Nina Nurhaeni, 2015 IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF
INDUKTIF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pendekatan Contextual Learning CTL
MenurutKomalasari dalam Blanchard 2001, hlm. 1; Berns Erickson
2001, hlm.
2 kontekstualmerupakankonsepbelajardanmengajar
yang membantu
guru mengaitkanantaramateri
yang diajarkannyasesuaidengansituasinyatasiswadanmendorongsiswamemb
uathubunganantarapengetahuan yang
dimilikinyadenganpenerapannyadalamkehidupanmerekasebagaianggot akeluarga, warganegaradanpekerja.
MenurutKomalasari 2013,
hlm. 7
pembelajarankontekstualadalahpendekatanpembelajaran yang
mengaitkanantaramateri yang
dipelajaridengankeidupannyatasiswasehari-hari, baikdalamlingkungankeluarga,
sekolah, maupunwarganegaradengantujuanuntukmenemukanmaknamateriterse
butbagikehidupannya. MenurutRosalin 2008, hlm. 27, pembelajarancontextual
teaching ang learning CTL merupakankonsepbelajar yang membantu guru
mengaitkanantaramateri yang
diajarkandansituasidunianyatasisadenganmendorongsiswamembuathu bunganantarapengetahuan
yang dimilikinyadanpenerapannyadalamkehidupanmerekasebagaianggotake
luargadanmasyarakat. Dengan demikian, berdasarkan pendapat para ahli tersebut
peneliti mengartikan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual menekankan siswa untuk dapat terlibat secara langsung
untuk menemukan materi yang sedang dipelajari dengan cara mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki oleh mereka sebelumnya
yang diperoleh dari lingkungan sekitar mereka dengan materi yang sedang mereka pelajari. Sehingga pengetahuan yang mereka peroleh
lebih bermakna dan tentunya dapat bermanfaat dikehidupan nyata
Nina Nurhaeni, 2015 IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF
INDUKTIF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena pembelajaran kontekstual mengaitkan kehidupan nyata disekitar peserta didik dengan materi pelajaran
2. Menulis Paragraf Induktif
MenurutCahyaniHodijah dalamSyafi’ie,
1990 menulisadalahpesan
yang ditransaksikanitudapatberwujud
ide gagasan, kemauan, keinginan, perasaanataupuninformasi.
MenurutCahyaniHodijah 2007,
hlm. 127-128
menulisdipandangsebagaiketerampilanseorang individu
mengkomunikasikanpesandalamsebuahtulisan. MenurutTarigan
2009, hlm.
4-5 paragrafadalahseperangkatkalimattersusunlogis-sistematis
yang merupakansatukesatuanekspresipikiran
yang relevandanmendukungpikiranpokok
yang tersiratdalamkeseluruhankarangan.
ParagrafinduktifmenurutTarigan 2009,
hlm. 26-27
adalahparagraf yang kalimattopiknyaterletak di akhirparagraf. MenurutGunawan 2008, hlm. 72 paragrafinduktifadalahparagraf
yang selalumempunyaipikiranutama
yang dinyatakandalamkalimatutama yang terletak di akhirparagraf.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka penulis mengartikan menulis paragrafinduktifmerupakankegiatan berbahasa
yang diwujudkan dalam sebuah tulisan yang mengandung ide gagasan, kemauan, keinginan, pesan maupun informasi yang
tersusun secara sistematis dan logis yang memilikikalimat ide utama pokokpikiran
pikiranutamaberadadiakhirparagraf, sementarakalimatsebelumnyaadalahkalimatpendukungataupenjelaskali
matutama.
26
Nina Nurhaeni, 2015 IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF
INDUKTIF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK.
Menurut Hermawan,dkk. 2007, hlm. 79 menyatakan bahwa: PTK merupakan sebuah penelitian kelas yang dilakukan oleh
pendidik yang melakukan sendiri kegiatan penelitiannya terhadap praktek pembelajaran yang ia lakukan di kelas, penelitian terhadap
siswa dari segi interaksinya dalam proses pembelajaran, penelitian terhadap proses dan atau produk pembelajaran secara reflektif di
kelas. Oleh karena itu PTK terkait dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru.
Menurut Arikunto, 2012, hlm. 3 Penelitian Tindakan Kelas PTK
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
secara bersama. Menurut Asrori, 2009, hlm. 6 mendefinisikan penelitian tindakan
kelas sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan
tindakan-tindakan tertentu
untuk memperbaiki
dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih berkualitas
sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Menurut Suhardjono, 2012, hlm. 57 penelitian tindakan
merupakan salah satu bagian dari penelitian tindakan dengan tujuan yang spesifik yang berkaitan dengan kelas.
Berdasarkan penjelasan menurut para ahli tersebut maka peneliti menyimpulkan PTK merupakan suatu bentuk penelitian dimana seorang
guru menjadi instrument penelitian dan siswa menjadi objek peneltian yang bersifat reflektif yang didalamnya terdapat tindakan-tindakan
tertentu agar dapat memperbaiki dan atau menungkatkan praktek-praktek
Nina Nurhaeni, 2015 IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF
INDUKTIF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran di kelas secara profesional. Sehingga didapat hasil pembelajaran yang maksimal.
Peneliti menganggap penelitian ini cocok menggunakan PTK dikarenakan penggunaan penelitian tindakan kelas PTK dapat
mempermudah peneliti
melakukan penelitian
dalam kegiatan
pembelajaran dikelas.Terutama penelitian pada setiap interaksi yang diberikan peserta didik selama proses pembelajaran serta proses timbal
balik yang diberikan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih menarik dan efektif lagi.
Alasan berikutnya mengapa peneliti memakai penelitian tindakan kelas PTK adalah karena didalam PTK selain peneliti melakukan
penelitian didalam kegiatan pembelajaran peneliti juga dapat turut membuat sebuah inovasi kegiatan pembelajaran, pengembangan
kurikulum di tingkat sekolah dan tingkat kelas serta dapat meningkatkan profesionalisme yang dimiliki seorang guru disekolah tersebut.
1. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Berpegang dari beberapa pendapat yang telah dipaparkan tersebut, peneliti dapat menjelaskan mengenai karakteristik yang
terdapat pada PTK yang membedakannya dengan penelitian lainnya. Suhardjono 2012, hlm.62 mengajukan beberapa karakteristik
yang hanya dimiliki penelitian tindakan kelas PTK dan yang membedakannya dengan penelitian lainnya, yaitu:
a. Penelitian tindakan kelas dimulai dari permasalahan yang
sederhana, nyata, jelas, dan tajam mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas.
b. Adanya kolaborasi kerja sama antara praktisi guru, kepala
sekolah, siswa, dan lain-lain dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang
akhirnya melahirkan kesamaan tindakan action. c.
Disamping itu, penelitian tindakan kelas dilakukan hanya apabila ada a keputusan kelompok dan komitmen untuk pengembangan,
Nina Nurhaeni, 2015 IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF
INDUKTIF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b bertujuan meningkatkan profesionalisme pendidik, c alasan pokok: ingin tahu, ingin membantu, ingin meningkatkan, dan d
bertujuan memperoleh pengetahuan dan atau sebagai pemecahan masalah.
Berdasarkan karakteristik tersebut, peneliti menarik kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang bersifat alami
yang bertujuan menyelesaikan masalah yang bukan berasal dari kajian teoritis ataupun penelitian terdahulu, tetapi permasalahan tersebut
secara faktual, nyata yang terjadi. Yang dalam pemecahanya membutuhkan kerjasama antara praktisi dan peneliti.
2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas