IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF.

(1)

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SDN Gelam 3

Kec. Cipocok Jaya Kota Serang-Banten Tahun 2014-2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar

Oleh

NINA NURHAENI 1104723

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG


(2)

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMETASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

(PTK di Kelas III SD Negeri Gelam 3 Kec. Cipocok jaya Kota Serang)

Oleh

NINA NURHAENI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada fakultas pendidikan

©NINA NURHAENI 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF


(4)

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF


(5)

iii

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

NINA NURHAENI. 1104723. ImplementasiPendekatan CTL untukMeningkatkanKemampuanMenulisParagrafInduktif di Kelas III SDN Gelam 3 Kec.Cipocok Jaya Kota Serang-BantenTahun.2015.

Penelitian yang dilakukan di SDN Gelam 3 ini dilatar belakangi oleh: 1) kemampuan menulis siswa dalam menulis paragraf induktif masih rendah sehingga nilai yang diperoleh siswa kelas III SDN Gelam 3 dalam menulis paragraf induktif masih rendah, 2) Proses belajar mengajar yang terjadi di kelas III SDN Gelam 3 masih berpusat pada guru, sedangkan siswa cenderung lebih pasif hanya menerima materi pelajaran yang diberikan oleh guru dan guru kurang inovatif dalam menggunakan pendekatan pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka permasalahan tersebut dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1) Bagaimana proses pembelajaranmenulisparagrafinduktifdenganmenggunakanpendekatanContextual Teaching and Learning (CTL) di kelas III SDN Gelam 3?, 2) Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran menulis paragraf induktif melalui penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) di kelas III SDN Gelam 3?.

Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini yaitu: 1) Untuk mendeskripsikam

pembelajaranmenulisparagrafinduktifdenganmenggunakanpendekatan Contextual Teaching and Learning(CTL) di kelas III SDN Gelam 3, 2) Mengetahui peningkatan hasilbelajarsiswapadapembelajaranmenulisparagrafinduktif di kelas III SDN Gelam 3 setelahmenggunakanpendekatanContextual Teaching and Learning (CTL).

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PTK ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas III SDN Gelam 3.Sementara pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu contextual teaching and learning (CTL).

Selama kegiatan penelitian diperoleh hasil kegiatan mengalami kenaikan dengan prosentase aktivitas siswa pada kegiatan prasiklus dalam diskusi bersama wali kelas diperoleh rata-rata aktivitas siswa sebesar 47% siklus I sebesar 60%, siklus II 71% dan siklus III 88%. Peningkatan hasil belajar siswa dari tes menulis paragraf induktif berdasarakan diskusi bersama wali kelas diperoleh rata-rata nilai siswa 55,47 dengan prosentase 27%, pada siklus I memperoleh 63,4 dengan prosentase 36%, pada siklus II memperoleh 70 dengan prosentase 57% dan pada siklus III sebesar 80,26 dengan prosentase 94%.

Sehingga dapat disimpulkan penelitian dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf induktif. Penelitian ini direkomendasikan kepada guru, bahwa dalam pelajaran bahasa Indonesia dalam menulis paragraf induktif hendaknya menerapkan stratregi, model, metode belajar serta langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang terencana, bervariasi serta menarik bagi siswa seperti penggunaan contextual teaching and learning (CTL).


(6)

vi

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR BAGAN... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Operasional ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kajian Teori ... 8

B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... 23

C. Kerangka Berfikir ... 23

D. Hipotesis Tindakan ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26


(7)

vii

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 33

C. Prosedur Pelaksanaan Tindakan ... 33

D. Instrumen Penelitian ... 35

E. Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Persiapan Penelitian ... 48

B. Pelaksanaan Penelitian ... 48

C. Pembahasan dan Interpretasi Hasil Penelitian ... 79

D. Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 83

E. Jawaban Hipotesis Tindakan ... 88

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 89

A. Simpulan ... 89

B. Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

viii

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

No. Nama Tabel

1. Tabel 3.1 Pedoman Observasi Penilaian Menulis Paragraf Induktif.... 36

2. Tabel 3.2 Kisi-kisi Penilaian Menulis Paragraf Induktif ... 41

3. Tabel 3.3 Pedoman Tes penilaian menulis Paragraf Induktif ... 41

4. Tabel 3.4 Penilaian Menulis Paragraf Induktif ... 45

5. Tabel 4.1 Pedoman Observasi Siklus I ... 53

6. Tabel 4.2 Data Nilai Hasil Menulis Paragraf Siklus I... 57

7. Tabel 4.3 Pedoman Observasi Siklus II ... 63

8. Tabel 4.4 Data Nilai Hasil Menulis Paragraf Siklus II ... 66

9. Tabel 4.5 Pedoman Observasi Siklus III ... 72

10.Tabel 4.6 Data Nilai Hasil Menulis Paragraf Siklus III ... 76

11.Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Observasi ... 83


(9)

viiii

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

No.Nama Gambar

1. Gambar 2.1 Alur Analisis Pembelajaran Kontekstual ... 18 2. Gambar 3.1 Prosedur Pelaksanaan Tindakan ... 32


(10)

ixi

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

No.Nama Grafik

1. Grafik 4.1 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 84 2. Grafik 4.2 Rekapitulasi Hasil Nilai Menulis Siswa ... 87


(11)

xi

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Direktur UPI Kampus Serang Lampiran 2 Surat izin penelitian

Lampiran 3 Surat keterangan telah melaksanakan penelitian Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Siklus I

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa Siklus II

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa Siklus III


(12)

1

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sukirman & Jumhana (2006, hlm. 3) pembelajaran merupakan pengembangan dari kata belajar-mengajar. Rukmana & Suryana (2009, hlm. 10) pembelajaran merupakan inetraksi antara guru dan peserta didik. Komalasari (2013, hlm. 3) pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis.

Berdasarkan pengertian tersebut peneliti mengartikan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses yang melibatkan kegiatan belajar mengajar yang didalamnya terdapat pemeran utama, yang memiliki wewenang untuk mengatur jalannya kegiatan belajar mengajar.Dalam kegiatan belajar mengajar yang menjadi pemeran utama ialah guru. Karena dalam proses belajar mengajar semua yang mengontrol adalah guru untuk kemajuan tingkat perkembangan dan perubahan tingkahlaku siswa. Sehingga selama proses kegaiatan pembelajaran menjadi komunikatif dan aktif, adanya timbal balik antara guru dan siswa dan sebaliknya.

Resmini, dkk. (2010, hlm. 106) menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Menurut Cahyani & Hodijah (2007, hlm. 127-128) menulis dipandang sebagai keterampilan seorang (individu) mengkomunikasikan pesan dalam sebuah tulisan.

Dengan demikian, menulisdapat diartikan sebagai keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan. Sedangkan dalam keterampilan berbahasa, menulis merupakan salah satu keterampilan yang sangat rumit. Karena selain menyalin kata-kata maupun kalimat di kedalam


(13)

2

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebuah tulisan kegiatan menulis juga menuntut penulisnya untuk dapat mengembangkan apa yang ada didalam fikirannya yang kemudian dituangkan ke dalam sebuah tulisan.

Pada usia sekolah dasar mungkin menulis merupakan kegiatan yang sangat membosankan bagi siswa karena mereka umumnya lebih senang mendengarkan dan hanya menulis jika mereka inginkan. Terutama jika penggunaan metode dan alat peraga yang digunakan dalam proses belajar mengajar tidak membuat siswa menjadi aktif melainkan menjadi pasif dan cenderung cepat bosan dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas.

Hal tersebut dapat dilihat dari kenyataan yang terjadi

dilapanganpadapengajaranBahasa Indonesia di

jenjangpendidikandasarumumnyadalamhalketerampilan menulisbagi siswa sangatlah minim. Hal itu ditemukan kebenarannyaolehpenelitisaat setelahmelakukanwawancaradenganwalikelas III SDN Gelam 3, yang menyatakanbahwahasilmenulissiswa-siswikelas III dengansiswalaki-lakisebanyak 9 siswasedangkansiswiperempuansebanyak 10 siswi yang keseluruhaannyaberjumlah 19 orang, masihdapatdikatakanjauhdari kata sempurnabahkanuntukmencapainilai KKM Bahasa Indonesia dalamkategorimenulisyaitusebesar 70 yang telahditetapkanolehsekolah pun tampaknyamerekamerasakesulitanuntukmencapainya.

Sementara kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh siswa kelas III dalam menulis khususnya menulis paragraf dalam kurikulum KTSP yang masih digunakan di SDN Gelam 3 yaitu siswa harus mencapai salah satu dari Standar Kompetensi (SK) siswa dituntut untuk dapat “mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf dan puisi”. Sedangkan Kompetensi Dasar (KD), yaitu “menyusun paragraf berdasarkan bahan yang tersedia dengan memperhatikan penggunaan ejaan”.

Salah satufaktorpenyebab utama padapembelajaran yang diterapkandisekolahmasihkuranginovatifataudapatdikatakanmasihsangatt radisionalsekali salah satunya adalah ceramah yang pada pelaksanaannya


(14)

3

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hanya berpusat pada guru, dan siswa tidak mendapatkan kebebasan untuk bertindak secara aktif dalam menggali pengetahuannya,

sehinggamengakibatkan siswa

merasakurangtertarikdenganpembelajaranmenulisterutamapembelajaran menulisparagrafinduktif. Dan para siswacenderungmerasajenuh, bosandenganpenggunaanmetodepembelajaran yang menurutmerekatidak ada suatu perubahan dan bersifat monoton.

Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis ingin mencoba merubah suatu proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Menurut Komalasari (2013, hlm. 13) mendefinisikan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan pendekatan pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun warga negara, dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupannya.Terdapat tujuh komponen yang terdapat dalam pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) yaitu: kontruktivisme (contructivisme), menemukan (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection) dan penilaian yang sebenarnya (authentic assessment). Kelebihan dari CTL sendiri yaitu pembelajaran yang diterapkan dapat membuat hubungan kegiatan belajar mengajar penuh makna (making meaningful connection), melakukan pekerjaan penting dalam kegiatan pembelajaran (doing significant work), belajar untuk mengatur diri sendiri (self-regulated learning), kerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah bersama anggota kelompok (cooperating), berfikir kritis dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran (critical and creative thinking), memelihara individu (nurturing the individual), mencapai standar tinggi dalam proses pembelajaran (reaching high), penggunaan nilai yang sebenarnya untuk memperoleh data hasil kegiatan pembelajaran (reaching authentic assessment), mengadakan asesmen autentik (using authentic).


(15)

4

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu peneliti memiliki keyakinan bahwa dengan menggunakan pendekatan Cotextual Teaching and Learning(CTL) siswa diarahkan untuk dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya yang sebelumnya telah mereka peroleh pada proses pengamatan dan pengalaman di kelas dan lingkungan.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin mencoba membuat suatu karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul

“ImplementasiPendekatan CTL

untukMeningkatkanKemampuanMenulisParagrafInduktif di Kelas III SDN Gelam 3 Kec.Cipocok Jaya Kota Serang-BantenTahun 2014-2015”.

B.Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual siswa mampu berfikir secara kreatif, kritis dan berperilaku aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga akan tercipta kegiatan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan serta dapat terjalin komunikasi yang baik antara siswa dan guru. Siswa pun mampu membuat sebuah paragarf induktif dengan baik dan benar.

Kenyataan dilapangan dalam kegiatan pembelajaran di kelas, keadaan kelas tidak hidup. Siswa cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran, ruang lingkup pengetahuan mereka terbatasi oleh kegiatan pembelajaran yang monoton dan pasif. Hal itu mengakibatkan kondisi belajar tidak komunikatif.

Berdasarkan pemaparan pada bagian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dibuat daam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses

pembelajaranmenulisparagrafinduktifdenganmenggunakanpendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) di kelas III SDN Gelam 3? 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran

menulis paragraf induktif melalui penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) di kelas III SDN Gelam 3?


(16)

5

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka diambillah tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikam

pembelajaranmenulisparagrafinduktifdenganmenggunakanpendekatan Contextual Teaching and Learning(CTL) di kelas III SDN Gelam 3.

2. Mengetahui peningkatan

hasilbelajarsiswapadapembelajaranmenulisparagrafinduktif di kelas III SDN Gelam 3 setelahmenggunakanpendekatanContextual Teaching and Learning (CTL).

D.Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Peneliti

Manfaatbagipenelitisendiriyaituuntukmengetahuisampaidimanatingkat keberhasilandankefektifanpenerapanpendekatan CTL dalampembelajaranmenulisparagrafinduktif di kelas III SDN Gelam 3. 2. Siswa

Manfaatbagisubjek (yang diteliti),

yaituuntukmeningkatkanketerampilanmenulisparagrafinduktif di kelas

III SDN Gelam 3,

sehinggaberpengaruhjugaterhadaphasilbelajarsertauntukpersiapanmen ujuketahapselanjutnya.

3. Guru

Manfaatbagi guru, yaituuntukbahandiskusidalampengajaranBahasa Indonesia untukmemberikanbimbinganmenulisparagrafinduktif agar berhasilsecaramaksimaldanmendapatkanhasil yang memuaskan.

E.Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung didalam judul penelitian ini, maka peneliti menjelaskan sebagai berikut:


(17)

6

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Pendekatan Contextual Learning (CTL)

MenurutKomalasari (dalam Blanchard 2001, hlm. 1; Berns&

Erickson 2001, hlm. 2)

kontekstualmerupakankonsepbelajardanmengajar yang membantu

guru mengaitkanantaramateri yang

diajarkannyasesuaidengansituasinyatasiswadanmendorongsiswamemb

uathubunganantarapengetahuan yang

dimilikinyadenganpenerapannyadalamkehidupanmerekasebagaianggot akeluarga, warganegaradanpekerja.

MenurutKomalasari (2013, hlm. 7)

pembelajarankontekstualadalahpendekatanpembelajaran yang

mengaitkanantaramateri yang

dipelajaridengankeidupannyatasiswasehari-hari,

baikdalamlingkungankeluarga, sekolah,

maupunwarganegaradengantujuanuntukmenemukanmaknamateriterse butbagikehidupannya.

MenurutRosalin (2008, hlm. 27), pembelajarancontextual teaching ang learning (CTL) merupakankonsepbelajar yang membantu

guru mengaitkanantaramateri yang

diajarkandansituasidunianyatasisadenganmendorongsiswamembuathu

bunganantarapengetahuan yang

dimilikinyadanpenerapannyadalamkehidupanmerekasebagaianggotake luargadanmasyarakat.

Dengan demikian, berdasarkan pendapat para ahli tersebut peneliti mengartikan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual menekankan siswa untuk dapat terlibat secara langsung untuk menemukan materi yang sedang dipelajari dengan cara mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki oleh mereka sebelumnya yang diperoleh dari lingkungan sekitar mereka dengan materi yang sedang mereka pelajari. Sehingga pengetahuan yang mereka peroleh lebih bermakna dan tentunya dapat bermanfaat dikehidupan nyata


(18)

7

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena pembelajaran kontekstual mengaitkan kehidupan nyata disekitar peserta didik dengan materi pelajaran

2. Menulis Paragraf Induktif

MenurutCahyani&Hodijah (dalamSyafi’ie, 1990)

menulisadalahpesan yang ditransaksikanitudapatberwujud ide (gagasan), kemauan, keinginan, perasaanataupuninformasi.

MenurutCahyani&Hodijah (2007, hlm. 127-128) menulisdipandangsebagaiketerampilanseorang (individu) mengkomunikasikanpesandalamsebuahtulisan.

MenurutTarigan (2009, hlm. 4-5)

paragrafadalahseperangkatkalimattersusunlogis-sistematis yang

merupakansatukesatuanekspresipikiran yang

relevandanmendukungpikiranpokok yang

tersiratdalamkeseluruhankarangan.

ParagrafinduktifmenurutTarigan (2009, hlm. 26-27) adalahparagraf yang kalimattopiknyaterletak di akhirparagraf. MenurutGunawan (2008, hlm. 72) paragrafinduktifadalahparagraf

yang selalumempunyaipikiranutama yang

dinyatakandalamkalimatutama yang terletak di akhirparagraf.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka penulis mengartikan menulis paragrafinduktifmerupakankegiatan berbahasa yang diwujudkan dalam sebuah tulisan yang mengandung ide (gagasan), kemauan, keinginan, pesan maupun informasi yang tersusun secara sistematis dan logis yang memilikikalimat ide utama/ pokokpikiran/ pikiranutamaberadadiakhirparagraf, sementarakalimatsebelumnyaadalahkalimatpendukungataupenjelaskali matutama.


(19)

26

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Menurut Hermawan,dkk. (2007, hlm. 79) menyatakan bahwa: PTK merupakan sebuah penelitian kelas yang dilakukan oleh pendidik yang melakukan sendiri kegiatan penelitiannya terhadap praktek pembelajaran yang ia lakukan di kelas, penelitian terhadap siswa dari segi interaksinya dalam proses pembelajaran, penelitian terhadap proses dan atau produk pembelajaran secara reflektif di kelas. Oleh karena itu PTK terkait dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru.

Menurut Arikunto, (2012, hlm. 3) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

Menurut Asrori, (2009, hlm. 6) mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih berkualitas sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

Menurut Suhardjono, (2012, hlm. 57) penelitian tindakan merupakan salah satu bagian dari penelitian tindakan dengan tujuan yang spesifik yang berkaitan dengan kelas.

Berdasarkan penjelasan menurut para ahli tersebut maka peneliti menyimpulkan PTK merupakan suatu bentuk penelitian dimana seorang guru menjadi instrument penelitian dan siswa menjadi objek peneltian yang bersifat reflektif yang didalamnya terdapat tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau menungkatkan praktek-praktek


(20)

27

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran di kelas secara profesional. Sehingga didapat hasil pembelajaran yang maksimal.

Peneliti menganggap penelitian ini cocok menggunakan PTK dikarenakan penggunaan penelitian tindakan kelas (PTK) dapat mempermudah peneliti melakukan penelitian dalam kegiatan pembelajaran dikelas.Terutama penelitian pada setiap interaksi yang diberikan peserta didik selama proses pembelajaran serta proses timbal balik yang diberikan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih menarik dan efektif lagi.

Alasan berikutnya mengapa peneliti memakai penelitian tindakan kelas (PTK) adalah karena didalam PTK selain peneliti melakukan penelitian didalam kegiatan pembelajaran peneliti juga dapat turut membuat sebuah inovasi kegiatan pembelajaran, pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan tingkat kelas serta dapat meningkatkan profesionalisme yang dimiliki seorang guru disekolah tersebut.

1. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Berpegang dari beberapa pendapat yang telah dipaparkan tersebut, peneliti dapat menjelaskan mengenai karakteristik yang terdapat pada PTK yang membedakannya dengan penelitian lainnya.

Suhardjono (2012, hlm.62) mengajukan beberapa karakteristik yang hanya dimiliki penelitian tindakan kelas (PTK) dan yang membedakannya dengan penelitian lainnya, yaitu:

a. Penelitian tindakan kelas dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata, jelas, dan tajam mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas.

b. Adanya kolaborasi (kerja sama) antara praktisi (guru, kepala sekolah, siswa, dan lain-lain) dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan (action).

c. Disamping itu, penelitian tindakan kelas dilakukan hanya apabila ada (a) keputusan kelompok dan komitmen untuk pengembangan,


(21)

28

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(b) bertujuan meningkatkan profesionalisme pendidik, (c) alasan pokok: ingin tahu, ingin membantu, ingin meningkatkan, dan (d) bertujuan memperoleh pengetahuan dan atau sebagai pemecahan masalah.

Berdasarkan karakteristik tersebut, peneliti menarik kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang bersifat alami yang bertujuan menyelesaikan masalah yang bukan berasal dari kajian teoritis ataupun penelitian terdahulu, tetapi permasalahan tersebut secara faktual, nyata yang terjadi. Yang dalam pemecahanya membutuhkan kerjasama antara praktisi dan peneliti.

2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Pada dasarnya setiap penelitian memiliki bertujuan untuk memecahkan sebuah masalah, akan tetapi tidak pada PTK. Pada penelitian tindakan kelas (PTK) disamping memiliki tujuan untuk memecahkan suatu masalah, PTK memiliki tujuan pokok yaitu untuk meningkatkan memperbaiki layanan keprofesionalismean seorang guru dalam menangani proses belajar mengajar.

Menurut Suhardjono (2012, hlm. 60-61) pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar.

Lebih jelasnya, PTK memiliki tujuan:

1. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas. 3. Meningkatkan sikap profesional guru dan tenaga kependidikan. 4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah

sehingga tercipta suasana proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (suistainable).


(22)

29

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti menarik kesimpulan tentang tujuan dari dilakukannya penelitian tindakan kelas yaitu untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam menguasai materi pembelajaran yang diberikan guru.

3. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Setiap penelitian sudah pasti memiliki manfaat, tidak terkecuali dengan PTK. Banyak sekali manfaat yang diperoleh setelah melakukan PTK, terutama pada komponen pendidikan atau kegiatan pembelajaran di kelas. Manfaat yang dapat dirasakan terutama pada komponen pendidikan atau kegiatan pembelajaran di kelas diantaranya:

a. Inovasi pembelajaran

b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan tingkat kelas c. Peningkatan profesionalisme pendidik.

4. Model-model Penelitian Tindakan Kelas

Pada penelitian yang menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), terdapat beberapa model PTK yang sering digunakan pada setiap penelitian terutama pada bidang pendidikan atau pengajaran. Diantaranya, yaitu:

a. Desain Model Kurt Lewin

Model Kurt Lewin yang mulai dicetuskan pada tahun 1985 dianggap menajdi acuan pokok atau menjadi kerangka dasar dari adanya berbagai model penelitian tindakan kelas yang lain,m khusunya PTK. Kurt Lewin memperkenalkan konsep pokok penelitian tindakan yang meliputi empat komponen penting, yaitu: 1) perencanaan (planning), 2) tindakan (actioning), 3) pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Model Lewin memperhatikan alur logika penelitian tindakan.


(23)

30

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Desain Model Kemmis & MC Taggart

Model Kemmis & Mc Taggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin sehingga dalam komponennya terdapat beberapa kesamaan antara model Lewin dan model Kemmis. Model ini pertama kali dikembangkan Stephen Kemmis dan Robbin Mc. Taggart. Dalam model Kemmis & Mc. Taggart terdapat empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi yang semuanya menjadi satu putaran yang utuh yang bisa disebut satu siklus.

c. Desain PTK Model John Elliott

Seperti halnya dengan model Kemmis & Mc. Taggart, desain PTK model John Elliott juga dikembangkan berdasarkan model Kurt Lewin. Model ini diawali dengan mengidentifikasi masalah, yang pada hakikatnya bagaimana pernyataan yang menghubungkan antara gagasan atau ide dengan pengambilan tindakan. Bentuk dari model ini digambarkan dalam alur-alur tahap penelitian yang dikenal model siklus yang bergerak dalam spiral.

d. Desain PTK Model Hopkins

Berpatokan pada desain-desain model PTK para ahli pendahuluannya, selanjutnya Hopkins (1993) menyusun desain yang dikenal dengan Model Ebbutt (Hopkins, 1993). Model ini menunjukkan bentuk alur kegiatan penelitian dimulai dari pemikiran awal penelitian yang selanjutnya dikenal dengan reconnaissance.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Secaraoperasionalkegiatan yang dilakukandalampenelitiantindakankelas (PTK)

melaluibeberapatahapan/siklus yang

kegiatannyasalingberkaitanantarasatukegiatandengankegiatanlainnya. MenurutYusnandar&Nur’aeni (2014, hlm. 24) berdasarkan model


(24)

31

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“setiapsiklusterdiridariempatkomponenyaituperencanaan, tindakan, observasi, danrefleksi”.Padapenelitianini, penelitimelakukanbeberapatindakanpadasiklussatu yang sebelumnyadiawalidengankegiatanprasiklus.Adapunakan diuraikan secara jelas mengenai keempat komponen tersebut, yaitu:

a. Perencanaan

Menyusun rancangan tindakan. Pada tahap perencanaan terdiri dari kegiatan: mengidentifikasi dan menganalisis masalah, menetapkan alasan mengapa mengambil masalah tersebut, merumuskan masalah secara jelas, menetapkan cara yang akan ditempuh untuk menemukan jawaban dari masalah berupa hipotesis tindakan, menentukan cara untuk menguji hipotesis, dan membuat secara rinci rancangan tindakan.

b. Tindakan

Pada tahapan ini rancangan strategi dan skenario kegiatan pembelajaran diterapkan. Skenario atau rancangan tindakan yang akan dilakukan, hendaknya dijabarkan serinci mungkin secara tertulis.

c. Observasi

Tahap ini dilaksanakan secara bersamaan dengan saat pelaksanaan. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat hal-hal yang dibutuhkan untuk penyusunan laopran penelitian. Instrumen yang dapat digunakan untuk menunjang jalannya tahapan observasi dapat menggunakan soal, lembar observasi maupun catatan-catatan lapangan.

d. Refleksi

Tahapan ini dilakukan untuk menganalisis secara keseluruhan mengenai tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data-data yang telah diperoleh selama kegiatan berlangsung yang kemudian dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk menyempurnakan tindakan selanjutnya.


(25)

32

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara lebih rinci lagi akan dipaparkan melalui gambar berikut in:

Gambar 3.1

ProsedurPelaksanaanTindakan (Kemmisdan Mc. Taggart) (Sumber: Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar)

MenurutAsrori (2009, hlm. 43) adasejumlahasas yang melandasipenelitiantindakankelas, yaitu: asaskritikreflektif, asaskritikdialektis, asassumberdayakolaboratif, asasrisiko,asasstrukturmajemuk, danasasteori, praktek, transformasi.

Jika tujuan dari dilakukannya penelitian tindakan kelas yaitu untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam menguasai materi pembelajaran yang diberikan guru. Maka tujuannya tersebut, akan dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan lainnya yang bertujuan untuk mengatasi persoalan kegiatan yang terjadi di dalam kelas. Hakikat penelitian tindakan kelas sendiri yaitu mengadakan upaya yang berupa tindakan yang sudah terencana dan

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

SIKLUS II Perencanaan

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

Refleksi Pelaksanaan

Perencanaan Pra Siklus


(26)

33

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersusun secara sistematis yang bertujuan untuk memecahkan permasalahn yang sedang dihadapi dalam proses pembelajaran

B.Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu di SD Negeri Gelam III Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. Dengan alasan dikarenakan lokasi penelitian yang strategis dan mudah dijangkau oleh peneliti, serta adanya dukungan dari pihak sekolah untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut. Selain itu dengan pertimbangan peneliti mengambil kelas III sebagai kelas untuk melakukan penelitian, hal tersebut dikarenakan masih kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia terutama mengenai menulis paragraf induktif. Dan alasan berikutnya yaitu karena pendidik pada kelas III belum pernah menerapkan atau menggunakan pendekatan kontekstual dalam mengajar khususnya mengajar menulis paragraf induktif.

2.Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian pada penelitian ini adalah proses pembelajaran yang dilakukan siswa kelas III SD Negeri Gelam III yang berjumlah 19 orang, yang diantaranya 9 siswa dan 10 siswi. Adapun topik yang diteliti yaitu “menulis paragraf induktif” yang diajarkan pada semester II.

C.Prosedur Pelaksanaan Tindakan

Sebelum melangkah pada siklus I, dalam penelitian ini peneliti terlebih dahulu mengadakan pra siklus untuk mendapatkan gambaran mengenai sejauh mana kemampuan dan keterampilan yang dimiliki serta kekurangan-kekurangan dalam proses kegiata pembelajaran.

Dalam penelitian ini peneliti akan memulai dari kegiatan pra siklus, siklus I dan siklus II dan seterusnya hingga pembelajaran dikatakan


(27)

34

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berhasil. Adapun tahapan kegiatan yang direncanakan oleh peneliti, adalah sebagai berikut:

1. Pra Siklus

Pada kegiatan pra siklus pada penelitian ini adalah studi penjajagan dahulu sebelum diadakannya tindakan kelas. Adapun langkah-langkah kegiatan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan atas dasar hasil atau dampak dari kegiatan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Dengan kata lain, pada tahap ini peneliti melakukan observasi untuk mengetahui sampai dimana kemampuan atau keterampilan yang dimiliki siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Pada dasarnya kegiatan observasi untuk melihat keadaan subyektif yang terjadi di lapangan, pada penelitian ini yang menjadi fokus subyektif penelitian adalah kondisi nyata kegiatan pembelajaran di kelas III SD Negeri Gelam III Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang. b. Refleksi

Dari data yang diperoleh selama kegiatan observasi dijadikan sebagai bahan refleksi untuk mempertimbangkan dan menyusun rencana untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya. Dengan merancang sebuah kegiatan pembelajaran yang tepat dan akurat dengan menggunakan kontekstual yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang telah dipelajari dan didapat pada tahap observasi.

2. Siklus I

a. Perencanaan

Membuat sebuah rencana tindakan yang akan dilakukan yang mengacu pada hasil kegiatan observasi dan refleksi. Adapun kegiatan-kegiatan yang termasuk pada kegiatan perencanaan adalah:


(28)

35

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Menyusun perangkat pembelajaran, yang didalamnya terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan mengambil materi utama tentang menulis paragraf induktif dengan menggunakan pendekatan kontekstual.

2) Membuat pedoman observasi dan lembar observasi yang berfungsi untuk mengetahui sampai dimana perkembangan aktivitas yang dilakukan siswa selama kegiatan pembelajaran. b. Tindakan

Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Kegiatan yang termasuk didalamnya yaitu:

1) Menerapkan tindakan sesuai dengan skenario yang telah direncanakan sebelumnya

c. Observasi

Yang termasuk didalam kegiatan observasi, yaitu:

1) Melakukan kegiatan observasi yang telah disediakan sebelumnya

d. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan yang terdapat didalam refleksi adalah:

1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.

2) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi yang akan digunakan pada siklus berikutnya.

3) Evaluasi tindakan 1

Siklus II akan dilakukan setelah data-data pada siklus I telah terkumpul.

D.InstrumenPenelitian

Dalampenelitianini yang akanmenelitiadalahpenelitisendiri. Instrumenpenelitian yang akandigunakanolehpenelitiyaitu:


(29)

36

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi berperanserta (Participant observation), dimana peneliti terlibat secara langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan menggunakan observasi berperanserta data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.

Dengan pedoman observasi yang digunakan, yaitu: Tabel 3.1

Pedoman Observasi

Penilaian Menulis Paragraf Induktif Dengan Menggunakan Pendekatan CTL di Kelas III SDN Gelam 3 No Aspek yang

diobservasi Deskripsi

Nilai

Jumlah

1 2 3

1. Kontruktivism e

(contructivism)

a. Mengaitkan antara materi dengan lingkungan

b. Mengaitkan antara materi dengan kehidupan sehari-hari

c. Siswa membangun sendiri

pengetahuannya dengan cara melibatkan secara aktif siswa dalam kegiatan

pembelajaran 2. Menemukan

(inquiry)

a. Siswa melakukan observasi dengan dibimbing


(30)

37

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Siswa mampu

menonjolkan apa yang ada dipikiran mereka

c. Menganalisis dan menyajikan hasil observasi mereka dalam bentuk paragraf induktif 3. Bertanya

(questioning)

a. Keaktifan siswa dalam bertanya b. Kesesuaian

pertanyaan yang diajukan dengan materi yang sedang diajarkan

c. Respon yang diberikan dari

pertanyaan-pertanyaan yang muncul.

4. Masyarakat belajar (community learning)

a. Keaktifan siswa dalam berdiskusi dengan teman sekelompoknya. b. Kekompakkan

dengan teman sekelompoknya c. siswa dapat

menyajikan hasil diskusi mereka didepan temannya.


(31)

38

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Pemodelan

(modelling)

a. Ketepatan siswa dalam

memanfaatkan model pembelajaran yang digunakan dengan baik

b. Ketepatan siswa dalam membuat paragraf induktif dengan

menggunakan model pembelajaran c. Kekreatifan siswa

dalam

mendeskripsikan model pembelajaran yang digunakan 6. Refleksi

(reflction)

a. Merespon semua kejadian, aktivitas yang terjadi pada

saat KBM

berlangsung

b. Memberikan kesan dan pesan terhadap KBM yang telah dilakukan.

c. Mengajukan kritik dan saran.


(32)

39

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7. Penilaian

autentik (authentic assesment)

a. Antusiasme siswa selama kegiatan pembelajaran

b. Partisipasi aktif siswa selama kegiatan

pembelajaran. c. Ketekunan dan

keuletan dalam pembelajaran.

Jumlah Prosentase

Untuk pengolahan datanya sebagai berikut: Jumlah deskriptor = 21

Skor maksimal = 63 Kriterian penskoran:

88 – 100% = Sangat baik 77 – 87% = Baik

66 – 76% = Cukup 55 – 65% = Kurang ≤ 55% = Kurang sekali

Untuk menghasilkan data yang valid dalam bentuk kualitatif, yang disesuaikan dengan format yang ada pada lembar observasi yang sudah disediakan sebelumnya. Maka untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan siswa pada kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia dalam materi menulis paragraf induktif dengan pendekatan CTL yang diperagakan oleh pendidik atau peneliti, peneliti menuliskan hasil temuan yang diperoleh berdasarkan pengamatan selama kegiatan penelitian yang kemudian ditulis pada lembar pedoman obserbvasi yang sudah disediakan.


(33)

40

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi yang digunakan peneliti pada penelitian ini yaitu observasi terfokus dan observasi partisipan. Dimana sasaran dan alat-alat bantu pelaksanaan pada kegiatan observasi telah ditentukan oleh peneliti sebelumnya dan dalam penelitian ini peneliti tidak hanya sebagai pengamat saja akan tetapi juga turut serta dalam setiap kegiatan pembelajaran. Sehingga ketika peneliti melakukan observasi, hanya menggunakan simbol yang telah disepakati.

Untuk pengolahan datanya sebagai berikut:

Prosentase=Deskriptor yang muncul

Skor Maksimal ×100%

Pedoman penilaian :

88 – 100% = Sangat baik 77 – 87% = Baik

66 – 76% = Cukup 55 – 65% = Kurang ≤ 55% = Kurang sekali b. Test

Pada penelitian ini tes tidak dijadikan sebagai penilaian yang utama dalam kegiatan pembelajaran, namun sebagai salah satu sumber data untuk melihat kemajuan belajar siswa tetap diadakan penilaian dalam pembelajaran menulis paragraf induktif. Adapun perintah yang digunakan dalam soal adalah sebagai berikut:


(34)

41

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Buatlah paragraf induktif berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dengan memperhatikan koherensi, ejaan, EYD, pilihan kata dan kerapihan tulisan! Dengan kisi-kisi sebgaai berikut :  Kisi-kisi tes yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

Tabel 3.2 Kisi-kisi

Penilaian Menulis Paragraf Induktif Dengan Menggunakan Pendekatan CTL di Kelas III SDN Gelam 3

N o

Standar

Kompetensi Indikator

Aspek yang Dinilai Hasil Belaja r Instrume n

1. 4.

mengung kapkan pikiran, perasaan , dan informas i dalam bentuk paragraf dan puisi 4.1.1. Menulis dalam paragraf sederhana dan puisi berdasarkan pengalaman atau

pengetahuan sebelumnya

 Kesesuaian judul dengan isi  Koherensi

antar kalimat  EYD  Diksi  Kerapihan Menuli s paragra f indukti f dengan baik dan benar. Tes tulisan

Dengan pedoman tes yang digunakan:

Tabel 3.3 Pedoman Tes

Penilaian Menulis Paragraf Induktif Dengan Menggunakan Pendekatan CTL di Kelas III SDN Gelam 3 Krieria Penilaian Skor Arti Skor


(35)

42

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan isi

2

1

paragraf

 Judul kurang sesuai dengan isi paragraf

 Judul tidak sesuai dengan isi paragraf

Koherensi antar kalimat

3

2

1

 Semua kalimat dalam paragraf berkoherensi  Ada beberapa kalimat dalam

paragraf yang tidak berkoherensi

 Semua kalimat dalam paragraf tidak berkoherensi

Diksi 6

5

4

3

2

1

 Semua kata dalam paragraf dipilih secara tepat

 Ada 1-3 kata dipilih secara tidak tepat

 Ada 4-7 kata dipilih secara tidak tepat

 Ada 8-9 kata dipilih secara tidak tepat

 Ada 10-12 kata dipilih secara tidak tepat

 Ada > 12 kata dipilih secara tidak tepat.

EYD 6

5

4

 Didalam paragraf tidak terdapat kesalahan EYD  Didalam paragraf ada

kesalahan EYD 1-5 kata  Didalam paragraf ada


(36)

43

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3

2

1

 Didalam paragraf ada kesalahan EYD 10-15 kata  Didalam paragraf ada

kesalahan EYD 15-20 kata  Didalam paragraf ada

kesalahan EYD 21-25 kata

Kerapihan 6

5

4

3

2

1

 Paragraf dapat dibaca secara jelas, tata letak tulisan rapih dan tidak terdapat coretan  Paragraf dapat dibaca secara

jelas, tata letak tulisan rapih tetapi terdapat coretan sedikit

 Paragraf dapat dibaca secara jelas, tata letak tulisan tidak rapih tetapi terdapat banyak coretan

 Paragraf dapat dibaca secara jelas, tata letak tulisan tidak rapih tetapi terdapat banyak coretan

 Paragraf tidak dapat dibaca secara jelas, tata letak tulisan tidak rapih dan terdapat banyak coretan  Paragraf kurang dapat

dibaca secara jelas, tata letak tulisan tidak rapih banyak terdapat coretan


(37)

44

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penilaian:

� = × =

Keterangan:

Nilai = Nilaiakhir

Nilaiindikatormaksimal = 100

Skornilai = 10-100

Pedomanpenilaian : 88 – 100% = Sangatbaik 77 – 87% = Baik 66 – 76% = Cukup 55 – 65% = Kurang ≤55% = Kurangsekali

Penskoran yang akan peneliti gunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa dalam menguasai materi yaitu dengan cara:

Adapun rumus untuk menentukan nilai akhirnya adalah:

Dan nilai rata-rata kelasnya ditentukan dengan rumus:

� � =� � � %

Skor akhir siswa=Skor Perolehan Skor Maksimal

� − = � �


(38)

45

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut:

Tabel 3.4

Penilaian Menulis Paragraf Induktif Dengan Menggunakan Pendekatan Congtextual Teaching and Learning (CTL)

di Kelas III SDN Gelam 3

c. Dokumentasi

Untuk memperkuat data yang diperoleh pada penelitian di kelas III SDN Gelam 3, peneliti juga menggunakan media foto yang dijadikan sebagai dokumentasi pada hasil pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti. Dokumentasi yang telah dikumpulkan oleh peneliti ini dijadikan sebagai alat pembuktian bahwa telah dilaksanakannya penelitian tindakan kelas di kelas III SDN Gelam 3. Hasil dokumentasi tersebut merupakan salah satu pembuktian untuk keakuratan dan kevalidan antara data yang diperoleh selama kegiatan penelitian hingga hasil akhir yang didapatkan oleh peneliti.

Angka Huruf Keterangan

90 – 100 A Baik Sekali

80 – 89 B Baik

65 – 79 C Cukup

55 – 64 D Kurang

≤ 55 E Buruk

� = � � �


(39)

46

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Teknik Analisis Data

Setelah data yang diperoleh oleh peneliti selama penelitian berlangsung dikumpulkan dan dijadikan patokan dalam melakukan analisis data pada penelitian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL pada bidang studi bahasa Indonesia dalam materi menulis paragraf induktif di kelas III SDN Gelam 3.

Teknikpengolahan data yang

akandilakukanolehpenelitidalampenelitianiniadalahteknnikpengolahan triangulasi data. Dimanatriangulasi data menurut Sugiyono (2013, hlm:372) “merupakankegiatanpengecakankembalimengenai data-data yang

diperolehdilapanganselamapenelitiandenganmengecekberbagaisumber yang

dijadikanreferensipenelitiandenganberbagaicaradanberbagaiwaktu”.Dala mteknikpengolahan data denganmenggunakantriangulasi data terbagikedalamtigayaitu:

 Triangulasisumber, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber.

 Triangulasiteknik, untuk menguji kredibiltas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

 Triangulasiwaktu, waktu juga dapat mempengaruhi kredibilitas data. Setelah dilakukan triangulasi, dan dieproleh data-data peneliti selanjutnya melakukan member check untuk mengetahui seberapa jauh kesesuaian data yang diperoleh dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Kemudian data-data tersebut diolah kedalam:

a. Menyeleksi data

Setelah data-data terkumpul semua, maka peneliti melakukan penelitian untuk memperoleh data yang refresentatif yang dapat


(40)

47

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjawab fokus peneliti dan pemberian gambaran tentang hasil penelitian

b. Mengkalsifikasikan data

Data yang telah diseleksi kemudian diklasifkasikan berdasarkan tujuan. Hal ini ditujukan untuk memudahkan pengolahan data dan pengambilan keputusan berdasarkan prosentase keberhasilan.

c. Mentabulasikan data

Data-data yang telah diklasifikasikan berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian, kemudian data-data tersebut ditabulasikan kedalam bentuk tabel. Yang bertujuan untuk mengetahui frekuensi dari masing-masing alternative jawaban serta untuk mempermudah membaca data.

d. Interpretasi data

Setelah semua data-data telah selesai ditabulasikan, peneliti mengambil keputusan. Perkembangan yang diperoleh pada setiap siklusnya dapat diamati pada tabel-tabel hasil tabulasi dan bila dalam penelitian ini sudah tercapai, maka pendekatan yang diajukan pada penelitian ini dapat direkomendasikan sebagai cara pembelajaran. e. Kesimpulan

Hasil temuan disimpulkan untuk menjawab tujuan dari dilakukannya penelitian dan hipotesis tindakan.

Berdasarkan hasil obsevasi dan test yang dilakukan oleh peneliti di kelas III SDN Gelam 3. Diperoleh data siswa mengenai keterampilan menulis terutama menulis paragraf induktif yang kemudian data-data tersebut akan dikategorikan kedalam tiga tingkatanyaitu, kategori mahir menulis paragraf induktif, kategori sedang dan kategori kurang.


(41)

89

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan data yang diperoleh peneliti selama penelitian berlangsung dari tanggal 4 Mei 2015 sampai dengan 14 Mei 2015 yang dilakukan sebanyak tiga siklus, dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dalam menulis paragraf induktif di kelas III SDN Gelam 3. Maka dapat ditarik kesimpulan dari mulai kegiatan pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti terhadap proses pembelajaran dan melakukan diskusi bersama wali kelas dalam kegiatan pra siklus dan pelaksanaan siklus I sampai dengan siklus III mengalami peningkatan, mulai dari hasil diskusi bersama wali kelas nilai rata-rata siswa mencapai 30 dengan prosentase 47% termasuk dalam kategori sangat kurang. Dan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada proses pembelajaran siklus I sampai dengan siklus III menerapkan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dalam menulis paragraf induktif di kelas III, terlihat aktifitas siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I memperoleh sebesar 38 dengan prosentase 60% dalam kategori kurang, pada siklus II meningkat menjadi 45 dengan prosentase 71% dengan kategori cukup dan pada siklus III semakin meningkat menjadi 56 dengan prosentase 88% dengan kategori sangat baik. Dapat peneliti simpulkan bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran pada setiap siklusnya meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari munculnya aktifitas siswa pada setiap deskriptor yang ada pada lembar observasi. Setiap siswa sudah mampu mengaitkan antara materi dengan lingkungannya dan dengan kehidupan sehari-harinya, serta siswa


(42)

90

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat dengan aktif membangun sendiri pengetahuannya dalam kegiatan pembelajaran. Pada siklus ini pun siswa sudah mampu menonjolkan apa yang ada pikiran mereka untuk membuat sebuah paragraf yang padu dan siswa sudah mampu untuk menganalisis dan mnyajikan hasil observasi mereka kedalam sebuah bentuk paragraf induktif. Keaktifan siswa dalam bertanya, siswa sudah mampu memanfaatkan model pembelajaran dengan baik,kesesuaian pertanyaan yang diajukan dengan materi yang sedang diajarkan serta respon yang diberikan dari setiap pertanyaan yang muncul sudah mengalami peningkatan. Keaktifan siswa dalam bekerja dengan kelompoknya sudah terlihat dengan baik, siswa sudah mampu menyampaikan dan mengungkapkam pendapat sendiri, dan antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sangat meningkat. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan terlihatnya peningkatan-peningkatan pada setiap aktivitas yang terdapat pada deskriptor yang ada pada lembar observasi.

2. Berdasarkan hasil diskusi bersama wali kelas diperoleh rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa dari hasil diskusi bersama wali kelas diperoleh nilai pra siklus mencapai 55,47 dengan prosentase 27% termasuk dalam kategori sangat kurang. hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap tes belajar siswadalam menulis paragraf induktif dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) yang didapat siswa pada siklus I sampai dengan siklus III mengalamai peningkatan, hal tersebut dilihat pada nilai hasi tes pada siklus I memperoleh sebesar 63,4 dengan prosentase 36% termasuk kedalam kategori kurang sekali, pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh siswa mencapai 70 dengan prosentase 57% dengan kategori cukup dan pada siklus III nilai rata-rata yang diperoleh siswa mencapai 80,26 dengan prosentase 94% dengan kategori sangat baik. hal tersebut menunjukkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam menulis paragaraf induktif dengan


(43)

91

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunaka pendekatan contextual teaching and learning (CTL) mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya. Terlihat pada nilai hasil tes siswa dalam membuat paragraf yang sesuai dengan judul, kalimat yang dibuat dalam paragraf saling berkohernsi antara satu kalimat dengan kalimat lainnya, siswa sudah mampu memilih kata yang baik untuk dijadikan sebuah paragraf, didalam menulis paragraf siswa sudah mampu mnenulis sesuai dengan EYD dan siswa sudah mampu menulis paragraf dengan rapih.

Dari uraian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian pada penggunaan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf induktif telah berhasil dan memperoleh hasil yang sangat baik dan memuaskan, dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam menulis paragraf induktif yang dapat dilihat dari meningkatnya skor hasil belajar siswa dan guru mampu melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dengan baik, sehingga dapat menciptakan susana pembelajaran yang aktif dan komunikatif, sehingga dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti setiap proses pembelajaran khususnya pada pelajaran bahasa Indonesia dalam menulis paragraf induktif.

B.Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dalam menulis paragarf induktif di kelas III SDN Gelam 3, peneliti memberikan rekomendasi kepada:

1. Guru

Guru sebagai seorang pendidik dalam melaksanakan kewajibannya sehari-hari yaitu mengajar, dapat mengguunakan pendekatan contextual teaching and learnng (CTL) sebagai salah satu alternatif pendekatan yang digunakan dalam mengatasi kesulitan siswa yang dihadapi dalam suatu materi pelajaran. Hal tersebut disebabkan karena dalam pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dapat


(44)

92

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membantu siswa untuk berfikir kreatif dan terbuka, bertindak secara aktif, dan menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenagkan.

2. Kepala Sekolah

Kepala sekolah selaku pemegang kebijakan tertinggi di sekolah harus senantiasa mampu merangkul, mengayomi, membimbing serta membantu guru dengan cara selalu memantau setiap kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung dikelas serta selalu mengadakan evaluasi diakhir kegiatan pemantauan dan dalam kegiatan evaluasi hendaknya kepala sekolah juga memberikan masukan, saran dan jalan keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi guru. Serta seorang kepala sekolah hendaknya dapat merekomendasikan kepada guru untuk dapat menggunakan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) sebagai alternatif dalam kegiatan pembelajaran.

3. Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, karena pada penelitian ini masih terdapat banyak sekali kekurangan-kekurangan. Maka hasil penelitian yang terdapat pada penelitian ini dapat dijadikan acuan serta referensi untuk mengadakan penelitian selanjutnya sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan mjutu pendidikan pada pembelajaran bahasa Indonesia dimasa yang akan datang.


(45)

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Asrori, M. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CW Wacana Prima.

Cahyani, I., & Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia Di Sekolah Dasar. Bandung: Upi Press.

Gunawan, & Budiharjo, S. (2008). Berlatih Menyusun Paragraf. Jakarta : Arya Duta.

Hermawan, R., & Suherman, M. &. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: Upi Press.

Komalasari, K. (2013). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Resmini, N., & Basyuni, I. A. (2006). Kebahasaan. Bandung: Upi Press.

Resmini, N., & Indihadi, D. D. (2006). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.

Resmini, N., & Juanda, D. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Di Kelas Tinggi. Bandung: Upi Press.

Resmini, N., & Sundari, Y. C. (2010). Membaca dan Menulis di SD. Bandung: UPI Press.

Rosalin, E. (2008). Gagasan Merancang Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT. Karsa Mandiri Persada.


(46)

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, D. (2009). Membina Keterampilan Menulis Paragraf Dan Pengembangannya. Bandung: Angkasa Bandung.

Windayana, H. (2004). Jurnal Pendidikan Dasar. CTL dalam Pembelajaran Matematika SD, 11-14.

Yusnandar, E., & Nur'aeni. (2014). Metode Penelitian Pendidikan DI SD. Serang: Ikhwan Mandiri Press.


(1)

89

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan data yang diperoleh peneliti selama penelitian berlangsung dari tanggal 4 Mei 2015 sampai dengan 14 Mei 2015 yang dilakukan sebanyak tiga siklus, dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dalam menulis paragraf induktif di kelas III SDN Gelam 3. Maka dapat ditarik kesimpulan dari mulai kegiatan pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti terhadap proses pembelajaran dan melakukan diskusi bersama wali kelas dalam kegiatan pra siklus dan pelaksanaan siklus I sampai dengan siklus III mengalami peningkatan, mulai dari hasil diskusi bersama wali kelas nilai rata-rata siswa mencapai 30 dengan prosentase 47% termasuk dalam kategori sangat kurang. Dan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada proses pembelajaran siklus I sampai dengan siklus III menerapkan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dalam menulis paragraf induktif di kelas III, terlihat aktifitas siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I memperoleh sebesar 38 dengan prosentase 60% dalam kategori kurang, pada siklus II meningkat menjadi 45 dengan prosentase 71% dengan kategori cukup dan pada siklus III semakin meningkat menjadi 56 dengan prosentase 88% dengan kategori sangat baik. Dapat peneliti simpulkan bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran pada setiap siklusnya meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari munculnya aktifitas siswa pada setiap deskriptor yang ada pada lembar observasi. Setiap siswa sudah mampu mengaitkan antara materi dengan lingkungannya dan dengan kehidupan sehari-harinya, serta siswa


(2)

90

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat dengan aktif membangun sendiri pengetahuannya dalam kegiatan pembelajaran. Pada siklus ini pun siswa sudah mampu menonjolkan apa yang ada pikiran mereka untuk membuat sebuah paragraf yang padu dan siswa sudah mampu untuk menganalisis dan mnyajikan hasil observasi mereka kedalam sebuah bentuk paragraf induktif. Keaktifan siswa dalam bertanya, siswa sudah mampu memanfaatkan model pembelajaran dengan baik,kesesuaian pertanyaan yang diajukan dengan materi yang sedang diajarkan serta respon yang diberikan dari setiap pertanyaan yang muncul sudah mengalami peningkatan. Keaktifan siswa dalam bekerja dengan kelompoknya sudah terlihat dengan baik, siswa sudah mampu menyampaikan dan mengungkapkam pendapat sendiri, dan antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sangat meningkat. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan terlihatnya peningkatan-peningkatan pada setiap aktivitas yang terdapat pada deskriptor yang ada pada lembar observasi.

2. Berdasarkan hasil diskusi bersama wali kelas diperoleh rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa dari hasil diskusi bersama wali kelas diperoleh nilai pra siklus mencapai 55,47 dengan prosentase 27% termasuk dalam kategori sangat kurang. hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap tes belajar siswadalam menulis paragraf induktif dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) yang didapat siswa pada siklus I sampai dengan siklus III mengalamai peningkatan, hal tersebut dilihat pada nilai hasi tes pada siklus I memperoleh sebesar 63,4 dengan prosentase 36% termasuk kedalam kategori kurang sekali, pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh siswa mencapai 70 dengan prosentase 57% dengan kategori cukup dan pada siklus III nilai rata-rata yang diperoleh siswa mencapai 80,26 dengan prosentase 94% dengan kategori sangat baik. hal tersebut menunjukkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam menulis paragaraf induktif dengan


(3)

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunaka pendekatan contextual teaching and learning (CTL) mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya. Terlihat pada nilai hasil tes siswa dalam membuat paragraf yang sesuai dengan judul, kalimat yang dibuat dalam paragraf saling berkohernsi antara satu kalimat dengan kalimat lainnya, siswa sudah mampu memilih kata yang baik untuk dijadikan sebuah paragraf, didalam menulis paragraf siswa sudah mampu mnenulis sesuai dengan EYD dan siswa sudah mampu menulis paragraf dengan rapih.

Dari uraian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian pada penggunaan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf induktif telah berhasil dan memperoleh hasil yang sangat baik dan memuaskan, dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam menulis paragraf induktif yang dapat dilihat dari meningkatnya skor hasil belajar siswa dan guru mampu melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dengan baik, sehingga dapat menciptakan susana pembelajaran yang aktif dan komunikatif, sehingga dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti setiap proses pembelajaran khususnya pada pelajaran bahasa Indonesia dalam menulis paragraf induktif.

B.Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dalam menulis paragarf induktif di kelas III SDN Gelam 3, peneliti memberikan rekomendasi kepada:

1. Guru

Guru sebagai seorang pendidik dalam melaksanakan kewajibannya sehari-hari yaitu mengajar, dapat mengguunakan pendekatan contextual teaching and learnng (CTL) sebagai salah satu alternatif pendekatan yang digunakan dalam mengatasi kesulitan siswa yang dihadapi dalam suatu materi pelajaran. Hal tersebut disebabkan karena dalam pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dapat


(4)

92

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membantu siswa untuk berfikir kreatif dan terbuka, bertindak secara aktif, dan menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenagkan.

2. Kepala Sekolah

Kepala sekolah selaku pemegang kebijakan tertinggi di sekolah harus senantiasa mampu merangkul, mengayomi, membimbing serta membantu guru dengan cara selalu memantau setiap kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung dikelas serta selalu mengadakan evaluasi diakhir kegiatan pemantauan dan dalam kegiatan evaluasi hendaknya kepala sekolah juga memberikan masukan, saran dan jalan keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi guru. Serta seorang kepala sekolah hendaknya dapat merekomendasikan kepada guru untuk dapat menggunakan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) sebagai alternatif dalam kegiatan pembelajaran.

3. Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, karena pada penelitian ini masih terdapat banyak sekali kekurangan-kekurangan. Maka hasil penelitian yang terdapat pada penelitian ini dapat dijadikan acuan serta referensi untuk mengadakan penelitian selanjutnya sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan mjutu pendidikan pada pembelajaran bahasa Indonesia dimasa yang akan datang.


(5)

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Asrori, M. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CW Wacana Prima.

Cahyani, I., & Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia Di Sekolah Dasar. Bandung: Upi Press.

Gunawan, & Budiharjo, S. (2008). Berlatih Menyusun Paragraf. Jakarta : Arya Duta. Hermawan, R., & Suherman, M. &. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah

Dasar. Bandung: Upi Press.

Komalasari, K. (2013). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Resmini, N., & Basyuni, I. A. (2006). Kebahasaan. Bandung: Upi Press.

Resmini, N., & Indihadi, D. D. (2006). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.

Resmini, N., & Juanda, D. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Di Kelas Tinggi. Bandung: Upi Press.

Resmini, N., & Sundari, Y. C. (2010). Membaca dan Menulis di SD. Bandung: UPI Press.

Rosalin, E. (2008). Gagasan Merancang Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT. Karsa Mandiri Persada.


(6)

Nina Nurhaeni, 2015

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, D. (2009). Membina Keterampilan Menulis Paragraf Dan Pengembangannya. Bandung: Angkasa Bandung.

Windayana, H. (2004). Jurnal Pendidikan Dasar. CTL dalam Pembelajaran Matematika SD, 11-14.

Yusnandar, E., & Nur'aeni. (2014). Metode Penelitian Pendidikan DI SD. Serang: Ikhwan Mandiri Press.