Preventif Control Represif Control

commit to user 44 perkreditan yang telah ditetapkan serta mengusahakan penyusunan administrasi perkreditan yang benar Teguh Pudjo Muljono, 1993 : 462. Dengan demikian pengawasan kredit menurut tujuannya Faisal Abdullah, 2003 : 95 dapat dibedakan menjadi 2 dua, yaitu :

a. Preventif Control

Merupakan pengawasan kredit yang dilakukan sebelum pencairan kredit dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan terjadi penyimpangan penggunaan kredit.

b. Represif Control

Merupakan pengawasan kredit yang dilakukan setelah pencairan dan saat penggunaan kredit dengan tujuan untuk mengatasi setiap penyimpangan yang terjadi. Mengingat tugas pengawasan oleh bank begitu luas, maka bidang ini harus dikerjakan berdasarkan organisasi dan teknik pelaksanaan yang efisien. Untuk hal ini pengawasan diatur sedemikian rupa sehingga pelaksanaan tidak menjadi simpang siur, bahkan mencapai efisiensi “saling mengawasi”. Sebagai pedoman perlu diadakan pemisahan, yaitu pengawasan administratif dan pengawasan lapangan. Untuk pengawasan administratif perlu diadakan : a. Daftar kredit dengan jaminannya yang perlu diawasi terus menerus. b. Pencatatan perubahan saldo kredit karena pembayaran-pembayaran pinjaman persekot atau karena pengambilan dan penyetoran debitur mutasi rekening koran. commit to user 45 c. Daftar kredit macet d. Daftar jaminan lengkap dengan keterangan-keterangannya, misalnya jenis, bentukjumlah, tempatalamat penyimpanan, nilai waktu kredit diberikan, dan lain-lain. Sedangkan pengawasan dilapangan dilakukan secara periodik atau insidentil mendadak berdasarkan perkembangan yang dianggap penting. Pekerjaan pengawasan yang dilakukan di lapangan dalam aspek perkreditan mencakup pembidangan lebih luas daripada segi preventif dan represif saja, melainkan mencakup aspek mikro dan makro. Oleh karena itu pengawasan di lapangan diarahkan pada : a. aspek kegiatan ekonomi masyarakat; b. penyelamatan dunia usaha; c. keramaian, kesepian, dan harga pasar barang-barang; d. kemampuan daya beli rakyat pada umumnya; e. kemajuan usaha; f. pengetahuan pasar uang dan modal; g. lalu lintas perdagangan pada umumnya. Peninjauan ke lapangan atau langsung ke tempat nasabah ini bertujuan untuk melihat secara langsung keadaan usaha nasabah, apakah usaha tersebut mengalami kemajuan atau mengalami kemunduran, selain itu untuk membuktikan kebenaran dari seluruh laporan nasabah dibandingkan dengan jumlah dan keadaan usaha secara fisik, dan yang commit to user 46 terakhir untuk memberikan saran dan pembinaan apabila terjadi hambatan dalam menjalankan usahanya. Teknik pengawasan kredit menurut Teguh Pudjo Muljono, 1993 : 477-489, yaitu :

a. Control by Exception