Notasi dan Transkripsi Analisis Tekstual Struktur Lirik

88 BAB V ANALISIS STRUKTUR MUSIK Pada bahagian analisis struktur musik ini penulis memeilih satu lagu yang bertajuk Selimut Putih. Alasannya adalaha lagu ini merupakan master piece dari Orkes Padang Pasir di Sumatera Utara. Khususnya dari puluhan lagu-lagu ciptaan H. Ahmad Baqi ini adalah lagu yang paling banyak diminati pendengar dan bersuasana khas kebudayaan umat Islam di Sumatera Utara. Lagu ini juga bertangga nada rast yang menjadi ciri khasnya. Namun sebelumnya diuraikan teknik notasi dan transkripsi terhadap lagu ini.

5.1 Notasi dan Transkripsi

Mengalihkan musik menjadi notasi pada kertas hal itu tidak sempurna karena setiap jenis notasi akan memilih fenomena-fenomena akustik tertentu yang dianggap lebih penting oleh penulis. Seseorang yang sedang mendengarkan musik hampir tidak dapat mengingat persis apa yang didengarnya sepuluh detik yang lalu, maka transkripsi dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk menganalisis sebuah musik, sehingga transkripsi sangat penting dalam penelitian musik. Dalam Etnomusikologi proses menotasikan bunyi, mengalihkan bunyi menjadi symbol visual disebut transkripsi. Universitas Sumatera Utara 89 Netll 1964:98 menyebutkan ada dua pendekatan dalam pendeskripsian musik yaitu: 1 kita dapat mendeskripsikan dan menganalisis apa yang kita dengar, 2 kita dapat menuliskan dalam berbagai cara keatas kertas dan mendiskripsikan apa yang kita lihat. Dari dua hal ini untuk memvisualisasikan bunyi dari struktur musik yang digarap oleh Nurul Hasanah, penulis menggunakan transkripsi agar lebih mudah menganalisisnya terutama tangga nada, motiv, tonalitas, kadensa, dan lain-lain. Dengan demikian akan lebih mempermudah kita untuk mengkomunikasikan kepada pihak lain tentang apa yang kita pikirkan dari apa yang kita dengar.

5.2 Analisis Musik

Dalam menganalisis struktur melodi dari lagu yang akan ditranskripsi, penulis mengacu kepada teori weighted scale oleh William P. Malm yang mengungkapkan bahwa ada beberapa karakteristik dalam mendeskripsikan melodi, yaitu mencakup 1 tangga nada scale, 2 nada dasar pitch center, 3 wilayah nada range, 4 jumlah nada frequency of note, 5 jumlah interval, 6 pola kadensa cadence patterns, 7 formula melodik melodie formula, dan 8 kontur contour. Malm dalam Takari, 1993:13. Sebelum penulis mulai mentranskripsi musik Padang Pasir, terlebih dahulu penulis mencoba untuk mendengarkan dengan berulang-ulang kali serta menirukannya, menentukan bagian strukturnya dari beberapa rekaman musik yang dimainkan oleh Nurul Hasanah yang akan ditranskripsi dan dianalisis oleh penulis, untuk dapat mengamati materi nada, bentuk, motif, serta frasa dari melodi musik. Langkah selanjutnya adalah melakukan transkripsi. Dalam menuliskan hasil transkripsi musik, penulis memakai notasi Barat. Hal ini disebabkan karena notasi Barat sangat efektif Universitas Sumatera Utara 90 dalam penulisan ritem, tinggi rendahnya nada, symbol-simbol nada pada garis paranada, durasi, pembagian waktu dalam ritem dan lain-lain.

5.2.1 Sampe l Lagu

Jenis lagu yang ditampilkan Nurul Hasanah beragam, namun lagu irama Padang Pasir merupakan jenis lagu yang lebih dominan yang sering dimainkan untuk menghibur para pengunjung. Dalam tulisan ini penulis menggunakan lagu Selimut Putih sebagai sampel lagu dalam proses pentranskripsian. Lagu tersebut akan terlebih dahulu ditranskripsi ke notasi Barat setelah itu penulis akan menganalisis lagu tersebut secara detail. Alasan saya memilih lagu ini untuk dianalisis, dikarenakan lagu ini banyak di request para tamu terutama orang tua yang sudah sangat kenal lagu ini. Selain lagu ini sudah cukup terkenal di masyarakat, lirik yang terkandung dalam lagu tersebut cukup sederhana dan sangat dalam pengertiannya dan syair lagunya mengandung unsur agama yang bisa mengajak para pendengarnya untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Sehingga lagu ini merupakan lagu yang sering dinyanyikan oleh Nurul Hasanah. Dengan cara atau teknik transkripsi seperti diuraikan di atas, maka hasil transmisi audio ke dalam bentuk visual atau notasi adalah seperti berikut ini. Lagu ini adalah hasil transkripsi penulis sendiri terhadap pertunjukan yang dilakukan kelompok orkes Padang Pasir Nurul Hasanah Binjai, yang disajikan secara instrumentalia. Universitas Sumatera Utara 91 Universitas Sumatera Utara 92 Universitas Sumatera Utara 93 Universitas Sumatera Utara 94 Dari notasi visual seperti tergambar di atas, maka l;angkah selanjutnya penulis menganalisis melodi lagu Selimut Putih yang dipertunjukkan oleh kelompok Orkes Padang Pasir Nurul Hasanah. Adapun analisis mencakup delapan unsur seperti yang ditawarkan Malm. Hasilnya adalah sebagai berikut.

5.2.2 Tangga Nada Scale

Netll 1964: 145 mengemukakan cara-cara mendeskripsikan tangga nada dengan menuliskan nada yang dipakai tanpa melihat fungsi masing- masing dalam lagu. Tangga nada tersebut lalu digolongkan menurut jumlah nada yang dipakai, yaitu : Diatonik dua nada, tritonik tiga nada, tetratonik empat nada, pentatonic lima nada, hexatonik enam nada, heptatonik tujuh nada. Dua nada yang memiliki jarak satu oktaf biasanya dianggap satu nada saja. Yang dimaksud dengan tangga nada dalam tulisan ini yaitu nada-nada yang terdapat pada repertoar Selimut Putih. Hal ini dilakukan melalui pencacahan nada- nada mulai dari nada yang paling rendah sampai tertinggi. Adapun tangga nada untuk repertoar Selimut Putih adalah sebagai berikut: 1 Nada yang terdapat pada instrument flute Universitas Sumatera Utara 95 2 Nada yang terdapat pada instrument violinbiola Dilihat dari jenis nada yang dipakai diatas maka lagu tersebut tergolong nada pentatonik yaitu jumlah nada yang dipakai ada lima nada dan heptatonic yaitu jumlah nada yang dipakai ada tujuh nada. Nada yang terdapat pada instrument flute adalah pentatonik A, D, E, F, G, dan nada yang terdapat pada instrument violin adalah heptatonik A,Bes, B, C, D, E, F, G, Gis.

5.2.3 Nada Dasar

Nada dasar pada sebuah lagumusik sangatlah berperan penting. Netll 1964:l47 mengemukakan tentang metode atau pendekatan dalam menemukan nada dasar pada sebuah lagumusik. Ada tujuh yang diusulkan menjadi perhatian penting yaitu: a. Melihat nada mana yang sering dipakai. b. Melihat nada mana yang memiliki ritmis harga ritmis yang besar. Universitas Sumatera Utara 96 c. Melihat nada awal atau nada akhir suatu komposisi yang dianggap mempunyai fungsi penting dalam penentuan tonalitas nada dasar. d. Nada paling rendah atau posisi tepat ditengah-tengah dianggap penting. e. Interval-interval yang terdapat diantara nada kadang-kadang sebagai patokan. f. Adanya tekanan ritmis pada sebuah nada. g. Pengenalan yang akrab dengan gaya musik. Dari hasil analisis transkripsi lagu Selimut Putih di atas, khususnya analisis tangga nada dan jumlah nada digunakan penulis sebagai acuan untuk menjawab ketujuh pendekatan untuk menemukan nada dasar pada sebuah reportoarlagu sehingga dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : a. Nada yang sering dipakai adalah nada A. b. Nada yang memiliki ritmis harga ritmis yang besar adalah nada -. c. Nada awal komposisi adalah nada A, dan nada akhirnya adalah nada D. d. Nada paling rendah adalah nada A dan nada paling tinggi adalah nada E. e. Interval-interval yang terdapat diantara nada kadang-kadang sebagai patokan -. f. Adanya tekanan ritmis pada sebuah nada yaitu nada -. g. Pengenalan yang akrab dengan gaya musik -. Dengan demikian disimpulkan lagu Selimut Putih bernada dasar C Natural, nada D merupakan nada akhir yang terdapat pada akhir lagu sesuai dengan poin c diatas. Universitas Sumatera Utara 97

5.2.4 Wilayah Nada

Metode untuk menentukan wilayah nada berdasarkan ambitus suara yang terdengar secara alami, ditentukan oleh suara penghasil bunyi itu sendiri, yaitu dengan memperhatikan nada paling rendah dan nada paling tinggi. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Ellis dalam Malm 1977:35 tentang perhitungan frekuensi nada dengan menggunakan cent, yaitu nada-nada yang berjarak 1 laras sama dengan 200 cent, dan nada-nada berjarak ½ laras sama dengan 100 cent. Dengan melihat nada-nada yang telah ditranskripsikan, maka lagu Selimut Putih memiliki wilayah nada dari nada A terendah dan E nada paling tinggi yang semuanya berjarak 4 laras atau sama dengan 800 cent. Untuk lebih jelas wilayah nada laguSelimut Putih, dapat dilihat dari garis paranada di bawah ini.

5.2.5 Jumlah Nada-nada yang Dipakai Modus

Netll 1964:146 menyatakan dalam mentranskripsikan modus lagu paling tidak menyebut nada mana yang yang berfungsi sebagi nada dasar , nada-nada yang dianggap penting dalam lagu tersebut, serta nada-nada pendampimg lainnya. Universitas Sumatera Utara 98 Lebih lanjut ia mengatakan gambaran tangga nada dan modus biasanya disampaikan lewat notasi tangga nada. Ditulis di atas garis paranada dengan harga- harga yang menandai fungsi-fungsi nada dan membedakan nada yang sering dipakai dalam komposisinya dan nada yang jarang dipakai. Nada dasar biasanya ditulis sebagai not utuh, nada penting lainnya sebagai not setengah, nada biasa sebagai not seperempat, nada hiasan nada yang jarang muncul sebagai not seperempat atau not seperdelapanbelas. Berpedoman pada metode diatas, maka penulis akan menganalisis jumlah nada- nada yang dipakai pada lagu Selimut Putih. Berikut jumlah nada-nada yang dipakai pada lagu setelah penulis menyusun nada-nada tersebut pada garis paranada. 7 3 4 21 21 31 33 1 38 2 13 12 9 3 11 10 5 Untuk mengetahui jumlah frekuensi terhadap pemakaian nada pada lagu Selimut Putih yang telah ditranskripsi, dapat dibuat persentasenya untuk melihat komposisi melodi lagu. Untuk perhitungan persentasi pemakaian nada-nada, penulis mempergunakan rumus sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 99 X = YX x 100 Dimana: X : Jumlah persentase nada Y: Jumlah pemakaian nada Z: Jumlah keseluruhan nada Dengan demikian perhitunganpersentase pemakaian nada-nada pada lagu Selimut Putih dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.1 Tabel Jumlah dan Persentase Nada Lagu Selimut Putih No Nada Pemakaian nada Total Nada Persentase Universitas Sumatera Utara 100 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. A B C D E F G Gis A’ Bes’ B’ C’ D’ E’ F’ G’ A’ 7 3 4 21

21 31

33 1 38 2 13 12 9 3 11 10 5 224 224 224 224 224 224 224 224 224 224 224 224 224 224 224 224 224 7 224 X 100 = 3,1 3 224 X 100 = 1,3 4 224 X 100 = 1,8 21 224 X 100 = 9,3 21 224 X 100 = 9,3 31 224 X 100 = 13,8 33 224 X 100 = 14,7 1 224 X 100 = 0,4 38 224 X 100= 16,9 2 224 X 100= 0,89 13 224 X 100= 5,8 12 224 X 100= 5,4 9 224 X 100= 4,0 3 224 X 100= 1,3 11 224 X 100= 4,9 10 224 X 100= 4,5 5 224 X 100= 2,2 Universitas Sumatera Utara 101 Dari tabel persentase pemakain nada-nada pada lagu Selimut Putih diatas, dapat di tarik kesimpulan persentase pemakain nada terbesar adalah nada A’, yaitu sebanyak 16,9 , kemudian disusul dengan nada G , sebanyak 14,7. Sedangkan persentase pemakaian nada terkecil adalah nada Gis yaitu sebanyak 0,4 .

5.2.6 Inte rval Nada

Interval adalah jarak antara satu nada ke nada berikutnya, naik maupun turun. Pada komposisi lagu interval ialah penggarapan melodi yang dicapai melalui bangunan nada secara melangkah atau melompat secara baik, turun maupun mendatar. Manoff 1991:84 membuat pengukuran yang lebih akurat terhadap interval dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Interval mayor dinaikka n setengah langkah, maka interval tersebut menjadi augmented, dan jika diturunkan setengah langkah maka intervalnya minor. 2. Interval minor dinaikkan setengah langkah, maka interval itu akan menjadi mayor. Seba liknya bila diturunkan setengah langka h aka n menjadi diminished. Universitas Sumatera Utara 102 3. Interval berkualitas perfect dinaikkan setengah langkah, maka interval tersebut menjadi augmented. Bila diturunkan setenga h langka h aka n menjadi diminished 16 Dari hasil transkripsi repertoar Selimut Putih, penulis akan menggunakan instrument violin untuk menentukan pemakaian interval, dan interval yang digunakan dapat di lihat dari table berikut: Tabel 4.2: Pemakain interval dalam repertoar Selimut Putih . No Nama Interval Posisi Jumlah 1 Prime 12 2 2m Naik 14 Turun 8 3 2M Naik 26 Turun 32 4 3m Naik 9 Turun 10 7 Interval mayor dan minor digunakan untuk mengidentifikasi interval yang berjarak 2,3,6,7 dan sedang interval perfect, augmented, diminished untuk interval berja rak 1,4,5,8 Manoff, 1985:73. Universitas Sumatera Utara 103 5 3M Naik 1 Turun 1 6 4P Naik 4 Turun 1 7 5P Naik 1 Turun 4 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa interval yang paling banyak muncul adalah interval 2M, apabila digabungkan posisi naik dan turun yaitu sebanyak 58 kali. Sedangkan interval kedua yang paling banyak muncul adalah 2m, apabila digabungkan posisi naik dan turun 2m jumlahnya adalah 22 kali. Hal ini berarti bahwa banyak nada yang muncul berdampingan atau nada-nada yang digunakan memiliki jarak yang berdekatan.

5.2.7 Pola Kade nsa Cadence Patterns

Kadensa adalah nada akhir dari suatu bagian melodi lagu yang biasanya ditandai dengan tanda istirahat. Pola kadensa dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: semi kadens half cadence dan kadens penuh full cadence. Semi kadens half cadence adalah suatu bentuk istirahat yang tidak lengkap atau tidak selesai complete dan memberi kesan adanya gerakan ritem yang lebih lanjut. Sedangkan kadens penuh full cadence adalah Universitas Sumatera Utara 104 suatu bentuk istirahat di akhir frasa yang terasa selesai lengkap sehingga pola kadens seperti ini tidak memberikan keinginan kesan untuk menambah gerakan ritem. Berikut pola kadensa yang terdapat pada lagu Selimut Putih yaitu : Frasa A Frasa B

5.2.8 Formula Nada Melodie Formula

Universitas Sumatera Utara 105 Dalam medeskripsikan formula nada, ada tiga hal yang penting untuk dibahas, yaitu bentuk, frasa, dan motif. Netll 1964:149-150 mengatakan bahwa bentuk adalah hubungan diantara bagian-bagian dari sebuah komposisi, termasuk hubungan diantara unsur-unsur melodis dan ritmis, atau dengan pemahaman sederhana, bentuk merupakan suatu aspek yang menguraikan tentang organisasi musikal. Frasa adalah suatu unit dari melodi di dalam komposisi. Sedangkan motif adalah ide melodi sebagai dasar pembentukan melodi. Bentuk disimbolkan dengan huruf A, B, C, dan seterusnya, sedangkan frasa dituliskan ke dalam angka-angka. Ada beberapa jenis bentuk form menurut Malm 1976:8 antara lain: 1. Repetitive, yaitu bentuk nyanyian yang mengalami pengulangan. 2. Ireratif, yaitu suatu bentuk nyanyian yang menggunakan formula melodi yang kecil dengan kecenderungan pengulangan-pengulangan di dalam keseluruhan nyanyian. 3. Reverting, yaitu suatu bentuk nyanyian apabila di dalam nyanyian terjadi pengulangan pada frase pertama setelah terjadi penyimpangan melodis. 4. Strofic, yaitu bentuk nyanyian diulang dengan formalitas yang sama namun menggunakan teks yang baru. 5. Progressive, yaitu bentuk nyanyian selalu berubah dengan menggunakan materi melodi yang selalu baru. Berikut analisa bentuk, frasa, motif pada lagu Selimut Putih: Universitas Sumatera Utara 106 A 1 2 3 4 5 6 7 B 8 9 10 11 12 13 14 C 15 16 17 18 19 20 21 D 22 23 24 25 26 27 28

29 30

31 32 33 34 35 E 36 37 38 39 40 41 42 F 43 44 45 46 47 48 49 G 50 51 52 53 54 55 56 Universitas Sumatera Utara 107 H 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 Setelah dianalisis, bentuk repertoar pada Selimut Putih dapat dituliskan dengan urutan A-B-C-D-E-F-G-H. Motif melodi pada bentuk A, B, C, D, E, F, G diulang dengan nada sedikit berbeda dan diberi lambang aksen untuk membedakan melodi tersebut.

5.2.9 Kontur Contour

Kontur adalah garis atau melodi pada sebuah lagu Malm 1964:8. Defenisi yang sama, kontur adalah alur melodi yang biasanya ditandai dengan menarik garis. Ada beberapa jenis kontur yang dikemukakan oleh Malm Malm dalam Jonson 2000: 76, antara lain: Universitas Sumatera Utara 108 1. Ascending, yaitu garis melodi yang sifatnnya naik dari nada rendah ke nada yang lebih tinggi, seperti gambar : 2. Descending, yaitu garis melodi yang sifatnya turun dari nada yang tinggi ke nada yang rendah, seperti gambar : 3. Pendulous, yaitu garis melodi yang sifatnya melengkung dari nada yang rendah ke nada yang tinggi, kemudian kembali ke nada yang rendah. Begitu juga sebaliknya, seperti gambar : 4. Teracced, yaitu garis melodi yang sifatnya berjenjang seperti anak tangga dari nada yang rendah ke nada yang lebih tinggi kemudian sejajar, seperti gambar: 5. Statis, yaitu garis melodi yang sifatnya tetap atau apabila gerakan-gerakan intervalnya terbatas, seperti gambar: Berikut beberapa bentuk kontur yang terdapat pada lagu Selimut Putih : 1. Pendulous Terdapat pada bar 4 sampai bar 10 Universitas Sumatera Utara 109 2. Statis Terdapat pada bar 1 dan 2 Secara ringkas, analisis lagu Selimut Putih adalah sebagai berikut. 1. Tempo : 102 MM 2. Durasi Waktu : 4.3 Menit 3. Meter : 3 ketukan dalam satu siklus dan dinyatakan dalam meter 34 4. Aksen : di setiap ketukan pertama Universitas Sumatera Utara 110 BAB VI ANALISIS LIRIK LAGU

6.1 Analisis Tekstual

Hal-hal yang perlu dikaji pada teks musik Padang Pasir berikut ini yaitu struktur dan isi teks. Berkenaan dengan analisis, unsur yang dianalisis dari teks adalah makna denotatif sebenarnya, konotatif tidak sebenarnya, filosofis makna filsafah dan gaya bahasa yang di kutip M. Agustina 1995:24. Dalam hubungan kajian tekstual yang dimaksud adalah kajian terhadap unsur-unsur teks yang berkenaan dengan musik Padang Pasir yang berisikan tentang nasehat dan doa.

6.2 Struktur Lirik

Pengertian struktur adalah bagaimana sesuatu disusun, susunan atau bangunan Poerwadaminta 1976: 965. Dari aspek tekstualnya, struktur dari teks musik Padang Pasir kelihatannya menuntut penggunaan aspek sastra dalam liriknya. Dalam Bab V ini, penulis akan mengkaji lirik dalam lagu-lagu irama Padang Pasir ciptaan Ahmad Baqi. Kajian ini menggunakan teori semiotik, yang mencakup makna intrinsik lagu, kajian mengenai tanda-tanda lagu itu sendiri, seperti kualitas nyanyian, aktualisasi lagu, dan pengorganisasian lagu. Kemudian melangkah kepada refrensi lagu, yaitu kajian tanda- Universitas Sumatera Utara 111 tanda nyanyian dengan berbagai objek yang mungkin memfokuskan kepada signifikasi nyanyian dengan objek yang lebih luas.

6.3 Teks dalam Lagu-lagu Padang Pasir

Dokumen yang terkait

Musik Sebagai Media Kritik Sosial (Analisis Lagu Karya Grup Band Simponi)

5 28 107

TINJAUAN ARRANSEMEN LAGU ETNIS SUMATERA UTARA STUDI KASUS LAGU SIHUTUR SANGGUL PADA KELOMPOK MUSIK INSIDENTAL SUMATERA UTARA DI TAMAN BUDAYA SUMATERA UTARA.

0 3 19

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “AYAH” GROUP BAND SEVENTEEN (Studi semiologi roland barthes terhadap lirik lagu “Ayah” oleh kelompok musik Seventeen Band).

3 46 86

REPRESENTASI KESALEHAN ANAK DALAM LIRIK LAGU ( Studi Semiotik Representasi Kesalehan Anak Terhadap Lirik Lagu “ Do’a Untuk Ibu ” Oleh Kelompok Musik Band Ungu ).

0 0 100

REPRESENTASI NASIONALISME DALAM LIRIK LAGU (Studi Semiologi Nasionalisme dalam Lirik Lagu Indonesiaku Oleh Kelompok Musik Ungu).

7 9 93

BAB II GAMBARAN UMUM PERJALANAN MUSIK PADANG PASIR DI INDONESIA DAN SUMATERA UTARA - Analisis Fungsi, Struktur Musik, dan Lirik Lagu-lagu yang Dipertunjukkan oleh Kelompok Musik Padang Pasir Nurul Hasanah di Binjai, Sumatera Utara

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Fungsi, Struktur Musik, dan Lirik Lagu-lagu yang Dipertunjukkan oleh Kelompok Musik Padang Pasir Nurul Hasanah di Binjai, Sumatera Utara

0 1 24

Analisis Fungsi, Struktur Musik, dan Lirik Lagu-lagu yang Dipertunjukkan oleh Kelompok Musik Padang Pasir Nurul Hasanah di Binjai, Sumatera Utara

0 3 12

REPRESENTASI NASIONALISME DALAM LIRIK LAGU (Studi Semiologi Nasionalisme dalam Lirik Lagu Indonesiaku Oleh Kelompok Musik Ungu)

0 1 20

PEMAKNAAN LIRIK LAGU “AYAH” GROUP BAND SEVENTEEN (Studi semiologi roland barthes terhadap lirik lagu “Ayah” oleh kelompok musik Seventeen Band)

0 0 20