35
Dita Agustian, 2014 PENGARUH PEMBELAJARAN EKOSISTEM BERBASIS MASALAH GLOBAL TERHADAP PENGUASAAN
KONSEP, KEMAMPUAN PENALARAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN SISWA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
No Korelasi
Daya Pembeda Tingkat
Kesukaran Kategori
Keterangan Nilai
Kategori Nilai
Kategori
19 0,193
- 25,00
Agak baik Sukar
Revisi+Pakai 20
0,289 -
25,00 Agak baik
Mudah Revisi+Pakai
21 0,450
Sangat Signifikan
37,50 Baik
Sukar Pakai
22 0,210
- 12,50
Buruk Mudah
Buang 23
0,364 Signifikan
37,50 Baik
Sukar Pakai
24 0,047
- 0,00
Sangat Buruk Sangat
Mudah Buang
25 0,192
- 12,50
Buruk Mudah
Buang 26
0,379 Signifikan
62,50 Sangat baik
Sedang Pakai
27 0,546
Sangat Signifikan
62,50 Sangat baik
Sedang Pakai
28 0,189
- 12,50
Buruk Sangat
mudah Buang
29 0,581
Sangat Signifikan
62,50 Sangat baik
Sukar Pakai
30 0,192
- 0,00
Sangat Buruk Mudah
Buang
Tabel 3.6. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Setiap Butir Soal Kemampuan Penalaran
No Korelasi
Daya Pembeda Tingkat
Kesukaran Kategori
Keterangan Nilai
Kategori Nilai
Kategori
1 0,528
- 22,08
Agak Baik Mudah
Buang 2
0,669 Signifikan
37,08 Baik
Sedang Revisi+Pakai
3 0,474
- 34,16
Baik Sedang
Buang 4
0,586 Signifikan
20,41 Agak baik
Sedang Revisi+Pakai
5 0,496
- 12,92
Buruk Sedang
Buang 6
0,588 Signifikan
21,25 Agak Baik
Sukar Revisi+Pakai
7 0,699
Signifikan 17,50
Buruk Sedang
Revisi+Pakai 8
0,297 -
12,92 Buruk
Sedang Buang
9 0,580
Signifikan 14,58
Buruk Sedang
Revisi+Pakai 10
0,518 -
16,67 Buruk
Sedang Buang
F. Teknik Pengumpulan Data
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pada pertemuan pertama, dilakukan pemberian pretest kepada seluruh siswa pada kedua kelompok eksperimen maupun kontrol sebelum kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe PBL
36
Dita Agustian, 2014 PENGARUH PEMBELAJARAN EKOSISTEM BERBASIS MASALAH GLOBAL TERHADAP PENGUASAAN
KONSEP, KEMAMPUAN PENALARAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN SISWA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pada kelas eksperimen dan diskusi dengan pendekatan lingkungan di kelas kontrol. Data pretest dijaring dengan menggunakan instrumen penguasaan
konsep, penalaran high order thinking menurut Bloom yang telah direvisi dan skala sikap. Data ini digunakan untuk mengetahui penguasaan konsep,
kemampuan penalaran dan sikap awal siswa. Kemudian setiap kelompok siswa diberikan LKS yang harus diisi selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
2. Pada pertemuan kedua, setiap kelompok siswa harus sudah mengisi LKS yang diberikan. Data dari LKS digunakan sebagai hasil kemampuan pemecahan
masalah siswa. 3. Pada pertemuan ketiga, dilakukan pemberian posttest kepada seluruh siswa
dilakukan setelah melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe PBL dan diskusi dengan menggunakan instrumen yang sama.
4. Kemudian, semua data yang telah diperoleh, dikelompokkan berdasarkan pretest-postest, serta penguasaan konsep, kemampuan penalaran dan sikap
kesadaran lingkungan pada diri siswa.
G. Analisis Data
1. Kemampuan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Penalaran a. Menghitung skor total pretest dan posttest dari seluruh butir soal.
b. Menentukan rata-rata skor pretest dan posttest dengan menggunakan rumus: Nilai =
�� � � ℎ
� � �
x 100 Arikunto, 2009
c. Peningkatan kemampuan penguasaan konsep dan kemampuan penalaran siswa setelah pembelajaran kooperatif tipe PBL dan diskusi, diperoleh dengan
menghitung gain dengan menggunakan rumus menurut Hake Laraswati, 2009:
g
= �2
−�1 � −�1
Keterangan: g : indeks gain
T2 : nilai posttest
37
Dita Agustian, 2014 PENGARUH PEMBELAJARAN EKOSISTEM BERBASIS MASALAH GLOBAL TERHADAP PENGUASAAN
KONSEP, KEMAMPUAN PENALARAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN SISWA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
T1 : nilai pretest Is : skor maksimal
Tabel 3.7. Interpretasi Perolehan Indeks Gain Kategori Indeks
Gain Interpretasi
0,71 – 1,00
Tinggi 0,41
– 0,70 Sedang
0,01 – 0,40
Rendah Sumber: Hake dalam Laraswati, 2009
d. Melakukan Uji Prasyarat Uji prasyarat merupakan pengujian awal yang diperlukan untuk menentukan
apakah pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik parametrik atau nonparametrik. Uji prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji
homogenitas. Untuk pengujian prasyarat ini dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 16.0 for windows.
1 Uji Normalitas Uji normalitas merupakan uji untuk menentukan apakah data berasal dari
populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Bentuk hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:
H : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H
1
: Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Kriteria pengujiannya adalah :
Jika nilai signifikansi lebih besar dari � = 0,05, maka H
diterima, dan dalam hal sebaliknya H
1
diterima. Apabila data berasal dari populasi yang terdistribusi normal, maka pengolahan data dilanjutkan dengan uji homogenitas, akan tetapi apabila data
berasal dari populasi yang tidak terdistribusi normal, maka pengolahan data langsung menggunakan uji nonparametrik.
2 Uji Homogenitas
38
Dita Agustian, 2014 PENGARUH PEMBELAJARAN EKOSISTEM BERBASIS MASALAH GLOBAL TERHADAP PENGUASAAN
KONSEP, KEMAMPUAN PENALARAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN SISWA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Uji homogenitas dilakukan apabila data menunjukkan distribusi yang normal. Pengujian ini pun dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 16.0 for windows
Lavene test. Pasangan hipotesis nol dan hipotesis tandingannya adalah sebagai berikut:
H :
2 2
e k
σ σ
, tidak terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
H
1
:
2 2
e k
σ σ
, terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kriteria pengujian : Jika nilai signifikansi lebih besar dari � = 0,05, maka H
diterima, dan dalam hal sebaliknya H
1
diterima. e. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest akibat dari pemberian perlakuan. Apabila
data berasal dari populasi yang terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t dengan mengambil taraf signifikansi
α = 0,05. Kemudian apabila data berasal dari populasi yang tidak terdistribusi normal dan tidak homogen, maka pengujiannya dilakukan dengan menggunakan uji U
Mann-Whitney dengan mengambil taraf signifikansi α = 0,05. Karena uji yang
dilakukan adalah uji dua pihak, maka α yang digunakan adalah α2 = 0,025. 2. Sikap Kesadaran Lingkungan
Jenis skala yang digunakan pada instrumen penelitian ini adalah SKALA LIKERT. Untuk menafsirkan hasil pengukuran diperlukan suatu kriteria. Kriteria
yang digunakan tergantung pada skala dan jumlah butir pertanyaanpernyataan yang digunakan. Jumlah pernyataan yang akan digunakan pada skala Likert, berisi 13
butir pernyataan sesuai dengan jumlah indikator domain sikap menurut Krathwohl, Bloom, dan Masia dengan empat pilihan untuk mengukur sikap peserta didik. Skor
tertinggi untuk instrumen tersebut adalah 13 butir x 4 = 52, dan skor terendah 13 butir x 1 = 13. Skor ini dikualifikasikan menjadi empat kategori sikap atau minat,
yaitu sangat tinggi sangat baik, tinggi baik, rendah kurang, dan sangat rendah
39
Dita Agustian, 2014 PENGARUH PEMBELAJARAN EKOSISTEM BERBASIS MASALAH GLOBAL TERHADAP PENGUASAAN
KONSEP, KEMAMPUAN PENALARAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN SISWA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sangat kurang. Berdasarkan kategori ini dapat ditentukan minat atau sikap peserta didik. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.8. Skala penilaian angket peserta didik Alternatif Jawaban
Bobot Penilaian Positif
Negatif
Sangat Tidak Setuju STS 1
4 Tidak Setuju TS
2 3
Setuju S 3
2 Setuju Sekali SS
4 1
Sumber: Ismail, 2012 Sedangkan untuk penentuan kategori hasil pengukuran sikap kesadaran
lingkungan dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut.
Tabel 3.9. Kategorisasi sikap atau minat peserta didik serta konversi nilai untuk 13 butir pernyataan, dengan rentang skor 13
– 52.
No. Skor peserta didik
Kategori Sikap atau Minat 1.
Lebih besar dari 43 Sangat tinggiSangat baik
2. 33 sampai 42
TinggiBaik 3.
22 sampai 32 RendahKurang
4. Kurang dari 22
Sangat rendahSangat kurang Sumber: Ismail, 2012
Langkah selanjutnya, data-data ordinal tersebut harus diubah ke dalam bentuk data interval, karena data ordinal tersebut sebenarnya adalah data kualitatif dan
bukan data sebenarnya. Metode yang umum digunakan untuk mengubah data ordinal menjadi data interval, digunakan Metode Suksesif Interval Method of Successive
IntervalMSI.
3. Uji Korelasi Menentukan Ada Tidaknya Hubungan antara Variabel Uji hubungan antar dua variabel dilakukan untuk memprediksi ada tidaknya
hubungan dan pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Dalam penelitian ini yang akan dilihat hubungannya adalah tingkat penguasaan konsep dan kemampuan
penalaran terhadap kesadaran lingkungan siswa. Uji korelasi ini dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 16 for windows.
40
Dita Agustian, 2014 PENGARUH PEMBELAJARAN EKOSISTEM BERBASIS MASALAH GLOBAL TERHADAP PENGUASAAN
KONSEP, KEMAMPUAN PENALARAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN SISWA KELAS X Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Uji regresi digunakan untuk mengetahui kelinieran data. Selanjutnya dilakukan uji korelasi sehingga akan diperoleh nilai yang menunjukkan lemah atau kuatnya
hubungan antara dua variabel. Setelah diketahui nilai regresi dan korelasinya, kemudian dicari nilai koefisien determinasinya. Koefisien determinasi digunakan
untuk mengetahui besarnya peranan atau pengaruh variabel yang satu terhadap variabel yang lain. Nilai koefisien determinasi diperoleh dari kuadrat nilai r’
koefisien korelasi dikalikan 100. Kriteria untuk melihat besarnya hubungan antara dua variabel dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut :
Tabel 3.10. Kriteria Besaran Hubungan antara Dua Variabel
No Rentang nilai
Kriteria 1
r = 0,90 – 1.00
sangat kuat 2
r = 0,70 – 0,90
kuat 3
r = 0,50 – 0,70
sedang 4
r = 0,30 – 0,50
lemah 5
r = 0,00 – 0,30
sangat lemah Boediono Koster, 2004
H. Prosedur Penelitian