95 kemandirian  belajar  pada  kelompok  eksperimen  lebih  tinggi
dibanding  dengan  kelompok  kontrol.  Gambar  6  menunjukkan  rata- rata  peningkatan  kemandirian  peserta  didik  kelompok  eksperimen
dan kelompok kontrol.
Gambar 6 Grafik Rata-Rata Peningkatan
Kelompok Eksperimen  Dan Kelompok Kontrol
2.  Perbandingan Nilai Pretest, Posttest, dan Gain Score
Setelah dilakukan layanan bimbingan kelompok dengan teknik Modelling  didapat  hasil  pretest,  posttest,  dan  gain  score  sebagai
berikut: 80
82 84
86 88
90 92
Keseluruhan Eksperimen
Kontrol
96
Tabel 16 Deskripsi Data Pretest, Posttest, dan Gain Score
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
No Pretest  Posttest
Gain Score No
Pretest  Posttest Gain Score
1 54
87 33
1 54
91 37
2 59
89 30
2 59
88 29
3 62
88 26
3 56
81 25
4 66
90 24
4 62
83 21
5 53
95 42
5 54
80 26
6 63
95 32
6 54
83 29
7 54
89 35
7 61
82 21
8 54
89 35
8 54
79 25
9 56
82 26
9 66
86 20
10 56
93 37
10 59
79 20
Σ 577
897 320
Σ 579
832 253
Rata -rata
57,7 89,7
32 Rata
-rata 57,9
83,2 25,3
Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata Pre-Test dan Post-Test pada  kelompok  eksperimen  dan  kelompok  kontrol  sama-sama
mengalami  kenaikan,  pada  kelompok  eksperimen  57,7 ≤89,7  dan
pada  kelompok  kontrol  57,9 ≤83,2.  Namun,  meskipun  kedua
kelompok  sama-sama  mengalami  peningkatan,  tetapi  nilai  rata-rata kelompok  eksperimen  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  kelompok
kontrol,  hal  ini  dapat  dilihat  dari  hasil  Post-Test  kelompok
97 eksperimen  lebih  besar  dari  pada  kelompok  kontrol  89,7
≥83,2. Maka,  dapat  disimpulkan  bahwa  setelah  pemberian  layanan
bimbingan  kelompok  dengan  teknik  Modelling  peserta  didik mengalami  peningkatan  kemandirian  belajar.  Untuk  lebih  jelasnya,
peningkatan kemandirian belajar dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 7 Grafik Peningkatan kemandirian Belajar
Kelompok Eksperimen  dan Kelompok Kontrol
Untuk  mengetahui  kedua  kelompok  yang  lebih  efektif  dapat dilihat  dengan  membandingkan  rata-rata  gain  score.  Pada  tabel  4.5.
rata-rata gain score kelompok eksperimen  lebih tinggi dari rata-rata gain score
kelompok kontrol dengan perbandingan  32 ≥ 25,3. Maka dapat  dikatakan  bahwa  layanan  bimbingan  kelompok  dengan  teknik
Modelling  lebih  efektif  untuk  meningkatkan  kemandirian  belajar peserta  didik  dibandingkan  dengan  bimbingan  kelompok  dengan
teknik diskusi.
20 40
60 80
100
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
98
C.  Pembahasan
Berdasarkan  data  Pre-Test  dan  Post-Test  menunjukkan  bahwa  terdapat peningkatan  kemandirian  belajar  peserta  didik  kelas  VIII  di  SMP  Negeri  08
Bandar  Lampung,  setelah  dilakukan  kegiatan  bimbingan  kelompok  dengan teknik Modelling. Hasil analisis data penelitian, diketahui bahwa hasil Post-Test
masing-masing  peserta  didik  setelah  diberikan  layanan  bimbingan  kelompok dengan  teknik  Modelling  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  hasil  Pre-  Test
sebelum  bimbingan  kelompok  dengan  teknik  Modelling.  Hal  ini  terbukti
berdasarkan  hasil  perhitungan  pengujian  hipotesis  uji  t  yang  disajikan  dalam
program  SPSS  Statistics 22 diperoleh 3,603 pada derajat kebebasan df
18  kemudian  dibandingkan  dengan  dengan 0,05=  2,101  maka
≥ 3,603 ≥ 2,101, ini menunjukkan bahwa   ditolak   diterima, selain itu
didapatkan nilai rata-rata kelompok eksperimen  lebih besar dari pada kelompok kontrol  89,60≥  83,20.  jika  dilihat  dari  nilai  rata-rata,  maka  peningkatan
kemandirian  belajar  pada  kelompok  eksperimen  lebih  tinggi  dibanding  dengan kelompok kontrol.
Peningkatan kemandirian belajar peserta didik ini  juga didukung  dengan angket  yang  dilakukan  oleh  peneliti  yang  menunjukkan  adanya  peningkatan
kemandirian belajar peserta didik setelah diberikan bimbingan kelompok dengan teknik Modelling.