Formula Nada Melodie Formula

104 suatu bentuk istirahat di akhir frasa yang terasa selesai lengkap sehingga pola kadens seperti ini tidak memberikan keinginan kesan untuk menambah gerakan ritem. Berikut pola kadensa yang terdapat pada lagu Selimut Putih yaitu : Frasa A Frasa B

5.2.8 Formula Nada Melodie Formula

Universitas Sumatera Utara 105 Dalam medeskripsikan formula nada, ada tiga hal yang penting untuk dibahas, yaitu bentuk, frasa, dan motif. Netll 1964:149-150 mengatakan bahwa bentuk adalah hubungan diantara bagian-bagian dari sebuah komposisi, termasuk hubungan diantara unsur-unsur melodis dan ritmis, atau dengan pemahaman sederhana, bentuk merupakan suatu aspek yang menguraikan tentang organisasi musikal. Frasa adalah suatu unit dari melodi di dalam komposisi. Sedangkan motif adalah ide melodi sebagai dasar pembentukan melodi. Bentuk disimbolkan dengan huruf A, B, C, dan seterusnya, sedangkan frasa dituliskan ke dalam angka-angka. Ada beberapa jenis bentuk form menurut Malm 1976:8 antara lain: 1. Repetitive, yaitu bentuk nyanyian yang mengalami pengulangan. 2. Ireratif, yaitu suatu bentuk nyanyian yang menggunakan formula melodi yang kecil dengan kecenderungan pengulangan-pengulangan di dalam keseluruhan nyanyian. 3. Reverting, yaitu suatu bentuk nyanyian apabila di dalam nyanyian terjadi pengulangan pada frase pertama setelah terjadi penyimpangan melodis. 4. Strofic, yaitu bentuk nyanyian diulang dengan formalitas yang sama namun menggunakan teks yang baru. 5. Progressive, yaitu bentuk nyanyian selalu berubah dengan menggunakan materi melodi yang selalu baru. Berikut analisa bentuk, frasa, motif pada lagu Selimut Putih: Universitas Sumatera Utara 106 A 1 2 3 4 5 6 7 B 8 9 10 11 12 13 14 C 15 16 17 18 19 20 21 D 22 23 24 25 26 27 28

29 30

31 32 33 34 35 E 36 37 38 39 40 41 42 F 43 44 45 46 47 48 49 G 50 51 52 53 54 55 56 Universitas Sumatera Utara 107 H 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 Setelah dianalisis, bentuk repertoar pada Selimut Putih dapat dituliskan dengan urutan A-B-C-D-E-F-G-H. Motif melodi pada bentuk A, B, C, D, E, F, G diulang dengan nada sedikit berbeda dan diberi lambang aksen untuk membedakan melodi tersebut.

5.2.9 Kontur Contour

Dokumen yang terkait

Musik Sebagai Media Kritik Sosial (Analisis Lagu Karya Grup Band Simponi)

5 28 107

TINJAUAN ARRANSEMEN LAGU ETNIS SUMATERA UTARA STUDI KASUS LAGU SIHUTUR SANGGUL PADA KELOMPOK MUSIK INSIDENTAL SUMATERA UTARA DI TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA.

0 3 19

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “AYAH” GROUP BAND SEVENTEEN (Studi semiologi roland barthes terhadap lirik lagu “Ayah” oleh kelompok musik Seventeen Band).

3 46 86

REPRESENTASI KESALEHAN ANAK DALAM LIRIK LAGU ( Studi Semiotik Representasi Kesalehan Anak Terhadap Lirik Lagu “ Do’a Untuk Ibu ” Oleh Kelompok Musik Band Ungu ).

0 0 100

REPRESENTASI NASIONALISME DALAM LIRIK LAGU (Studi Semiologi Nasionalisme dalam Lirik Lagu Indonesiaku Oleh Kelompok Musik Ungu).

7 9 93

BAB II GAMBARAN UMUM PERJALANAN MUSIK PADANG PASIR DI INDONESIA DAN SUMATERA UTARA - Analisis Fungsi, Struktur Musik, dan Lirik Lagu-lagu yang Dipertunjukkan oleh Kelompok Musik Padang Pasir Nurul Hasanah di Binjai, Sumatera Utara

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Fungsi, Struktur Musik, dan Lirik Lagu-lagu yang Dipertunjukkan oleh Kelompok Musik Padang Pasir Nurul Hasanah di Binjai, Sumatera Utara

0 1 24

Analisis Fungsi, Struktur Musik, dan Lirik Lagu-lagu yang Dipertunjukkan oleh Kelompok Musik Padang Pasir Nurul Hasanah di Binjai, Sumatera Utara

0 3 12

REPRESENTASI NASIONALISME DALAM LIRIK LAGU (Studi Semiologi Nasionalisme dalam Lirik Lagu Indonesiaku Oleh Kelompok Musik Ungu)

0 1 20

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “AYAH” GROUP BAND SEVENTEEN (Studi semiologi roland barthes terhadap lirik lagu “Ayah” oleh kelompok musik Seventeen Band)

0 0 20