53 Hal ini sesuai dengan pernyataan Dalimunthe, 2008 bahwa
pekerjaan mempunyai pengaruh terhadap partisipasi masyarakat dalam program pencegahan penyakit.
B. Faktor Yang Tidak Berhubungan Dengan Partisipasi Para Kader
Jumantik Dalam Pemberantasan DBD
1. Ketersediaan fasilitas
Hasil analisis statistik melalui chi square menunjukkan bahwa ada tidak ada hubungan antara ketersediaan fasilitas dengan partisipasi para
kader dalam pemberantasan DBD di Desa Ketitang Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali pada
α = 0,05 dengan p = 0,654. Pada variabel ini tidak terbukti mempunyai pengaruh tehadap partisipasi dalam
pemberantasan DBD. Berdasarkan hasil kuesioner, fasilitas tersedia di dalam kader juamantik Desa Ketitang antara lain lampu senter, alat tulis,
bubuk abate, form pengisian tiap rumah, form pengisian hasil jumantik, buku dan ikan pemakan jentik dalam keadaan yang keadaan yang
mencukupi karena tiap kader telah telah memiliki alat dan bahan pada saat kegiatan jumantik. Akan tetapi untuk ikan pemakan jentik dan bubuk
abate tidak ada. Hal ini disebabkan tidak adanya bantuan baik dari pihak Kelurahan ataupun Puskesmas tidak menyediakan bahan tersebut secara
rutin pada saat melakukan kegiatan jumantik. Pada saat sistem pelaporan PJB kepeda ketua jumantik juga kurang lancar, sehingga untuk proses
54 teguran-teguran kapada Dusun yang kurang aktif tidak bisa berjalan
dengan maksimal. Hal ini sesuai dengan penelitian Widiastuti, 2006 yang
menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara ketersediaan alat dan bahan dalam partisipasi kader. Variabel
katersediaan fasilitas dalam penelitian ini mempunyai p = 0,739 p0,05 sehingga Ho diterima artinya bahwa tidak ada hubungan yang signifikan,
sehingga dalam penelitian ini terbukti bahwa ketersediaan fasilitas tidak mempunyai pengaruh terhadap partisipasi.
C. Keterbatasan penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Keterbatasan dalam memberikan pertanyaan kepada responden yang pada saat pengisian kuesioner kurang jujur dalam menjawab pertanyaan,
sehingga peneliti melakukan pendekatan kepada responden. 2.
Keterbatasan dalam menemui responden pada saat bulan ramadhan, reponden banyak yang melakukan aktifitas memasak. Sehingga waktu
untuk pengisian kuesioner tidak bisa maksimal. 3.
Kemungkinan terdapatnya bias atau kesalahan sangat mungkin terjadi. 4.
Kurangnya waktu bagi peneliti dalam melakukan pendekatan dengan responden untuk mendapatkan kepercayaan dari responden bahwa
jawaban mereka tidak akan disebarluaskan, sehingga kemungkinan adanya jawaban dari responden yang tidak jujur.
55
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN