Perilaku Reproduksi HUBUNGAN ANTARA FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU REPRODUKSI REMAJA SMA N I JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2009.

11 b. Respons terpimpin Guided response Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh merupakan indikator praktik tingkat dua. c. Mekanisme Mecanism Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka hal ini sudah menunjukkan praktik tingkat tiga. d. Adopsi Adoption Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.

2. Perilaku Reproduksi

Perilaku reproduksi dapat diartikan sebagai aktivitas atau kebiasaan yang dilakukan untuk mendapatkan keturunan. Perilaku reproduksi dalam hal ini adalah mengacu pada perilaku seks pranikah di kalangan remaja. Perilaku reproduksi atau perilaku seks remaja dalam suatu masyarakat ditentukan oleh berbagai faktor lingkungan sosial, antara lain keluarga, informasi, dan teman sebaya Laksmiwati, 2001. Masuknya kebudayaan asing dapat merubah tata nilai dan perilaku remaja yang disebabkan oleh komunikasi global dan perubahaninovasi teknologi. Sebaliknya faktor kreativitas internal yang berbentuk perubahan intelektual merupakan faktor penting dalam menentukan perkembangan perilaku reproduksi. Setiap bentuk perilaku memiliki makna tertentu yang ditujukan untuk 12 kebutuhan tertentu. Remaja dapat memiliki variasi perilaku yang ditujukan untuk tujuan hidup yang beragam. Perilaku reproduksi terwujud dalam hubungan sosial antara pria dan wanita. Hubungan antara pria dan wanita tersebut dalam waktu yang lama menyebabkan munculnya norma- norma dan nilai- nilai yang akan menentukan bagaimana perilaku reproduksi disosialisasikan. Berbagai bentuk perilaku yang diwujudkan lazimnya sejalan dengan norma- norma yang berlaku. Ada perilaku yang diharapkan dan sebaliknya ada perilaku yang tidak diharapkan dalam hubungan sosial masyarakat, begitu pula hubungan antara pria dan wanita dalam perilaku reproduksi. Perilaku reproduksi dalam hal ini adalah mengacu kepada perilaku seks pranikah di kalangan remaja. Seks bebas atau disebut juga extra-marital intercouse merupakan bentuk pembebasan seks yang dipandang tidak wajar, bukan saja oleh agama dan negara, tetapi juga oleh filsafat. Perilaku tersebut ternyata cenderung disukai oleh anak muda, terutama kalangan remaja yang secara biopsikologis sedang tumbuh menuju proses pematangan. Pada tahap ini remaja biasanya lemah, yaitu lemah dalam pemahaman nilai- nilai, norma dan kepercayaan, atau superego, maka mereka lebih cenderung suka bertindak ceroboh, coba-coba dan salah. Hanya sekedar memenuhi keinginan yang berlebihan, mereka rela mengorbankan moralitasnya untuk memenuhi kehendak mendapatkan pujian dari kelompok referensinya. Di sinilah pentingnya pendidikan seks yang lebih transparan dan bertanggung 13 jawab, untuk menghindari munculnya bentuk pembebasan seks liberal di luar kendali superego Amirculin, 1997.

3. Dampak perilaku seks bebas

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL DENGAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DI MALANG

2 26 32

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PRIBADI DAN FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN TINDAKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

1 15 26

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP REMAJA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL DI SMA N 1 SAYEGAN

0 2 62

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU AGRESIVITAS DENGAN PELANGGARAN LALU LINTAS PADA REMAJA Hubungan Antara Perilaku Agresivitas Dengan Pelanggaran Lalu Lintas Pada Remaja di SMA N 8 Surakarta.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KONFORMITAS DENGAN PERILAKU DELINKUEN REMAJA SMA NEGERI 1 Hubungan Antara Perilaku Konformitas Dengan Perilaku Delinkuen Pada Remaja Sma Negeri 1 Polanharjo.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS Hubungan antara faktor perilaku dan lingkungan fisik dengan kejadian leptospirosis.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS Hubungan Antara Faktor Perilaku dan Lingkungan Fisik dengan Kejadian Leptospirosis di Kabupaten Klaten.

0 1 15

PROFESIONALISME GURU PROFESIONALISME GURU ( Studi Persepsi dan Implementasi pada Guru SMA N I Jatisrono Kabupaten Wonogiri ).

0 0 15

PENDAHULUAN PROFESIONALISME GURU ( Studi Persepsi dan Implementasi pada Guru SMA N I Jatisrono Kabupaten Wonogiri ).

0 0 6

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS REMAJA SMK DI KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Faktor Lingkungan Sosial dengan Perilaku Seks Bebas Remaja SMK di Kota Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 13