Instrumen Tes Komunikasi Matematis

51 Wulan Sri Wulandari, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua macam instrumen untuk memperoleh data yaitu instrumen tes kemampuan komunikasi matematis dan instrumen non tes yaitu angket motivasi serta format observasi selama pembelajaran. Instrumen yang digunakan akan dijadikan dasar untuk memperoleh data kuantitatif dalam penelitian. Instrumen ini dikembangkan melalui beberapa tahap yaitu tahap pembuatan instrumen, tahap penyaringan dan tahap uji coba instrumen. Uji coba instrumen dilakukan untuk melihat validitas butir tes, realibilitas tes, selanjutnya data hasil uji coba instrumen kemudian dianalisis. Sedangkan ujicoba angket motivasi belajar matematika dilakukan untuk melihat validitas dan realibilitas setiap item.

a. Instrumen Tes Komunikasi Matematis

Tes kemampuan komunikasi matematis diberikan untuk pretest dan postest. Pretes diberikan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa pada awal penelitian. Posttest diberikan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa setelah menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan pendekatan konvensional. Soal tes matematika yang digunakan berbentuk uraian. Pemilihan tes uraian ini bertujuan untuk melihat proses pengerjaan yang dilakukan siswa agar dapat diketahui bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa. Perangkat soal pada pretest dan posttest dibuat sama. Bentuk tes yang diuji adalah bentuk uraian yang berjumlah 7 butir soal. Aturan pemberian skor untuk setiap jawaban siswa ditentukan berdasarkan pedoman penskoran. Penyusunan tes kemampuan komunikasi matematis diawali dengan membuat kisi-kisi soal yang dilanjutkan dengan menyusun soal beserta kunci 52 Wulan Sri Wulandari, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu jawaban. Untuk mengevaluasi kemampuan komunikasi matematis siswa peneliti menyusun kisi-kisi dikembangkan dari indikator kemampuan komunikasi matematis adalah sebagai berikut: 1 menyatakan ide-ide matematis ke dalam bentuk gambar menggambar; 2 menginterpretasikan dan mengevaluasi ide-ide matematis secara tertulis menulis; dan 3 menggunakan istilah-istilah, simbol-simbol matematika untuk memodelkan situasi atau permasalahan matematika ekspresi matematika Jarmita, 2009, hlm. 50, seperti terlihat pada Tabel 3.3 Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Indikator Komunikasi Matematis Indikator yang diukur No. Soal Menginterpretasikan dan mengevaluasi ide-ide matematis secara tertulis Menuliskan penjelasan tentang pecahan sebagai bagian dari keseluruhan 1a 3b Menggunakan istilah-istilah, simbol-simbol matematika untuk memodelkan situasi atau permasalahan matematika ekspresi matematika Membuat model matematis tentang gambar pecahan berdasarkan situasi matematis yang dikemukakan 1b 2b 4 menyatakan ide-ide matematis ke dalam bentuk gambar menggambar Menentukan perbandingan dua pecahan 2a 3a Untuk memberikan penilaian yang objektif kriteria pemberian skor untuk soal tes kemampuan komunikasi matematis terdapat pada Tabel 3.4 Tabel 3.4 Pedoman Pemberian Skor Kemampuan Komunikasi Matematis Skor Indikator 4 Penjelasan secara matematis masuk akal dan benar,tersusun secara logis. Membuat gambar lengkap dan benar Membuat model matematika dan menyelesaikan solusi yang benar 3 Penjelasan secara matematis masuk akal dan benar meskipun tidak tersusun secara logis. Membuat gambar dengan benar namun tidak lengkap Membuat model matematika hampir benar namun kurang benar dalam menyelesaikan solusi yang benar 2 Penjelasan secara matematis masuk akal namun hanya sebagian lengkap dan benar serta tidak tersusun secara logis. 53 Wulan Sri Wulandari, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Skor Indikator Membuat gambar hampir benar namun tidak lengkap Membuat model matematika hampir benar namun salah dalam menyelesaikan solusi 1 Hanya sedikit penjelasan, gambar atau model matematika meskipun jawaban salah Tidak ada jawaban sama sekali Soal yang telah dibuat dikonsultasikan dulu dengan dosen pembimbing, guru kelas, dan rekan-rekan mahasiswa serta di judgemen oleh dosen yang dianggap ahli dan kompeten dibidangnya supaya mendapatkan penilaian, saran dan usulan agar soal bisa lebih tepat sasaran dalam mengukur kemampuan siswa. Sebelum tes kemampuan komunikasi digunakan, instrumen tes terlebih dahulu diujicobakan kepada sekelompok siswa kelas V SD di salah satu sekolah dasar negeri Kecamatan Leles Kabupaten Garut. Uji coba dilakukan pada satu sekolah. Jumlah siswa yang mengikuti uji coba ini sebanyak 40 orang. Data hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui validitas, realibilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran tes tersebut. 1 Validitas Tes Arikunto 2002, hlm72 mengungkapkan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Selanjutnya mengemukakan juga bahwa tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauhmana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Adapun daya beda butir juga dihitung dari hubungan atau korelasi item tes terhadap skor total tes. Untuk menentukan daya beda butir dapat dilakukan dengan digunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson. Rumus korelasi Product Moment tersebut adalah sebagai berikut Suherman, 2003, hlm. 120.                      2 2 2 2 - Y Y N X X N Y X XY N r xy 54 Wulan Sri Wulandari, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan : r xy : koefisien korelasi antara x dan y X : skor butir Y : skor total N : ukuran data Nilai r xy yang diperoleh akan dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel pada taraf signifikansi 0,05. Bila r xy r tab maka item tersebut dinyatakan valid. Setelah dilakukan perhitungan rumus korelasi Product Moment dari Pearson dengan menggunakan program excel diperoleh hasil bahwa diantara 7 butir soal tidak terdapat butir soal yang gugur. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa setiap butir soal mempunyai korelasi dengan skor total tes. Sejalan dengan pendapat Suherman dan Sukjaya 1990,hlm.154 menginterpretasikan validitas digunakan klasifikasi koefisien korelasi validitas disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisien Korelasi Validitas Instrumen Koefisien Validitas Interpretasi Validitas r xy ˂ 1,00 Tidak Valid 0,00 ≤ r xy ˂ 0,20 Sangat Rendah 0,20 ≤ r xy ˂ 0,40 Rendah Kurang 0,40 ≤ r xy ˂ 0,70 SedangCukup 0,70 ≤ r xy ˂ 0,90 Tinggi Baik 0,90 ≤ r xy ≤ 1,00 Sangat Tinggi Hasil perhitungan dengan menggunakan microsoft excel dan interpretasi validitas butir soal untuk tes kemampuan komunikasi matematis dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 3.6 Data Hasil Uji Coba Validitas Butir Soal Tes Kemampuan Komunikasi Matematis No. Soal Koefisien Kategori Kriteria 1a 0,679 Tinggi valid 1b 0,600 Cukup valid 2a 0,823 Sangat tinggi valid 2b 0,503 Cukup valid 55 Wulan Sri Wulandari, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3a 0,704 Tinggi valid 3b 0,488 Cukup valid 4 0,622 Cukup valid Dari penyajian tabel di atas maka dinyatakan terdapat empat soal termasuk pada kategori cukup, dua soal termasuk pada kategori tinggi, dan satu soal termasuk pada kategori sangat tinggi. Maka dari itu semua butir soal dinyatakan valid. Pada taraf signifikasi 5 dengan df = n-2 = 40-2 =38 diperoleh sebesar 0,320 selanjutnya dibandingkan dengan . Tiap item tes dikatakan valid apabila pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh ≥ . 2 Reliabilitas Tes Reliabilitas tes adalah tingkat keajegan konsistensi suatu tes, yaitu sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajegkonsisten. Untuk mencari reliabilitas butir soal tes berbentuk uraian menggunakan rumus Alpha Cronbach Suherman, 2003, hlm. 154, yaitu. ∑ Keterangan: = koefisien reliabilitas = banyaknya butir soal item ∑ = jumlah varians skor setiap item = varians skor total Jumlah varians skor setiap item dan varians total dapat dihitung dengan menggunakan rumus: ∑ ∑ Keterangan: = varians tiap skor soal = jumlah siswa 56 Wulan Sri Wulandari, 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ∑ = jumlah kuadrat tiap skor soal ∑ = jumlah tiap skor soal Untuk menginterpretasikan koefisen reliabilitas digunakan tolak ukur Guilford Suherman, 2003, hlm. 139 yakni dapat dilihat pada Tabel 3.7 Tabel 3.7 Klasifikasi Interpretasi Koefisien Reliablitias Koefisien Reliabilitas Interpretasi Derajat Reliabilitas Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes bentuk uraian. Untuk mengetahui instrumen yang digunakan reliabel atau tidak, maka dilakukan pengujian reliabilitas dengan rumus alpha Cronchbach dengan bantuan microsfoft excel 2007. Setelah dilakukan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan program excel didapat derajat realibilitas r 11 sebesar 0, 75. Dari hasil perhitungan tersebut koefisien reliabilitas instrumen termasuk dalam kriteria reliabilitas tinggi.

b. Instrumen Motivasi Belajar Matematika Siswa

Dokumen yang terkait

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa (kuasa Eksperimen di SMPN 3 Tangerang selatan)

3 10 82

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

1 25 62

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR.

0 3 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas IV SDN Sukaraja II dan SDN Pasanggrahan III di Kecamatan Sumedang Sel

0 2 39

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

0 0 8

Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share dan Motivasi Belajar terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama

0 0 8