17 kompkleks,  maka  episode  modeling  dilakukan  mulai  yang  dari  paling
mudah ke lebih yang sukar Skenario modeling harus dibuat realsistik, dan g.  Melakukan  pemodelan  dimana  tokoh  menunjukan  perilaku  yang
menimbulkan  rasa  tertarik  pada  konseli  dengan  sikap  manis,  perhatian, bahasa yang lembut dan perilaku yang menyenangkan konseli.
20
5.  Proses Penting Modelling
Ada beberapa proses penting dalam prosedur meneladani diantaranya adalah: a.  Perhatian,  harus  fokus  pada  model.  Proses  ini  dipengaruhi  asosiasi
pengamat  dengan  model,  sifat  ,model  yang  atraktif  penting  tingkah  laku yang diamati bagi si pengamat,
b.  Representasi,  yaitu  tingkah  laku  yang  akan  ditiru  harus  simbolisasi  dalam ingatan. Baik bentuk verbal mapun gambar dan imajinasi;
c.  Peniruan  tingkah  laku  model,  yaitu  bagaimana  melakukanya  apa  yang harus dikerjakan; dan
d.  Motivasi  dan  penguatan,  motivasi  tinggi  untuk  melakukan  tingkah  laku model membuat belajar yang menjadi efektif.
21
6.  Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan Modelling.
Ada  beberapa  hal  yang  perlu  diperhatikan  ketika  dalam  penerapan teknik Modelling, diantaranya adalah:
20
Gantika Komalasari dan Eka Wahyuni, Ibid h.178
21
Arista  Kiswantoro,  Model  Bimbingan  Kelompok  Dengan  Teknik  Life  Model  Untuk Meningkatkan  Rasa  Percaya  Diri  Atlet  Persinas  Asad  Kabupaten  Kudus  Tahun  2015,  Online,
tersedia http:jurnal.umk.ac.id
. 13 Agustus 2016.
18 a.  Ciri  model  seperti  usia,  status  sosial,  jenis  kelamin  dan  lain-lain  penting
dalam meningkatkan imitasi, b.  Anak lebih senang meniru model seusianya daripada model dewasa,
c.  Anak  lebih  senang  meniru  model  yang  standar  yang  prestasinya  dalam jangkaunya,
d.  Anak cenderung meniru orang tuanya yang hangat dan terbuka; dan e.  anak  cenderung  mengimitasi  orang  tuanya  yang  hangat  dan  terbuka  gadis
lebih mengimitasi ibunya.
22
7.  Efek Modelling
Dalam  buku  Soetarlinah  Soekaji  ada  beberapa  efek  Modelling diantaranya adalah:
a.  Belajar  hal  baru  melalui  pengamatan  ini  adalah  peristiwa  subjek mendapatkan perilaku yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Perilaku
ini dapat berupa sepotong, atu integrasi dari kumpulan perilaku. b.  Melalui pengamatan terhadap tokoh, seseorang terdorong untuk melakukan
sesuatu  yang  mungkin  sudah  diketahui  atau  dipelajari  dan  tidak  ada hambatan.
c.  Hilangnya  respon  takut  setelah  melihat  tokoh  melakukan  sesuatu  yang menimbulkan  rasa  takut  konseli,  tidak  berakibat  buruk  bahkan  berakibat
positif.
22
Gantika Komalasari dan Eka Wahyuni, Op. Cit, h 177
19 d.  Pengambilan  respon  atau  keterampilan  baru  dalam  memperlihatkannya
dalam perilaku baru.
23
B.  Bimbingan Kelompok