Analisis Skor Kemampuan Literasi Sains

Didit Ardianto, 2014 Implementasi pembelajaran ipa terpadu tema fluida dengan model guided discovery dan problem based learning untuk meningkatkan literasi sains siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 62 Tabel 3.12 Klasifikasi Nilai Gain yang Dinormalisasi Nilai rata-rata Gain yang dinormalisasi Keteran gan 0,00 g  0,30 Rendah 0,30 g  0,70 Sedang 0,70 g  1,00 Tinggi Hake, 1998 2 Uji Normalitas. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 dengan penafsiran sebagai berikut: Jika nilai signifikansi pada kolom asymp. Sig 2-tailed atau probabilitas 0,05 maka data berdistribusi normal. 3 Uji Homogenitas. Uji homogenitas F menggunakan uji Levene dengan program SPSS versi 16.0 dengan penafsiran sebagai berikut: Jika nilai signifikansi pada kolom asymp. Sig 2-tailed atau probabilitas 0,05 maka data homogen 4 Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan literasi sains antara kelas eksperimen I dan kelas eskperimen II maka dilakukan uji perbedaan rata-rata skor kemampuan literasi sains pada kedua kelas tersebut dengan rincian sebagai berikut:  Jika data berdistribusi normal dan homogen maka dilanjutkan menggunakan uji rata-rata dua pihak Independent Sample t – Test pada program SPSS versi 16.0 dengan penfasiran sebagai berikut: Jika nilai signifikansi sig 2-tailed 0,025 maka H diterima dan dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kemampuan literasi sains antara kelas eksperimen 1 dengan kelas eksperimen 2. Jika nilai signifikansi sig 2-tailed 0,025 maka H ditolak dan dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kemampuan literasi sains antara kelas eksperimen 1 dengan kelas eksperimen 2 Didit Ardianto, 2014 Implementasi pembelajaran ipa terpadu tema fluida dengan model guided discovery dan problem based learning untuk meningkatkan literasi sains siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 63  Jika data tidak terdistribusi normal, maka dilakukan uji nonparametrik berupa U Mann Whitney menggunakan program SPSS versi 16.0 dengan penafsiran sebagai berikut: Jika nilai signifikansi sig 2-tailed 0,025 maka H diterima dan dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kemampuan literasi sains antara kelas eksperimen 1 dengan kelas eksperimen 2. Jika nilai signifikansi sig 2-tailed 0,025 maka H ditolak dan dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata kemampuan literasi sains antara kelas eksperimen 1 dengan kelas eksperimen 2

b. Analisis Keterlaksanaan Model Pembelajaran

Data mengenai keterlaksanaan pembelajaran IPA terpadu dengan model guided discovery dan problem based learning merupakan data yang diambil menggunakan lembar observasi. Lembar observasi memuat daftar keterlaksanaan model guided discovery dan problem based learning berdasarkan aktivitas yang teramati pada guru dan siswa. 1 Kriteria Penilaian Aktivitas Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Data pengelolaan proses pembelajaran digunakan untuk menganalisis kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran IPA terpadu dengan model guided discovery dan problem based learning. Kriteria penilaian aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 3.13 Kriteria Penilaian Aktivitas Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Skor Kriteria 4 Sangat Baik 3 Baik 2 Cukup 1 Tidak Baik Didit Ardianto, 2014 Implementasi pembelajaran ipa terpadu tema fluida dengan model guided discovery dan problem based learning untuk meningkatkan literasi sains siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 64 Perolehan rata-rata skor dari jumlah seluruh skor aktivitas guru selama pembelajaran dikonversikan dengan kriteria penilaian kefektifan guru dalam mengelola pembelajaran sebagai berikut: Tabel 3.14 Kriteria Kefektifan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Rata-rata skor Keterangan 0,00-1,49 Tidak Baik 1,50-2,59 Kurang 2,60-3,49 Cukup Baik 3,5- 4,00 Baik Depdiknas, 2006 2 Analisis Aktivitas Siswa Semua aktivitas siswa yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran misal: bertanya, merumuskan masalah, hipotesis dan lain-lain diamati dan dicatat oleh peneliti pada lembar observasi aktivitas siswa setiap lima menit sekali. Data observasi aktivitas siswa ini dianalisis frekuensi aktivitas siswa yang muncul selama KBM yang ditentukan dengan prosentase aktivitas siswa. Persentase frekuensi aktivitas dapat dirumuskan sebagai berikut: Keterangan : A = banyaknya frekuensi aktivitas siswa B = frekuensi aktivitas keseluruhan

c. Analisis Data Respon Siswa

Angket digunakan untuk menganalisis tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu dengan model guided discovery dan model PBL. Analisis yang dilakukan secara deskriptif dalam bentuk skala Likert, yaitu setiap pernyataan diikuti beberapa respon yang menunjukkan tingkatan Sugiyono, 2011. Respon atau tanggapan terhadap masing-masing pernyataan Aktivitas = A B x 100