dangdut yang
ditayangkan di JTV, opini positif dari masyarakat yang dijadikan responden penelitian ini adalah masyarakat sebagian besar menyukai acara Stasiun Dangdut
di JTV, dan sebagian juga ada yang tidak menyukai acara tersebut. Tabel diatas menunjukkan hasil opini penonton terhadap Acara Stasiun
Dangdut di JTV. Dari hasil pengolahan data melalui tabulasi, mak or tingkat pengukuran opini penonton terhadap Acara Stasiun Dangdut di
JTV, yaitu opini penonton terhadap acara stasiun dangdut di JTV. Berdasarkan
66
pada tabel 18 tersebut diatas, responden yang menjawab positif sebanyak 58 orang atau 58 , kemudian yang menjawab Netral sebanyak 41 orang atau 41 , tersisa
1 orang atau 1 . Dan pada hasil penelitian yang menjawab positif memiliki jumlah yang tidak jauh dibandingkan yang menjawab Netral. Maka dari tabel 18
menunjukkan bahwa opini penonton terhadap acara stasiun dangdut di JTV adalah positif. Opini penonton terhadap acara stasiun dangdut di JTV bisa dikatakan
positif . Bahwa acara ini banyak yang menyukai dan gerakan erotis tersebut dapat memberikan hiburan dan menarik perhatian penonton.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa penonton memiliki perhatian, pengertian dan penerimaan yang setuju atau terhadap acara stasiun
Dangdut di JTV. Jawaban netral atau tidak mempermasalahkan dipilih dengan alasan bahwa hal ini disebabkan karena acara ini merupakan acara hiburan dan
dangdut selalu identik dengan gerakan erotis . tapi masih ada kebanyakan ibu rumah tangga yang kurang menyukai artis atau penyanyi dangdut yang
menampilkan gerakan erotis dalam acara tersebut. Apalagi acara Stasiun Dangdut terdapat gerakan erotis dalam suatu stasiun televisi Jawa Timur. Penilaian
responden menyatakan acara ini terdapat gerakan erotis dilakukan biasa saja karena ingin menarik perhatian penonton meskipun kualitas suaranya tidak
sebagus gerakannya dan bermodal memiliki tubuh yang menarik dan sexy. Dan ada juga responden yang menganggap acara Stasiun Dangut di JTV dengan
melakukan gerakan erotis tidak dapat dikatakan mengangkat citra musik dangdut yang sebenarnya di masyarakat. Ada responden yang mengatakan tidak setuju dan
67
an penerim
mempermasalahkan dengan alasan hal ini disebabkan karena acara Stasiun Dangdut tidak layak ditonton oleh masyarakat karena terdapat gerakan erotis.
Sedangkan sebagian kecil penonton memiliki perhatian, pengertian, d aan yang negatif. Acara Stasiun Dangdut di JTV dikhawatirkan penonton
akan terpengaruh untuk mengikuti gerakan erotis, khususnya anak-anak atau remaja putri, demi mendapatkan popularitas dikelompoknya. Dan apabila ada
yang terpancing dengan gerakan tersebut, sehingga dapat menimbulkan nafsu birahi, maka dikhawatirkan akan menambah angka kriminalitas pelecehan
seksual. Selain itu juga akan merusak moral anak-anak yang masih belum berpikir secara logis, karena anak-anak sangat mudah terpengaruh oleh hal baru yang
dianggap menarik, apalagi bila menonton dengan tanpa didampingi dan tanpa bimbingan orang tua. Seorang pekerja seni maupun apabila melakukan gerakan
yang bernuansa “erotis”, tidak akan pernah ada penonton yang mengatakan dapat mengangkat citra musik dangdut karena justru akan merusak nama baik pekerja
seni tersebut. Banyak responden yang menyatakan acara Stasiun Dangdut di JTV masih menampilkan gerakan erotis, dan tidak layak untuk ditonton dan oleh siapa
pun.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan