diterapkan seluruh penelitian media itu sendiri. Audience yang pertama dan yang terbesar adalah populasi yang tersedia untuk menerima tawaran
komunikasi tertentu. Dengan demikian semua yang memiliki pesawat televisi.http:www.shsu.edu-listtwhbookother_notable_genres video
20clips.htm .
2.1.4 Stasiun Dangdut JTV Stasiun dangdut adalah tayangan variety show musik dangdut yang
dikemas secara atraktif denga menampilkan orkes melayu “Jatim” dan trio penyanyi dangdut dari Jawa Timur. Acara ini dibawakan oleh dua presenter
yaitu stefani dan Leni dengan menarik, dilihat dari penggunaan bahasa Suroboyoan sehingga acaraa ini banyak disukai pemirsa.
Acara “stasiun dangdut” tergolong program reguler entertainment berbasis musik yang melibatkan pemirsanya, acara ditayang secara
langsung pada pukul 12.00-13.00 WIB. JTV menayangkan program musik dangdut dikarenakan pemirsa JTV dari kalangan menengah kebawah yang
menyukai kesederhanaan dan kekhasan dengan bahasa suroboyoan. Gerakan artis penyanyi dangdut yang sensasional tidak terlepas dari acara
ini. Dangdut selalu mendapatkan respon baik dari penonton dengan pencapaian rating yang tertinggi. Pemirsa juga diijinkan kirim salam untuk
orang-orang terdekat dan sanak keluarga. Kesempatan untuk kirim via handphone dengan mengetik nama dan usia isi salam dan kirimkan ke
0817338450.
2.1.5 Erotis
Erotis adalah kemampuan manusia untuk mengalami dan menyadari hasrat dan dorongan seksual,orgasme dan hal-hal lain yang
menyenangkandari seks. Apa yang menyebabkan hasrat seksual seseorang naik adalah kajian utama erotisme. Misalnya tentang bagaimana
perempuan “berdada” besar dan berbokong besar mengundang hasrat laki-laki dan tentang bagaimana dada bidang dan berotot mengundang
hasrat perempuan. Erotis merupakan cakupan dari seksualitas. Seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang mengalami, menghayati dan
mengekspresikan diri sebagai makhluk sesual, dengan kata lain tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bertindak berdasarkan
posisinya sebagai makhluk seksual Mendatu, Achmanto 2007 . Selain itu menurut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI,
1992 erotisme didefinisikan sebagai 1 keadaan bangkitnya nafsu birahi; 2 keinginan akan nafsu seks secara terus menerus. Sedangkan di dalam
bahasa Inggris The American Heritage Dictionary 1985, eroticism didefinisikan sebagai 1 an erotic quality or theme; 2 sexual excitement;
3 abnormally persistent sexual excitement. Dari tiga definisi dalam bahasa Inggris, definisi 2 dan 3 sesuai dengan apa yang ada dalam
KBBI. Pada definisi 1 terkandung sifat dan tema erotis atau erotic yang berarti 1 of or concerning sexual love and desire; 2 tending to arouse
sexual desire; 3 dominated by sexual love or desire. Dalam Bahasa
Perancis Kamus Lexis 1979 pun mempunyai pengertian yang sama dengan bahasa Inggris. Namun pada kata erotisme ada bagian yang
penting yaitu ”sous-tendus par le libido” yang berarti ”didasari oleh libido” atau ”diilhami oleh libido”. Sedangkan libido dalam KBBI
diartikan sebagai ”nafsu berahi yang bersifat naluri”. Kata libido ini berasal dari bahasa Latin ’desir’ yang berarti ’keinginan’, ’hasrat’.
Sehingga dengan demikian erotisme berkaitan erat dan bahkan didasari oleh libido yang dalam perkembangan selanjutnya teraktualisasi
dalam keinginan seksual. dalam erotisme, libido merupakan dasar atau ilham untuk menggambarkan sesuatu yang lebih luas misalny konsep
cinta , perbedaan antar jenis, atau masalah yang timbul dalam interaksi sosial. Terlihat makna erotisme lebih mengarah pada ”penggambaran
perilaku, keadaan atau suasana yang didasari oleh libido dalam keinginan seksual”. Erotisme tidak mempunyai makna dasar ”cabul”, melainkan
menggambarkan perilaku, keadaan, atau suasana berdasarkan atau
berilhamkan ”libido dan Seks”. http:warnadunia.compenjelasan-
tentang-erotisme- , diakses 18 maret 2010, 15.00 WIB .
Oleh karena itu, tidak heran bila muncul istilah erotis merupakan bagian dari seksualitas. Hal ini karena seksualitas bukan hanya hubungan
seks saja melainkan tentang bagaimana seorang mengalami, menghayati dan mengekspresikan diri sebagai makhluk seksual atau dengan kata lain
tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bertindak berdasrkan posisinya sebagai makhluk seksual Mendatu, 2007 .
2.1.5.1 Erotisme Dalam Seksualitas
Erotisme adalah kemampuan manusia untuk mengalami dan menyadari hasrat dan dorongan seksual, orgasme dan hal-hal lain yang
menyenangkan dari seks. Aktivitas seksual, misalnya berhubungan seks, ditujukkan untuk mencari erotisme. Orang menikah, berpacaran,
pergi ke pelacuran dan semacamnya, didorong oleh erotisme. Ketika tertarik dengan laki-laki atau dengan perempuan adalah karena adanya
erotisme itu. Mereka yang disukai, menimbulkan erotisme itu. Hal senada juga diungkapkan oleh Sunarto dalm buku TV,
kekerasan dan perempuan bahwa seksualitas merupakan proses sosial. Seksualitas sexuality, menurut Humm 1995: 262-263, merupakan
proses sosial yang menciptakan, mengatur, mengekspresikan dan mengarahkan hasrat. Freud mencirikan seksualitas wanita sebagai
secara inheren pasif, masokistis dan narsistis. Pandangan semacam ini sering dikritik kaum feminis, misalnya Anne Koedt yang menyatakan,
bahwa seksualitas wanita tidak tergantung penetrasi vaginal tetapi beragam dan menyebar. Dalam pandangan feminis tertentu radikal,
kontrol pria atas seksualitas dan fertilitas wanita merupkan salah satu bentuk penindasan terhadap wanita. Sedangkan obyektifikasi seksual
Seksual Objectification merupakan pemujaan fetishisation terhadap seksualitas wanita. Gerakan wanita dalam kampanye melawan kontes
kecantikan dan pornografi membuat kritik feminis kontemporer pada
obyektifitasi seksual muncul ke permukaan. Dalam teori film, Laura Mulvey menyatakan, keseluruhan aparatus sinematika tergantung pada
konsep tatapan pria atau obyektifikasi wanita. Selain itu erotisme dibagi menjadi beberapa kategori, antara
lain : 1.
Oto-erotisme adalah keterbangkitan erotik yang dialami seorang tanpa adanya stimulus erotik dari luar diri seseorang yang hadir
secara fisik. Jadi, tanpa ada kehadiran orang lain, tetap mampu mersakan erotisme. Istilah lainnya adalah autoerastia, authophilia,
monoseksual, idiosyncrasy dan onanisme. 2.
Oto-Erotik yang lain adalah lamunan erotik, yakni pikiran dan fantasi erotis selama tersadar. Boleh jadi melamunkan keindahan
tubuh seseorang melamunkan ciuman dengan seseorang atau yang lain. Bahkan, bisa saja erotisme itu muncul dalam situasi romantis,
musik yang mengalun merdu, cahaya yang temaram, menikmati seni dan lainnya. Lamunan erotik biasanya tidak menimbulkan
orgasme. Oleh karenanya, tidak heran bila pada kenyataanya praktek seksual mencakup banyak hal. Termasuk didalamnya
adalah perilaku mencari erotisme saat berdua dengan pasangan pegangan tangan, saling meraba daerah sensitif, menggesekkan
alat kelamin, sampai melakukan hubungan seksual, mencari erotisme dengan mendatangi pelacur tentu saja lewat hubungan
seksual, mencari erotisme dengan melihat gadis-gadis seksi atau
laki-laki seksi, mencari erotisme dengan masturbasi sampai mencari erotisme dengan melihat gambar atau video porno.
Pornografi adalah mengungkapkan seksualitas yang bersifat pribadi ke ruang publik, misalnya membuat gambar telanjang atau
seronok dan film seks ketelanjangan dan hubun seksual dianggap bersifat pribadi dan maka ketika diungkapkan ke publik menjelma
menjadi pornografi. Pornogarfi sebenarnya bersifat kenyal alias sulit didefinisikan secara tegas, sebab sesuatu bersifat porno bagi satu orang
mungkin bukan hal porno bagi orang lain. Goyang ngebor Inul Daratista mngkin porno bagi Rhoma Irama sehingga Inu dicekal.
Namun bagi yang lain, goyang tersebut tidaklah porno. Karena kekenyalannya inilah, selalu menimbulkan perdebatan hangat
Burhanbungin,2003 : hal Porno aksi gerak, porno kata dan lain-lain porno aksi adalah sebuah gerakan atau akting baik disengaja maupun
tidak disengaja maupun tidak yang dilakuakan para artis atau aktor dalam tayangan acara tv. Akibatanya muncul gerakan dalam erotisme
www.lib.atmajaya.ac.id.
2.1.5 Gerakan Erotis
Menurut dalam Bahasa Inggris : motion, dari latin motio, movere menggerakkan, memindahkan .Beberapa pengertian :
1. Secara Umum : gerak merupakan suatu perubahan dalam arti klasik, gerak
kinesis , mencakup semua bentuk perubahan seperti perubahan dalam kualitas, kuantitas, posisi, bentuk dan potensi.
2. Secara Khusus : perubahan lokasi spasial dari benda-benda yang
berhubungan dengan satu sama lain, proses tindakan atau keadaan perubahan tempat posisi .
Seks bagian dari hidup manusia. Ia tidak dapat ditekan. Apabila revolusi seks sudah meletus, maka erotisme dapat pula. Disatu pihak seks
harus ditutupi, di lain pihak seks pun mulai dibuka secara terang-terangan. Semua tahu hal itu, menurut normay yang berlaku, erotisme dikutuk. Namun
diam-diam erotisme dijadiakan lamba kebebasan. Inilah pemujaan terhadap kenikmatan. Masyarakat diminta untuk memaklumi, bahwa pengertian
transparan sudah memasuki ranah yag dianggap sau, tabu, tidak senonoh. Gejala apakah ini ? mungkin masyarakat telah menjadi bisionistik. Suka
pamer, pamer pusar, paha dada, atas dan sebagainya. Keindahan adalah sesuatu yang dapat dinikmati secara lebih terbuka dan enak ditonton.
Subroto,2005; 17
2.1.6 Erotisme dalam Karya Visual