Pengertian Konservasi dan Preservasi Maksud dan Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Konservasi dan Preservasi

Kata konservasi dan preservasi yang biasa diterjemahkan dengan kata pelestarian berasal dari bahasa Inggris yaitu “conservation” dan “preservation”. Menurut Echols dan Shadly 2000 : 140, 445 kedua kata ini mempunyai pengertian yang hampir sama. Konservasi berarti perlindungan, pengawetan. Sedangkan preservasi berarti pemeliharaan, penjagaan dan pengawetan.Sedangkan menurut buku “Dasar-dasar Pelestarian Bahan Pustaka, yang diterbitkan oleh perpustakaan Nasional RI 1995 : 1-2 usaha–usaha untuk menyelamatkan bahan pustaka dari kehancuran meliputi : a. Konservasi Pengawetan : merupakan kebijaksanaan dan cara tertentu yang dipakai untuk melindungi bahan pustaka dan arsip dari kerusakan dan kehancuran, termasuk metode dan teknik yang diterapkan oleh petugas teknis. b. Preservasi Pelestarian : mencakup unsur-unsur pengelolaan keuangan, termasuk cara menyimpan dan alat-alat bantunya, taraf kerja yang diperlukan, kebijaksanaan, teknik dan metode yang diterapkan untuk melestarikan bahan- bahan pustaka dan arsip serta informasi yang dikandungnya. Dari uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kata konservasi dan preservasi masih rancu. Namun demikian penulis menganggap kedua kata ini mempunyai arti yang sama yaitu pelestarian, selanjutnya pelestarian itu mencakup kegiatan pemeliharaan, perawatan, pengawetan, perbaikan dan reproduksi. Maka pemeliharaan bahan pustaka perlu di lakukan demi generasi mendatang. Namun untuk melakukan pemeliharaan itu bukanlah tugas yang mudah, diperlukan pengetahuan tentang penyebab kerusakan, proses terjadinya kerusakan, cara mencegah dan memperbaiki kerusakan serta melestarikan bahan pustaka tersebut.

2.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan pelestarian menurut Martoatmodjo 1993 : 5-6 adalah mengusahakan agar bahan pustaka tidak cepat mengalami kerusakan. Bahan pustaka yang mahal, diusahakan agar awet, bisa dipakai lebih lama dan bisa menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan. Koleksi yang dirawat dimaksudkan bisa menimbulkan daya tarik, sehingga orang yang tadinya segan Universitas Sumatera Utara membaca atau enggan memakai buku perpustakaan menjadi rajin mempergunakan jasa perpustakaan. Sedangkan tujuan pelestarian bahan pustaka ini dapat dikatakan sebagai berikut: 1. menyelamatkan nilai informasi dokumen. 2. menyelamatkan fisik dokumen. 3. mengatasi kendala kekurangan ruang. 4. mempercepat perolehan informasi : dokumen yang tersimpan dalam CD Compact Disc sangat mudah untuk diakses, baik dari jarak dekat maupun jarak jauh. Sehingga pemakaian dokumen atau bahan pustaka menjadi lebih optimal. Hal lain yang perlu diketahui tentang kegiatan konservasi dan preservasi bahan pustaka adalah tentang kebijakan-kebijakan yang diperlukan dalam pelestarian bahan pustaka. Namun demikian, karena pelestarian bahan pustaka penulis tafsirkan secara luas yang meliputi kegiatan pemeliharaan, perawatan, pengawetan, perbaikan dan reproduksi, maka setiap perpustakaan minimal melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan sesederhana mungkin agar bahan pustakanya selalu tersedia dalam keadaan baik dan menarik untuk dibaca, karena bahan pustaka yang rusak kurang menyenangkan bagi pemakainya dan dapat menimbulkan kurang gairah untuk membaca bahan pustaka tersebut. Dengan pelestarian yang baik, diharapkan bahan pustaka dapat berumur lebih panjang, sehingga perpustakaan tidak perlu membeli bahan yang sama, yang dapat membebani pemesanan, pengolahan kembali, penempelan kartu-kartu, yang kesemuannya itu memerlukan uang. Dengan bahan pustaka yang lestari dan terawat dengan baik, pustakawan dapat memperoleh kebanggaan dan peningkatan kinerja. Lingkungan yang sehat, ruang kerja yang baik, rapi dan menarik, membuat kehidupan pustakawan menjadi lebih berarti dan menyenangkan.

2.3 Fungsi Pelestarian