Penyebab Kelelahan Kerja Tinjauan Pustaka

commit to user 25 perintah kemauan menjadi lambat. Dengan demikian semakin lambat gerakan seseorang akan menunjukkan semakin lelah kondisi otot seseorang Tarwaka dkk, 2004. 2 Kelelahan Umum General Fatigue Gejala utama kelelahan umum adalah suatu perasaan letih yang luar biasa. Semua aktivitas menjadi terganggu dan terhambat karena munculnya gejala kelelahan tersebut. Tidak adanya gairah untuk bekerja baik secara fisik maupun psikis, segalanya terasa berat dan merasa “ngantuk” Aztanti Srie Ramadhani dalam Budiono, S., 2003. Kelelahan umum biasanya ditandai berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh karena monotoni, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan dirumah, sebab-sebab mental, status kesehatan dan keadaan gizi Tarwaka dkk, 2004.

c. Penyebab Kelelahan Kerja

Penyebab kelelahan kerja umumnya berkaitan dengan hal-hal sebagi berikut : 1 Sifat pekerjaan yang monoton. 2 Intensitas kerja dan ketahanan kerja mental dan fisik yang tinggi. 3 Cuaca ruang kerja, pencahayaan dan kebisingan serta lingkungan kerja lain yang tidak memadai. 4 Faktor psikologis, rasa tanggung jawab, ketegangan-ketegangan dan konflik-konflik. commit to user 26 5 Penyakit-penyakit, rasa kesakitan dan gizi. 6 Circadian rhytm. Diinformasikan dalam kaitan kejadian kelelahan kerja shift kerja berpeluang menimbulkan kelelahan kerja sekitar 80 dan shift kerja sendiri berpeluang menimbulkan gangguan tidur pada pekerja shift kerja malam sekitar 80 Setyawati, 2010. Secara jelas faktor etiologi kelelahan belum diketahui, ada yang mengemukakan karena virus tertentu atau adanya peran gangguan kejiwaan dalam terjadinya kelelahan Swartz, Manu dan Baringin dalam Setyawati, 2010. Secara fisiologis penyebab kelelahan ada dua macam yaitu: 1 Kelelahan sentral Kelelahan sentral adalah aktifitas motor neuron tidak mencukupi atau motor neuron mengalami impaired excitability. 2 Kelelahan perifer Penyebab kelelahan perifertepi adalah terdapatnya kelainan transmisi neuromuscular dan otot mengalamai hambatan kontraksi Setyawati, 2010. Faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap kelelahan kerja diantaranya sebagai berikut : 1 Faktor lingkungan kerja Faktor lingkungan kerja yang tidak memadai untuk bekerja sampai kepada masalah psikososial dapat berpengaruh terhadap commit to user 27 terjadinya kelelahan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman dan ventilasi udara yang adekuat, didukung oleh tidak adanya kebisingan akan mengurangi kelelahan kerja. 2 Waktu istirahat dan waktu bekerja Waktu istirahan dan waktu bekerja yang porposional dapat menurunkan derajat kelelahan kerja. Lama dan ketepatan waktu beristirahat sangat berperan dalam mempengaruhi terjadinya kelelahan kerja. 3 Kesehatan pekerja Kesehatan pekerja yang selalu dimonotor dengan baik, dan pemberian gizi yang sempurna dapat menurunkan kelelahan kerja. 4 Beban kerja Beban kerja yang diberikan kepada pekerja perlu disesuaikan dengan kemampuan psikis dan fisik pekerja bersangkutan. 5 Keadaan perjalanan Keadaan perjalanan, waktu perjalanan dari dan ketempat kerja yang seminimal mungkin dan seaman mungkin berpengaruh terhadap kondisi kesehatan kerja pada umumnya dan kelelahan kerja pada khususnya Setyawati, 2010. Kelelahan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut : commit to user 28 1 Usia Pada usia meningkat akan diikuti oleh proses degenerasi dari organ, sehingga dalam hal ini kemampuan organ akan menurun. Dengan menurunnya kemampuan organ, maka hal ini akan menyebabkan tenaga kerja akan semakin mudah mengalami kelelahan. 2 Jenis kelamin Pada tenaga kerja wanita terjadi siklus setiap bulan di dalam mekanisme tubuhnya, sehingga akan mempengaruhi turunnya kondisi fisik maupun psikisnya, dan hal itu menyebabkan tingkat kelelahan wanita lebih besar daripada tingkat kelelahan tenaga kerja laki-laki. 3 Penyakit Penyakit akan mengkibatkan hipohipertensi suatu organ, akibatnya akan merangsang mukosa suatu jaringan sehingga merangsang syaraf-syaraf tertentu. Dengan perangsangan yang terjadi akan menyebabkan pusat syaraf otak akan terganggu atau terpengaruh yang dapat menurunkan kondisi fisik seseorang. 4 Keadaan psikis tenaga kerja Keadaan psikis tenaga kerja yaitu suatu respon yang ditafsirkan bagian yang salah, sehingga merupakan suatu aktivitas commit to user 29 secara primer suatu organ, akibatnya timbul ketegangan- ketegangan yang dapat meningkatkan tingkat kelelahan seseorang. 5 Beban kerja Pada pekerjaan yang terlalu berat dan berlebihan akan mempercepat kontraksi otot tubuh, sehingga hal ini dapat mempercepat pula kelelahan seseorang. Beban kerja meliputi : iklim kerja, penerangan, kebisingan, dan lain-lain Suma’mur, 2009. Mekanisme Kelelahan Keadaan dan perasaan kelelahan adalah reaksi fungsional dari pusat kesadaran yaitu korteks serebri, yang dipengaruhi oleh dua sistem antagonistic yaitu sistem penghambat inhibisi dan sistem penggerak aktivasi. Sistem penghambat terdapat dalam thalamus yang mampu menurunkan kemampuan manusia bereaksi dan menyebabkan kecenderungan untuk tidur. Sistem penggerak terdapat dalam formasio retikularis yang dapat merangsang peralatan dalam tubuh kearah bekerja, berkelahi, melarikan diri dan sebagainya. Maka keadaan seseorang pada suatu saat sangat tergantung kepada hasil kerja diantara dua sistem antagonis dimaksud. Apabila sistem penghambat lebih kuat seseorang dalam keadaan lelah. Sebaliknya manakala sistem aktivitas lebih kuat seseorang dalam commit to user 30 keadaaan segar untuk bekerja. Konsep ini dapat dipakai menjelaskan peristiwa-peristiwa sebelumnya yang tidak jelas. Misalnya peristiwa seseorang dalam keadaan lelah, tiba-tiba kelelahan hilang oleh karena terjadi peristiwa yang tidak diduga sebelumnya atau terjadi tegangan emosi. Dalam keadaan ini, sistem penggerak tiba-tiba terangsang dan dapat mengatasi sistem penghambat. Demikian pula peristiwa dalam monotoni, kelelahan terjadi oleh karena hambatan dari sistem penghambat, walaupun beban kerja tidak begitu berat. Kelelahan yang terus menerus terjadi setiap hari akan berakibat terjadinya kelelahan yang kronis. Perasaan lelah tidak saja terjadi sesudah bekerja pada sore hari, tetapi juga selama bekerja, bahkan kadang-kadang sebelumnya. Perasaan lesu tampak sebagai suatu gejala. Gejala-gejala psikis ditandai dengan perbuatan-perbuatan anti sosial dan perasaan tidak cocok dengan sekitarnya, sering depresi, kurangnya tenaga serta kehilangan inisiatif. Tanda-tanda psikis ini sering disertai kelainan-kelainan psikolatis seperti sakit kepala, vertigo, gangguan pencernaan, tidak dapat tidur dan lain-lain. Kelelahan kronis demikian disebut kelelahan klinis. Hal ini menyebabkan tingkat absentisme akan meningkat terutama mangkir kerja pada waktu jangka pendek disebabkan kebutuhan istirahat lebih banyak atau meningkatnya angka sakit. Kelelahan klinis terutama terjadi pada mereka yang mengalami konflik-konflik mental atau commit to user 31 kesulitan-kesulitan psikologis. Sikap negatif terhadap kerja, perasaan terhadap atasan atau lingkungan kerja memungkinkan faktor penting dalam sebab ataupun akibat Suma’mur, 1996.

d. Gejala Kelelahan Kerja

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN TENUN DI PT. ALKATEX TEGAL

2 20 72

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON Hubungan Antara Beban Kerja Fisik Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Tulangan Beton di PT Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalen

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TULANGAN BETON Hubungan Antara Beban Kerja Fisik Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Tulangan Beton di PT Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalen

0 2 17

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT. ISKANDAR Hubungan Status Gizi Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 16

HUBUNGAN STRESS KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT. ISKANDAR Hubungan Stress Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving Di Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 7 16

Hubungan Tekanan Panas dan Beban Kerja Fisik dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Wanita bagian Sewing CV. X Garment Sukoharjo.

0 0 10

Hubungan Tekanan Panas dan Beban Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Weaving PT. Iskandar Indah Printing Textile.

0 0 11

Hubungan Tekanan Panas Dengan Kelelahan Kerja dan Stres Kerja Pada Pekerja Bagian Small Packagings 2di PT XKlaten.

0 0 13

Hubungan Tekanan Panas dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Bagian Produksi CV. Cahya Jaya Sukoharjo COVER

0 0 10

Hubungan Tekanan Panas dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Bagian Produksi CV. Cahya Jaya Sukoharjo NASKAH PUBLIKASI

0 0 12