Teori S-O-R Landasan Teori .1 Opini

penyiaran dilarang menampilkan tayangan yang menjadi anak-anak dan remaja sebagai objek seks, termasuk didalamnya adalah adegan yang menampilkan anak-anak dan remaja berpakaian minim, bergaya dengan menonjolkan bagian tubuh tertentu atau melakukan gerakan yang lazim diasosiasikan dengan daya tarik seksual Departemen Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia .

2.1.7 Teori S-O-R

Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus – Organisme – Response ini semula berasal dari psikologi. Kemudian menjdi teori komunikasi, karena obyek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwaanya meliputi komponen- komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, feksi, dan konasi. Effendy, 2000: 254 . Menurut stimulus respon ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah: a. Pesan Stimulus, S b. Komunikan Organisme, O c. Efek Respon, R Mengetahui pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah opini yang baru ada tiga variabel penting, yaitu: a. Perhatian b. Pengertian c. Penerimaan ORGANISME :  Perhatian STIMULUS RESPONSE  Pengertian  Penerimaan GAMBAR 1. TEORI S-O-R Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah tang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilh kesediaan untuk mengubah sikap. Effendy, 2000: 254 .

2.2 Kerangka Berpikir

Acara musik dangdut merupakan acara yang banyak diminati oleh masyarakat karena selain lagunya, artis dangdut serta penampilan yang menarik penonton, terkadang juga ada goyangan yang diikuti gerakan yang menarik perhatian para penonton seperti: gerakan erotis yang dilakukan oleh penyanyinya. Musik dangdut yang terkadang juga menampilkan gerakan-gerakan erotis dapat menjadikan musik dangdut semakin diminati masyarakat. Mereka melihat bahwa gerakan erotis adalah sebatas goyangan yang diikuti dengan gerakan, tidak lebih. Dengan kata lain, mereka tidak menyematkan predikat-predikat atau bahkan tuduhan tertentu, seperti misalnya: Mereka melihat bahwa goyangan adalah sebatas goyangan, tidak lebih. Dengan kata lain, mereka tidak menyematkan predikat-predikat atau bahkan tuduhan tertentu, seperti misalnya : dancehall, tarian modern, tarian mengubar syahwat dan sejenisnya. Akan tetapi, sebagian masyarakat justru memberikan nilai yang berseberangan. Gerakan erotis terkadang menyertai dalam musik dangdut, dinilai negatif karena sering dianggap menyebabkan laki-laki hidup dalam desakan-desakan nafsu birahi. Lebih jauh lagi ‘dituduh’ dapat merusak moral bangsa. Perbedaan opini masyarakat yang menimbulkan pro dan kontra ini, melatarbelakangi dilakukannya penelitian opini masyarakat tentang gerakan erotis yang ada pada sebuah acara musik dangdut di televisi. Alur logika penelitian ini adalah sebagai berikut :