Prevalensi Hipertensi PENELAAHAN PUSTAKA

Pengukuran tekanan darah harus dilakukan dengan posisi duduk, kecuali untuk pasien lansia atau pasien diabetes dilakukan dengan posisi berdiri. Prosedur pemeriksaan sebaiknya dijelaskan kepada pasien. Posisi cuff sebaiknya dua sampai tiga sentimeter di atas arteri brachial Mabey, Gill, Parry, Weber, and Whitty, 2013

B. Prevalensi Hipertensi

Hipertensi menjadi topik pembicaraan yang popular di Indonesia maupun di dunia. Pada tahun 2000, lebih dari 25 populasi di dunia mengidap hipertensi Handayani dan Sartika, 2013. Menurut data WHO tahun 2013, pada tahun 2008, prevalensi hipertensi tertinggi terdapat pada daerah Afrika dan prevalensi terendah terdapat pada daerah Amerika. Di Daerah Asia Tenggara sendiri, pada tahun 2008 terdapat 36 dari total populasi dewasa yang menderita hipertensi Prabakaran, Vijayalakshmi, and Venkatarao, 2013. Kejadian hipertensi di Indonesia sebenarnya cukup tinggi, namun belum ada penelitian yang sifatnya menyeluruh secara maksimal. Pada tahun 2004, prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 14 dan meningkat menjadi 34,9 pada tahun 2007. Prevalensi tertinggi terletak pada kelompok umur 65 tahun ke atas yaitu 29. Tidak terdapat perbedaan prevalensi menurut daerah dan kawasan Handayani dkk., 2013. Profil kesehatan di Indonesia pada tahun 2004, menyebutkan hipertensi menduduki peringkat ketiga pada pasien rawat jalan. Pada tahun 2006, hipertensi meningkat lagi menjadi peringkat kedua di Indonesia setelah ISPA Kartikasari, 2012. Hasil Riset Kesehatan Dasar Riskesdas yang dilakukan Kementerian Kesehatan Kemenkes pada tahun 2007, prevalensi hipertensi pada penduduk dengan umur di atas 18 tahun mencapai 31,7. Prevalensi tertinggi terdapat di Provinsi Kalimantan Selatan 39,6 dan terendah di Provinsi Papua Barat 20,1. Itu sebabnya tekanan darah tinggi menjadi penyebab kematian nomor tiga di Indonesia. Menurut profil kesehatan Provinsi DI Yogyakarta 2008, penyakit- penyakit kardiovaskular, yang salah satunya adalah hipertensi, menempati urutan teratas penyebab kematian pada masyarakat. Sampai dengan tahun 2007, sudah 80 masyarakat yang meninggal akibat penyakit kardiovaskular. Dari data di setiap rumah sakit yang terdapat di DI Yogyakarta, setiap tahun jumlah penderita penyakit kardiovaskular ini semakin meningkat, namun tidak seperti ISPA, besaran persentasi penyakit hipertensi menurut kabupatenkota di DI Yogyakarta cukup bervariasi.

C. Kesadaran

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi berdasarkan faktor risiko kesehatan di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta (kajian faktor risiko kesehatan).

0 9 79

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta.

0 2 87

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 2 85

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 2 116

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 0 79

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 75

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 75

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 2 109

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 1 95

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta kajian faktor risiko kesehatan

0 11 93