Control by Exception Verband Controle Pengawasan Fisik Inspeksi On The Spot Monitoring Perkreditan Audit

commit to user 46 terakhir untuk memberikan saran dan pembinaan apabila terjadi hambatan dalam menjalankan usahanya. Teknik pengawasan kredit menurut Teguh Pudjo Muljono, 1993 : 477-489, yaitu :

a. Control by Exception

Untuk mengetahui hal-hal yang bersifat exception dapat dilakukan dengan analisa SWOT yaitu kekuatan Strenghtness Point, kelemahan Weakness Point, kesempatan Oportunities, dan ancaman Threat. Analisis SWOT ini berguna bagi manajemen agar kegiatan pengawasan itu sendiri dapat berlangsung secara terarah dan efisien, dimana sasaran dan intensitas pengawasan kredit dititikberatkan pada hal-hal yang lemah faktor intern dan hal-hal yang dapat membahayakan faktor ekstern.

b. Verband Controle

Yaitu suatu kegiatan pemeriksaan dimana ada sesuatu yang mencurigakan terhadap suatu informasi, dan untuk menguji kebenaran informasi yang mencurigakan tersebut diperlukan informasi lain yang mempunyai hubungan yang sangat erat.

c. Pengawasan Fisik Inspeksi On The Spot

Pengawasan fisik adalah pengawasan yang dilakukan dengan mengadakan pemeriksaan langsung di tempat usaha nasabah. Tujuan dilakukan pengawasan fisik ini adalah : commit to user 47 1 Untuk mengecek kebenaran dari seluruh keterangan data maupun laporan oleh nasabah dibandingkan dengan jumlah dan keadaannya secara fisik. 2 Untuk melihat keadaan usaha nasabah secara langsung dan mengadakan wawancara dengan nasabah tentang seluruh aktivitas perusahaannya. 3 Untuk mengingatkan nasabah bahwa bank menaruh perhatian atas kegiatan usahanya. 4 Mendidik nasabah untuk selalu menyampaikan laporan kepada bank sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.

d. Monitoring Perkreditan

Bank harus mengumpulkan data-data dan informasi baik informasi intern maupun ekstern.

e. Audit

Kegiatan ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan rencana kerja yang dilakukan oleh para eksekutif. Di dalam kegiatan audit ini mencakup financial audit, operasional audit, dan management audit. commit to user 48

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Penjelasan Umum

PT. Bank Perkreditan Rakyat BPR Nguter Surakarta pertama kali didirikan di Desa Nguter, Sukoharjo dengan anggaran dasar awal yang dibuat oleh Notaris Nur Fariah Latief, SH , Notaris di Karanganyar, tanggal 2 Maret 1994 dengan akte No. 12 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana terdapat dalam Surat Keputusan nomor C2-16.782.HT.01.01 Tahun 1994 tertanggal 8 November 1994. Dengan berbagai pertimbangan antara lain sarana yang telah memadai dan lokasi yang lebih strategis dan mudah dijangkau oleh nasabah, maka sejak tanggal 15 April 2001 lokasi BPR Nguter dipindahkan ke Jl. Ir. Sutami 118 A Surakarta. Kemudian pada tanggal 20 Desember 2005 lokasi PT. BPR Nguter dipindahkan lagi ke Jl. Honggowongso No. 69 Surakarta, hal ini dimaksudkan agar lokasinya lebih strategis dan lebih dekat dengan nasabah potensial. Meskipun PT. BPR Nguter berlokasi di pusat kota Surakarta, namun PT. BPR Nguter Surakarta tidak hanya mengandalkan wilayah kerja disekitarnya saja tetapi juga meliputi daerah se-eks Karesidenan