Pada pasien nefropati, target yang dicapai yaitu 130mmHg. Hal ini dikarenakan adanya overt proteinuria Narkiewicz et al., 2013.
Pasien dengan faktor risiko seperti memiliki penyakit diabetes atau penyakit kardiovaskular ataupun penyakit pada ginjal, direkomendasikan target
tekanan darahnya yaitu 13080mmHg Mancia et al., 2013. Hipertensi memiliki risiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner,
stroke, gagal jantung kongestif, dan penyakit ginjal kronik Maryon, 2005. Kaitan hipertensi dengan resistensi insulin yaitu terutama pada pasien gemuk.
Insulin merupakan salah satu zat penekan karena meningkatkan kadar katekolamin dan reabsorpsi natrium Gray et al., 2005.
F. Rule of Halves
Rule of halves merupakan suatu aturan yang menyebutkan bahwa semua pasien dengan diagnosa hipertensi, hanya setengahnya yang sadar dengan kondisi
mereka. Pasien yang sadar hipertensi tersebut, hanya setengah yang melaksanakan terapi dan pada pasien yang melakukan terapi, hanya setengah yang tekanan
darahnya terkontrol Deepa, Shanthirani, Pradeepa, dan Mohan, 2003. Meskipun pasien sadar terhadap hipertensi yang diderita oleh mereka, di Amerika Serikat
terjadi peningkatan dari 51 pada tahun 1980 menjadi 70 di tahun 2000. Hanya 59 pasien yang melaksanakan terapi dan 34 pasien yang tekanan darahnya
terkontrol Geyer and Gomez, 2009. Rule of halves untuk penyakit hipertensi yaitu setengah dari total populasi
yang tidak mengetahui tekanan darah tinggi dan setengah yang mengetahui, kemudian diobati. Setengah total populasi yang berobat, tekanan darahnya
Total responden
Responden menderita
hipertensi Subjek
penelitian Responden sadar
menderita hipertensi
Responden melakukan terapi
antihipertensi Responden tidak
melakukan terapi antihipertensi
Responden tidak sadar menderita
hipertensi Responden
tidak menderita
hipertensi terkontrol Hooker, Cowap, Newson, and Freeman, 1999. Pada penelitian ini,
diharapkan teori rule of halves dapat dilaksanakan pada populasi di Padukuhan Kadirojo II.
Gambar 2.
Bagan Rule of Halves
G. Landasan Teori
Seseorang dengan hipertensi sering tidak menyadari bahwa dirinya sedang memiliki masalah kesehatan. Padahal hipertensi bila tidak dikontrol, dapat
berbahaya dan berisiko terkena stroke, penyakit jantung, gangguan retina mata, ginjal, dan dapat berisiko fatal. Oleh karena itu, pengontrolan hipertensi sangat
penting untuk mencegah beberapa penyakit tersebut. Seseorang dikatakan hipertensi jika tekanan darah sistolik ≥140mmHg danatau tekanan darah diastolik
≥90mmHg. Hipertensi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu usia, BMI, aktivitas fisik, pola makan, merokok, alkohol, dan penyakit penyerta.
Semakin bertambahnya usia seseorang, aktivitas organ di dalam tubuhnya juga semakin menurun. Apabila ini didukung dengan berat badan yang tidak ideal
akibat pola makan yang tidak teratur, maka risiko terserang hipertensi semakin besar. Seseorang yang obesitas, volume daranya akan meningkat yang
mengakibatkan beban jantung untuk memompa darah juga bertambah sehingga menimbulkan hipertensi.
Tekanan darah juga akan meningkat ketika seseorang merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Merokok dapat mengendapkan
kolesterol pada pembuluh darah jantung koroner, sehingga jantung bekerja lebih keras, sedangkan efek dari pengonsumsian alkohol dapat meningkatkan sintesis
katekolamin yang dapat memicu kenaikan tekanan darah. Hipertensi juga sering diikuti dengan penyakit lain yang menyertai sehingga dapat memperburuk kondisi
organ penderita. Penelitian ini dilakukan di Padukuhan Kadirojo II, Kelurahan
Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Penduduk Padukuhan Kadirojo II yang terdiri dari 372 orang dan yang berumur lebih dari 40
tahun sebanyak 254 orang, ternyata memiliki prevalensi hipertensi yang cukup tinggi. Kesadaran responden dan pelaksanaan terapi responden hipertensi juga
memiliki proporsi yang cukup tinggi, akibat dari rendahnya pengetahuan responden terhadap hipertensi itu sendiri. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan
dengan maksud untuk mengurangi angka prevalensi hipertensi, menaikan kesadaran dan terapi responden hipertensi di padukuhan ini.
H. Hipotesis