2. Suhu dan Kelembaban
Kedua unsur ini bila mempunyai unsur yang berlebihan atau tidak stabil akan menimbulkan kerusakan pada kertas. Udara yang kelembabanya tinggi
berpengaruh pada kertas yaitu menjadi busuk, berbau apek dan memberi peluang pada jamur untuk tumbuh dan berkembang. Sedangkan suhu udara yang terlalu
tinggi menyebabkan rekat pada jilidan buku menjadi kering dan jilidannya semakin longgar, selain itu juga mengakibatkan kertas menjadi rapuh dan warna
kertas berubah menjadi kuning. Menurut pendapat penulis kerusakan oleh faktor suhu dan kelembaban ini
juga banyak terdapat di Perpustakaan Universitas islam Sumatera Utara. Hal ini disebabkan karena suhu dan kelembaban di perpustakaan tersebut tidak diatur
sebagaimana mestinya.
3.7.2 Faktor biota
Komponen-komponen yang terdapat pada kertas serat-serat selulosa, perekat dan protein merupakan sumber-sumber makanan bagi mahluk-mahluk
hidup seperti jamur, serangga dan binatang pengerat.Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya mereka memerlukan kondisi lingkungan yang ideal
seperti suhu dan kelembaban udara. Oleh karena itu ruangan penyimpanan bahan pustaka harus dijaga dan dipelihara sedemikian rupa sehingga tidak dijadikan
sebagai tempat hidup, tumbuh dan berkembang bagi mahluk-mahluk tersebut. Beberapa contoh jenis jamur, serangga dan binatang pengerat yang merusak bahan
pustaka adalah :
1. Jamur
Jamur merupakan tumbuhan bersel tunggal dan tidak berklorofil, sehingga makanan yang diperoleh berasal dari sumber lain. Bila buku atau bahan pustaka
dalam keadaan kotor, berdebu, dan lembab maka jamur akan timbul dan akan meninggalkan noda pada kertas. Contoh salah stu jenis jamur ini adalah
Asspergillus. Kerusakan bahan pustaka pada Perpustakaan Universitas Islam Sumatera Utara oleh faktor ini juga banyak dijumpai terutama pada buku-buku
Universitas Sumatera Utara
yang jarang dipergunakan atau dibaca oleh pengunjung. Noda-noda yang terdapat pada kertas yang disebabkan oleh jamur ini biasanya sulit untuk dihilangkan dan
tulisan menjadi pudar.
2. Serangga
Serangga merupakan masalah yang pelik di negara tropis dan jenisnya cukup banyak dengan sumber makanan berasal dari kertas. Lingkungan ideal
untuk pertumbuhan semua jenis serangga adalah tempat hangat, gelap dan sirkulasi udara yang tidak sempurna. Fase-fase untuk siklus kehidupan seranga
yaitu telur, larva, pupa dan dewasa, dimana pada fase larva mengakibatkan kerusakan terbesar. Jenis-jenis serangga yang banyak dijumpai sebagai perusak
bahan pustaka adalah sebagai berikut : a.
Kecoa Kecoa merupakan salah satu jenis serangga yang bersayab dan berbentuk
panjang, senang tinggal ditempat yang gelap, di sudut-sudut ruangan. Makanan kegemarannya yaitu sisa-sisa makanan yang busuk, serangga-serangga yang mati.
Kecoa ini mengeluarkan cairan perekat berwarna hitam yang membentuk noda dan sulit untuk dihilangkan, di samping itu memakan perekat sampul buku dan
kain pada punggung buku. Informasi yang penulis peroleh dari petugas konservasi maupun petugas
lain bahwa serangga ini juga sebagai penyebab kerusakan pada punggung buku dan terjadinya noda pada kertas di Perpustakaan Universitas Islam Sumatera
Utara. Dan menurut penulis hal ini karena kurangnya kebersihan terutama di sudut-sudut ruangan dan ada sebagian petugas yang membawa makanan ke dalam
ruang perpustakaan sehingga sisa-sisa makanan tersebut sering sebagai penyebab datangnya kecoa di ruangan perpustakaan.
b. Rayap
Rayap merupakan perusak yang paling berbahaya karena dapat menghabiskan buku dalam waktu singkat. Binatang ini hidup di daerah yang
beriklim tropis dan sub tropis, berbadan lunak dan berwarna putih pucat. Karena bentuknya seperti semut maka binatang ini sering dinamai semut putih white ant
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil wawancara dengan petugas konservasi dan preservasi Perpustakaan Universitas Islam Sumatera Utara, binatang ini dapat dikatakan
sebagai perusak bahan pustaka yang paling merugikan. Dan menurut penulis hal ini disebabkan karena kurang telatennya para petugas dalam membersihkan bahan
pustaka tersebut. c. Booklice kutu buku
Selain jenis serangga yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi jenis-jenis serangga yang dapat merusak dan memakan punggung buku, lem atau
perekat pada buku, dan membuat lubang seperti ngengat, book worm dan lain- lain. Pada umumnya semua binatang ini hampir terdapat di semua perpustakaan.
Dan menurut penulis cara yang paling sederhana untuk mengusir atau setidaknya mengurangi frekuensi kerusakan yang disebabkan oleh jenis-jenis serangga
tersebut adalah dengan menyemprot ruangan dengan obat hama bukan pada buku dan menempatkan obat pengusir serangga pada rak-rak buku dan senantiasa
menjaga kebersihannya.
3.7.3 Faktor Penggunaan dan Penanganan yang Salah