Prevalensi Hipertensi, Kesadaran, dan Terapi Responden di

berbeda uji one way anova. Oleh sebab itu, peneliti melakukan uji post hoc untuk mencari daerah yang berbeda. Hasil yang di dapat yaitu pada umur ≥80 tahun memiliki hubungan yang signifikan dengan umur 50-59; 60-69; 70-79 0,01; 0,01; 0,04. Pada variabel BMI juga menunjukkan nilai p0,05 pada tekanan darah sistolik 0,040,05 dan diastolik 0,000,05. Pada tekanan darah sistolik, BMI ≥30kgm 2 memiliki hubungan signifikan dengan BMI 18,5kgm 2 dan BMI antara 18,5-24,9kgm 2 0,03 dan 0,01, dan untuk tekanan darah diastolik, BMI 18,5 memiliki hubungan signifikan dengan BMI antara 18,5-24,9kgm 2 ; 25,0- 29,9kgm 2 ; ≥30,0kgm 2 0,02; 0.00; 0,00. Pada BMI antara 18,5-24,9kgm 2 memiliki hubungan signifikan dengan BMI antara 25,0-29,9kgm 2 dan BMI ≥30,0kgm 2 0,04 dan 0,001.

A. Prevalensi Hipertensi, Kesadaran, dan Terapi Responden di

Padukuhan Kadirojo II Penelitian di Padukuhan Kadirojo II hampir menyerupai rule of halves. Sebanyak 200 responden 100 yang dijadikan subyek penelitian, terdapat 100 orang 50 yang mengidap hipertensi. Responden yang sadar hipertensi sebanyak 51 orang 25,5 dan responden yang melakukan terapi sebanyak 34 orang 17. Jika rule of halves teraplikasi pada penelitian ini, maka hasil yang akan didapat yaitu responden hipertensi sebesar 100 orang. Responden yang sadar terhadap hipertensi 50 orang, dan responden yang melakukan terapi hipertensi sebesar 25 orang. Responden yang memenuhi kriteria inklusi: 200 orang 100. Responden hipertensi: 100 orang 51. Responden tidak sadar hipertensi: 49 orang . Responden sadar hipertensi: 51 orang 25,5. Responden terapi antihipertensi: 34 orang 17. Amlodipin 6 orang. Captopril 7 orang. Diovan® valsartan 2 orang. Tidak menghafal nama obat 19 orang. Responden tidak terapi antihipertensi: 17 orang. Responden tidak hipertensi: 100 orang. Gambar 8. Hasil pengaplikasian Rule of Halves di Padukuhan Kadirojo II Dari Tabel VI di atas dapat dilihat bahwa semakin tinggi umur seseorang maka tekanan sistoliknya juga akan semakin tinggi. Hal ini berkebalikan dengan tekanan diastolik. Adanya pengaruh dari umur terhadap tekanan sistolik karena adanya perubahan alami pada jantung dan menurunnya elastisitas dari pembuluh darah arteri. Selain itu juga, meningkatnya tekanan darah sistolik di setiap jenjang umur, dapat dipengaruhi oleh kurangnya aktivitas yang dilakukan ataupun dikarenakan oleh stres. Perempuan lebih mudah terserang penyakit kardiovaskular. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh hormon estrogen. Seorang perempuan, semakin bertambah usianya maka hormon estrogennya semakin lama akan mengalami penurunan yang dapat memicu terjadinya penyakit kardiovaskular, salah satunya adalah hipertensi. Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui proporsi terapi responden hipertensi di Padukuhan Kadirojo II, pada gambar 8 di atas telah menunjukkan jumlah responden yang melakukan terapi obat antihipertensi.

B. Perbedaan Prevalensi, Kesadaran, dan Terapi Responden Hipertensi

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi berdasarkan faktor risiko kesehatan di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta (kajian faktor risiko kesehatan).

0 9 79

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta.

0 2 87

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 2 85

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 2 116

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 0 79

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 75

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 75

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 2 109

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 1 95

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta kajian faktor risiko kesehatan

0 11 93