BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian komparatif. Menurut sugiyono 2004 : 11 “penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan”.
B. Data Penelitian
Data penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan statistik keuangan pemerintah kabupaten propinsi Sumatera Utara yang
diterbitkan oleh kantor statistik BPS Propinsi Sumatera Utara. Periode realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang menjadi pengamatan
penelitian adalah periode dua tahun sebelum otonomi daerah tahun anggaran 19981999 dan 19992000 dan dua tahun pada periode otonomi daerah tahun
2003 dan tahun 2004
C. Variabel Penelitian
Menurut Haryadi 2002 variabel yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan pemerintah daerah :
1. Tingkat kemandirian pembiayaan
Ukuran ini untuk menguji tingkat kekuatan kemandirian pemerintah kabupaten dan kota dalam membiayai APBD setiap periode anggaran.
Tingkat kemandirian pembiayaan diukur menurut 2 kriteria ukuran kuncoro 1995 yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Kemampuan daerah dalam pembiayaan : PAD Belanja rutin non pegawai
b. Kemampuan mobilisasi daerah : Pajak daerah PAD
Semakin tinggi rasio kemandirian mengandung arti bahwa tingkat ketergantungan daerah terhadap bantuan pihak eksternal bersama
pemerintah pusat dan propinsi semakin rendah, demikian sebaliknya. Rasio kemandirian juga menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat
dalam pembangunan daerah. Semakin tinggi rasio kemandirian, semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah
akan menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang semakin tinggi. Secara umum, semakin tinggi kontribusi pendapatan asli daerah
dan semakin tinggi kemampuan daerah untuk membiayai kemampuannya sendiri akan menunjukkan kinerja keuangan daerah yang positif. Dalam
hal ini, kinerja keuangan positif dapat diartikan sebagai kemandirian keuangan daerah dalam membiayai kebutuhan daerah dan mendukung
pelaksanaan otonomi daerah pada daerah tersebut. 2.
Tingkat ketergantungan Bagian ini akan mengukur tingkat kemampuan daerah dalam
meningkatkan pendapatan asli daerah. Derajat otonomi fiskal ini menujukkan kemampuan daerah dalam meningkatkan PAD.
Tingkat ketergantungan : PAD
Universitas Sumatera Utara
Total Penerimaan APBD tanpa subsidi 3.
Desentralisasi fiskal Ukuran ini menunjukkan tingkat kewenangan dan tanggung jawab yang
diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yaitu kabupaten dan kota untuk melaksanakan pembangunan. Ini berarti bahwa pemerintah
pusat memberikan otonomi kepada daerah untuk menyelenggarakan pengelolaan dan pembiayaannya dilakukan oleh pemerintah kabupaten dan
kota. Desentralisasi fiskal : PAD
Total penerimaan daerah
D. Analisis Data