8
7. Menge mbangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan.
B. Perilaku
1. Pengertian perilaku
Perilaku adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respon, serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung
Sunaryo, 2004. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi atau disebut rangsangan. Rangsangan tertentu
akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu. Menurut Notoatmodjo 2007, perilaku kesehatan dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok,
yaitu : 1. Perilaku pemeliharaan kesehatan Health maintanance
Perilaku pemeliharaan kesehatan adalah perilaku atau usaha- usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak
sakit dan usaha-usaha penyembuhan jika sakit. 2. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan
kesehatan Health seeking behaviour Perilaku ini menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat
menderita penyakit dan atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini dimulai dari diri sendiri self treatment sampai mencari pengobatan ke
luar negeri.
9
3. Perilaku kesehatan lingkungan Bagaimana seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan
fisik maupun sosial budaya, dan sebagainya, sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya. Dengan perkataan lain,
bagaimana seseorang mengelola lingkungannya sehingga tidak mengganggu kesehatannya sendiri, keluarga, atau masyarakatnya.
Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu Notoatmodjo,
2003. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Kemudian dengan pengetahuan tersebut akan menimbulkan kesadaran mereka dan
akhirnya akan menyebabkan orang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Sikap adalah reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek Notoatmodjo, 2003. Perbuatan yang
akan dilakukan manusia tergantung pada permasalahan dan berdasarkan pada keyakinan atau kepercayaan masing- masing
.
Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari
perilaku yang tertutup. Sikap merupakan suatu kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu.
Menurut Notoatmodjo 2003, sikap mempunyai empat tingkatan, yaitu:
10
1. Menerima Receiving Menerima, diartikan bahwa orang subjek mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan objek. 2. Merespon Responding
Merespon adalah memberikan jawaban apabila ditanya, dan mengerjakan atau menyelesaikan tugas yang diberikan.
3. Menghargai Valuing Indikasi menghargai adalah mengajak orang lain untuk
mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah.
4. Bertanggung jawab Responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya
dengan segala risiko. Suatu sikap belum tentu secara otomatis terwujud dalam suatu
tindakan Overt behaviour. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang
memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Di samping faktor fasilitas juga diperlukan faktor pendukung dari pihak lain. Menurut Notoatmodjo
2007 tindakan mempunyai beberapa tingkatan antara lain : a. Persepsi Perception
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil merupakan praktik atau tindakan tingkat
pertama.
11
b. Respons terpimpin Guided response Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan
sesuai dengan contoh merupakan indikator praktik tingkat dua. c. Mekanisme Mecanism
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka hal
ini sudah menunjukkan praktik tingkat tiga. d. Adopsi Adoption
Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasi
tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.
2. Perilaku Reproduksi