commit to user
18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Bank
1. Pengertian Bank
Bank adalah lembaga keuangan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang kekurangan dana dan kelebihan dana,
membantu kelancaran sistem pembayaran, serta lembaga yang membantu pemerintah dalam melaksanakan kebijakan moneter.
Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan menjelaskan bahwa “Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit danatau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Secara umum bank didefinisikan sebagai salah satu badan yang
bertugas sebagai perantara untuk mempertemukan pihak yang kelebihan dana dan kekurangan dana. Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan
bahwa kegiatan suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada pihak-pihak yang membutuhkan dalam
bentuk kredit dan memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
commit to user
19
2. Fungsi Bank
Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali ke masyarakat untuk berbagai
tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik, fungsi perbankan di Indonesia menurut Totok Budisantoso Sigit Triandaru,
2006 : 9 adalah :
a. Agent of trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan trust, baik dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat
akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Sebaliknya dengan pihak bank sendiri akan mau
menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan.
b. Agent of development
Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi
dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik.
Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan yang ditujukan untuk
pembangunan perekonomian masyarakat.
commit to user
20
c. Agent of services
Bank menawarkan berbagai macam jasa disamping dalam melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan
penawaran jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa-jasa yang ditawarkan ini erat kaitannya dengan perekonomian masyarakat
secara umum, antara lain jasa pengiriman uang, jasa penitipan surat berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.
3. Jenis Bank
Jenis-jenis bank di Indonesia berdasarkan ketentuan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Pasal 5 Ayat 1 tentang Perbankan membagi bank
dalam dua jenis yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. a. Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. b. BPR
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional danatau berdasarkan Prinsip Syariah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
commit to user
21
4. Pengertian BPR
a. Bank Perkreditan Rakyat adalah lembaga keuangan non bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito, tabungan, danatau
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR.
b. Status BPR diberikan kepada Bank Desa, Lumbung Perkreditan Desa, Bank Pegawai, Lumbung Pilihan Nagari LPN, Lembaga Perkreditan
Desa LPD, Badan Kredit Desa BKD, Badan Kredit Kecamatan BKK, Kredit Usaha Rakya Kecil BKPD, danatau lembaga-
lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan Undang- Undang Perbankan No.7 Tahun 1992 dengan memenuhi persyaratan
tata cara yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. c. Ketentuan tersebut diberlakukan karena mengingat bahwa lembaga-
lembaga tersebut telah berkembang dari lingkungan masyarakat Indonesia, serta masih diperlukan oleh masyarakat, maka keberadaan
lembaga dimaksud diakui. Oleh karena itu Undang-Undang Perbankan No.7 Tahun 1992 memberikan kejelasan status lembaga-lembaga
dimaksud. Untuk menjamin kesatuan dan keseragaman dalam pembinaan dan pengawasan, maka persyaratan dan tata cara
pemberian status lembaga-lemabaga dimaksud ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
commit to user
22
5. Asas BPR