Jenis penelitian Jenis dan Rancangan Penelitian

27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan yaitu observasional dengan bentuk farmakoepidemiologi. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara terstruktur. Rancangan penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan cross sectional. Analisis korelasi yang dilakukan yaitu antara prevalensi hipertensi, kesadaran, dan terapi hipertensi dengan kajian faktor risiko kesehatan responden. Dalam studi observasional, peneliti tidak melakukan manipulasi, tetapi outcome yang berbeda-beda diamati di dalam kondisi alamiah dan dihubungkan dengan pajanan-pajanan yang berbeda. Kesulitannya adalah kelompok-kelompok yang diamati dapat berbeda dari karakteristik yang diteliti yang dapat meracukan perbandingan. Mayoritas studi pada manusia adalah observasional Morton, Hebel, and McCarter, 2001. Penelitian observasional terdiri dari penelitian analitik, contohnya cross-sectional dan deskriptif Swarjana, 2012. Farmakoepidemiologi dapat didefenisikan sebagai sebuah studi yang digunakan untuk mengetahui efek obat dalam suatu populasi, dan merupakan salah satu metode yang dikembangkan pada penggunaan obat secara individual dan hasil klinik untuk jumlah populasi yang besar Hallas, 2001. Cross sectional mempelajari dinamika hubungan atau korelasi antara faktor-faktor risiko dengan dampak atau efeknya. Faktor risiko diobservasi pada saat yang sama, artinya setiap subjek penelitian diobservasi hanya satu kali saja dan faktor risiko serta dampak diukur menurut keadaan atau status pada saat diobservasi Budiharto, 2006. Studi ini dapat menentukan angka prevalensi, bukan angka insidensi dan cenderung menyangkut distribusi suatu penyakit di dalam populasi daripada etiologinya Morton et al., 2001. 2 Variabel penelitian a. Variabel bebas Faktor risiko kesehatan meliputi BMI, pola makan, aktivitas fisik, merokok, alkohol, dan penyakit penyerta. b. Variabel tergantung Prevalensi hipertensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi. c. Variabel pengacau 1 Terkendali. Umur dan jenis kelamin. 2 Tak terkendali. Aktivitas, dan terapi lain yang dilakukan.

B. Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi berdasarkan faktor risiko kesehatan di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta (kajian faktor risiko kesehatan).

0 9 79

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta.

0 2 87

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 2 85

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 2 116

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 0 79

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 75

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 75

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 2 109

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 1 95

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta kajian faktor risiko kesehatan

0 11 93