Community fell need Pengertian dari masyarakat

17 keikutsertaan seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatan mereka sendiri. Dalam hal ini masyarakat sendirilah yang aktif memikirkan, memecahkan, melaksanakan dan mengevaluasikan program- program kesehatan. Institusi kesehatan hanya sekedar memotivasi dan membimbingnya. Di dalam partisipasi setiap anggota masyarakat dituntut suatu kontibusi atau sumbangan. Kontribusi tersebut bukan hanya terbatas pada dana dan finansial saja tetapi dapat terbentuk dalam tenaga daya dan pemikiran ide. Dalam hal ini dapat diwujudkan dalam 4M yakni, manpower tenaga, money uang, material benda-benda dan mind ide atau gagasan Hubungan dengan fasilitas dan tenaga kesehatan, partisipasi masyarakat dapat diarahkan untuk mencukupi kelengkaan tersebut. Dengan kata lain partisipasi masyarakat dapat menciptakan fasilitas dan tenaga kesehatan pelayanan kesehatan yang diciptakan dengan adanya partisipasi masyarakat didasarkan kepada idealisme:

1. Community fell need Pengertian dari masyarakat

Pelayanan itu diciptakan oleh masyarakat sendiri, ini berarti bahwa masyarakat itu memerlukan pelayanan tersebut. Sehingga pelayanan kesehatan bukan karena dibutuhkan karena diturunkan dari atas, yang belum dirasakan perlunya, tetapi tumbuh dari bawah yang diperlukan masyarakat dan untuk masyarakat. 2. Organisasi pelayanan masyarakat kesehatan yang berdasarkan partisipasi masyarakat. Hal ini bararti bahwa fasilitas pelayanan kesehatan itu timbul dari masyarakat sendiri. 18 3. Pelayanan kesehatan tersebut akan dikerjakan oleh masyarakat sendiri. Artinya tenaga dan penyelenggaranya akan ditangani oleh anggota masyarakat itu sendiri yang dasarnya sukarela. Uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa filosifis partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan masyarakat adalah terciptanya suatu pelayanan untuk masyarakat dari masyarakat dan oleh masyarakat. Cara yang dapat dilakukan utuk mangajak atau menumbuhkan partisipasi masyarakat. Pada pokoknya ada dua cara, antara lain: 1. Partisipasi dengam paksaan Artinya memakasa masyarakat untuk kontribusi dalam suatu program, baik melalui perundang-undangan, peraturan-peraturan maupun dengan perintah lisan saja. Cara ini akan lebih cepat hasilnya dan mudah. Tetapi masyarakat akan takut, merasa dipaksa dan kaget karena dasarnya bukan kesadaran tetapi ketakutan. Akibatnya masyarakat tidak akan mempunyai rasa memiliki terhadap program yang ada. 2. Partisipasi dengan persuasi kesadaran Artinya suatu parisipasi yang didasari pada kesadaran. Sukar tetapi bila tercapai hasilnya akan mempunyai rasa memiliki dan rasa memelihara. 3. Partisipasi dengan edukasi pendidikan Partisipasi ini dimulai dengan penerangan, pendidikaan dan sebagainya baik secara langsung maupun tidak langsung. 19 Elemen-lemen partisipasi masyarakat diantaranya sebagai berikut: 1. Motivasi Persyaratan utama masyarakat berpartisipasi adalah motivasi. Tanpa motivasi masyarakat sulit berpartisipasi pada segala program. Timbulnya motivasi harus dari masyarakat itu sendiri dan pihak luarnya hanya meragsang saja. Untuk itu pendidikan kesehatan sangat diperlukan dalam rangka merangsang tumbuhnya motovasi dalam suatu masyarakat. 2. Komunikasi Suatu komunikasi yang baik adalah yang dapat menyampaikan pesan, ide dan informasi kepada masyarakat. Media masa, seperti TV, radio, poster, film dan sebagainya. Semua itu sangat efektif untuk manyampaikan pesan yang akirnya dapat menimbulkan partisipasi. 3. Kooperasi Kerja sama dengan instansi-instansi di luar kesehatan masyarakat dan instansi kesehatan sendiri adalah mutlak diperlukan. Adanya team work kerja sama tim antara mereka ini akan membantu menumbuhkan partisipasi. 4. Mobilisasi Hal ini berarti bahwa partisipasi itu bukan hanya terbatas pada tahap pelaksaan program. Partipasi masyarakat dapat dimulai seawal mungkin sampai ke akhir mungkin, dari identifikasi masalah, menentukan prioritas masalah, perncanaan program, pelaksaan sampai dengan monitoring dan evaluasi program. 20 Metode-metode yang dipakai dalam partisipasi adalah sebagai berikut: 1. Pendekatan masyarakat, diperlukan untuk memperoleh simpati masyarakat. Pendekatan ini terutama ditunjukan kepada pimpinan masyarakat, baik yang formal maupun informal. 2. Pengorganisasian masyarakat dan pembentukan tim a. Dikoordinasikan oleh lurah atau kepala desa. b. Tim kerja yang dibentuk tiap RT, anggota tim adalah pemuka-pemuka masyrakat RT yang bersangkutan dan pimpinan oleh ketua RT. 3. Survei diri Tiap tim kerja di RT melakukan survei di masyarakatnya masing-masing dan diolah serta diprentasikan kepada warganya. 4. Perencanaan program Perencanaan dilakukan oleh masyarakat sendiri setelah mendengarkan presentasi survei diri dari tim kerja, serta telah menentukan bersama tentang prioritas masalah akan dipecahkan. 5. Training Pelatihan 6. Rencana evaluasi Dalam menyusun rencana evaluasi perlu ditetapkan kriteria keberhasilan suatu program, secara sederhana dan mudah dilakukan oleh masyrakat atau kader itu sendiri. 21

D. Faktor Yang Mempengaruhi Penularan DBD

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Legislatif 2009 Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor

0 3 76

HUBUNGAN ANTARA PERAN SERTA KADER KESEHATAN DAN PEMERINTAH DESA DENGAN UPAYA PENANGGULANGAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA KETITANG KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

0 0 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI RW IV DESA KETITANG KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI.

1 2 81

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI KADER JUMANTIK DALAM UPAYA PEMBERANTAAN SARANG NYAMUK Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Kader Jumantik Dalam Upaya Pemberantaan Sarang Nyamuk Di Desa Wirogunan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo

0 0 16

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Kader Jumantik Dalam Upaya Pemberantaan Sarang Nyamuk Di Desa Wirogunan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 0 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI KADER JUMANTIK DALAM UPAYA PEMBERANTAAN SARANG NYAMUK Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Kader Jumantik Dalam Upaya Pemberantaan Sarang Nyamuk Di Desa Wirogunan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo

0 0 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADOPSI INOVASI JERAMI PADI FERMENTASI PADA PETERNAKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 13

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Potensi Diri Penyandang Tuna Daksa di Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali BAB 0

0 1 10

Cover Proseding FH UB

0 0 1

BACA DULU cara membuka KTI Skripsi kode012

0 0 3