Karakteristik Subjek Penelitian HASIL PENELITIAN

commit to user 53 telah menembus berbagai negara antara lain Singapura, Taiwán, Hongkong, Australia. Setiap harinya industri ini beroperasi selama 8 jam yaitu dari jam 08.00- 16.00 dengan istirahat 1 jam, yaitu dari jam 12.00-13.00. Dalam satu minggu industri ini libur satu hari, yaitu pada hari minggu sedangkan pada tanggal merah juga ikut libur. Jumlah tenaga kerja industri ini sebanyak 87 orang. Tahapan proses produksi pada Rakabu Furniture Surakarta dimulai dengan persetujuan perusahaan dengan buyer mengenai desain produk yang sudah dipesan. Tahapan pertama yaitu pemotongan kayu dan perakitannya menjadi mebel setengah jadi. Proses ini termasuk dalam proses bagian produksi. Setelah mebel setengah jadi siap selanjutnya masuk ke tahapan finishing . Adapun tahapan finishing tersebut antara lain : menghaluskan mebel, melakukan proses pewarnaan, memberi variasi untuk melengkapi desain dan meneliti hasil akhir produk yang sudah jadi. Setelah tahapan tersebut selesai maka mebel jadi telah siap untuk diekspor ke buyer.

B. Karakteristik Subjek Penelitian

1. Umur Dari hasil pengambilan data tenaga kerja di bagian produksi CV. Rakabu Furniture Surakarta, umur sampel yang diambil adalah umur antara 30 - 50 tahun. Daftar umur sampel dapat dilihat pada tabel dibawah ini: commit to user 54 Tabel 3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur Umur tahun Frekuensi Presentase 30 – 35 36 – 40 41 – 45 46 – 50 16 7 5 2 53,33 23,33 16,67 6,67 ∑ rata-rata : 31,44 ∑ 30 ∑ 100 Sumber : Data primer, Juni 2011 Berdasarkan tabel 3 frekuensi umur responden paling banyak pada umur 30 - 35 tahun dengan frekuensi 16 responden 53,33, sedangkan frekuensi umur tenaga kerja paling sedikit pada umur 46 - 50 tahun dengan frekuensi 2 responden 6,67 . 2. Masa Kerja Berdasarkan hasil pengambilan data masa kerja tenaga kerja di bagian produksi CV. Rakabu Furniture Surakarta yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah yang masa kerjanya lebih dari 5 tahun, adapun sebaran masa kerja responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4 Daftar responden berdasarkan masa kerja Masa Kerja Tahun Frekuensi Presentase 5 – 10 11 – 15 16 – 20 6 17 7 20 56,67 23,33 ∑ rata-rata : 10,65 ∑ 30 ∑ 100 Sumber : Data primer, Juni 2011 Berdasarkan tabel 4 masa kerja responden antara 5 – 10 tahun adalah 6 dengan presentase 20, masa kerja 11 – 15 tahun adalah 17 dengan presentase 56,67 dan masa kerja 16 – 20 adalah 7 dengan presentase 23,33. Rata-rata masa kerja responden adalah 10,65. commit to user 55 3. Jenis Kelamin Jenis kelamin tenaga kerja bagian produksi di CV. Rakabau Furniture Surakarta yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah laki-laki berjumlah 30 responden. 4. Beban kerja Beban Kerja merupakan salah satu elemen penting yang harus diukur, karena untuk menentukan NAB tekanan panas, terlebih dahulu harus mengetahui kategori beban kerja ringan, sedang, berat. Untuk menghitung beban kerja dapat dilakukan dengan mengukur denyut nadi tenaga kerja pada saat bekerja. Berikut ini hasil pengukuran denyut nadi tenaga kerja bagian produksi di CV Rakabu Furniture Surakarta : Tabel 5 Data Responden Berdasarkan Denyut Nadi Tenaga kerja Denyut Nadi Frekuensi Prosentase 75-100 100-125 125-150 150-175 ≥ 175 35 100 Jumlah 35 100 Sumber : Data primer, Juni 2011 Berdasarkan hasil pengukuran denyut nadi tenaga kerja yang bekerja di bagian produksi pada saat penelitian beban kerjanya ringan dengan nilai 75 - 100. commit to user 56 5. Status gizi Berdasarkan hasil pengambilan data status gizi pada tenaga kerja di CV. Rakabau Furniture Surakarta dapat dilihat pada table berikut : Tabel 6 Data Subjek status gizi Responden Lokasi Kerja Jumlah Responden Rata-rata IMT Kategori IMT Produksi 30 20,649 Normal Sumber : Data primer, Juni 2011 Dari hasil pengambilan data status gizi pada tenaga kerja yang bekerja di bagian produksi semuanya rata-rata memiliki status gizi normal.

C. Hasil Pengukuran Tekanan Panas Tempat Kerja

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN TENUN DI PT. ALKATEX TEGAL

2 20 72

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON Hubungan Antara Beban Kerja Fisik Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Tulangan Beton di PT Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalen

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON Hubungan Antara Beban Kerja Fisik Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Tulangan Beton di PT Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalen

0 2 17

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT. ISKANDAR Hubungan Status Gizi Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 16

HUBUNGAN STRESS KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT. ISKANDAR Hubungan Stress Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving Di Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 7 16

Hubungan Tekanan Panas dan Beban Kerja Fisik dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Wanita bagian Sewing CV. X Garment Sukoharjo.

0 0 10

Hubungan Tekanan Panas dan Beban Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Weaving PT. Iskandar Indah Printing Textile.

0 0 11

Hubungan Tekanan Panas Dengan Kelelahan Kerja dan Stres Kerja Pada Pekerja Bagian Small Packagings 2di PT XKlaten.

0 0 13

Hubungan Tekanan Panas dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Bagian Produksi CV. Cahya Jaya Sukoharjo COVER

0 0 10

Hubungan Tekanan Panas dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Bagian Produksi CV. Cahya Jaya Sukoharjo NASKAH PUBLIKASI

0 0 12