Shandy Fauzan, 2014 Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK saat ini semakin pesat perkembangan dan kemajuannya. Hal tersebut menuntut sumber daya
manusia di suatu negara berkompetisi untuk mencukupi tuntutan hidupnya. Untuk itu setiap sumber daya manusia dituntut memiliki kualitas dan
kuantitas sehingga dapat berkompetisi dikehidupan global ini. Dalam upaya peningkatan kualitas hidupnya setiap manusia membutuhkan pendidikan
yang bermutu. Pada Undang-undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 pasal 1
2003:1 dijelaskan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara. Sehubungan dengan hal tersebut mutu pendidikan menjadi isu yang
sangat penting dalam pembangunan bangsa. Berbicara tentang mutu atau kualitas, sebagaimana dikemukakan oleh Goetsch dan Davis,
„Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. ‟
Tjiptono dan Diana, 2003: 4. Dalam prosesnya, pendidikan dikatakan bermutu apabila seluruh
komponen pendidikan terlibat dalam proses pendidikan itu sendiri. Faktor- faktor dalam proses pendidikan adalah berbagai input, seperti bahan ajar,
metodologi, sarana sekolah, dukungan administrasi, sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana yang kondusif. Sedangkan
mutu pendidikan dalam konteks hasil pendidikan mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu. Prestasi yang
Shandy Fauzan, 2014 Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dicapai atau hasil pendidikan student achievement dapat berupa hasil tes kemampuan akademis semisal ulangan umum, UAS dan UN.
Kualitas pendidikan
di Indonesia
sendiri masih
tertinggal dibandingkan dengan negara Asia lainnya. Menurut survei Political and
Economic Risk Consultant PERC Shabri : 2013 , kualitas pendidikan di
Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara, berada di bawah Vietnam. Akibat rendahnya kualitas pendidikan, maka Indonesia memiliki
daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei The World Economic Forum Swedia Report, 2000.
Indonesia pun hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai leader t
eknologi dari 53 negara di dunia. Dengan kondisi mutu pendidikan dan sumber daya manusia SDM yang tidak mampu bersaing, cita-cita untuk
membangun kehidupan bangsa yang sejahtera akan sulit tercapai. Kaitan kualitas pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi disuatu negara memang
sangat erat. Karena untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, suata negara membutuhkan sumber daya yang berkualitas dan berdaya saing
tinggi. Isu mengenai sumber daya manusia human capital sebagai input pembangunan ekonomi sebenarnya telah dimunculkan oleh Adam Smith
pada tahun 1776, yang mencoba menjelaskan penyebab kesejahteraan suatu negara, dengan mengisolasi dua faktor, yaitu; 1 pentingnya skala ekonomi;
dan 2 pembentukan keahlian dan kualitas manusia. Faktor yang kedua inilah yang sampai saat ini telah menjadi isu utama tentang pentingnya
pendidikan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Maka penjaminan mutu pendidikan menjadi salah satu cara agar kualitas lulusan SDM dan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat. Dalam Pedoman Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan Standar
Nasional Pendidikan Pada Sekolah Menengah Kejuruan SMKMadrasah Aliyah Kejuruan MAK 2012, dijelaskan bahwa :
Penjaminan mutu pendidikan adalah serentetan proses dalam sistem yang saling berkaitan untuk mengumpulkan, menganalisis dan
melaporkan data tentang program atau kegiatan pendidikan dalam mencapai mutu pendidikan. Proses penjaminan mutu diawali dari
Shandy Fauzan, 2014 Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
mengidentifikasi aspek pencapaian dan prioritas peningkatan, penyediaan data sebagai dasar perencanaan dan pengambilan
keputusan serta membantu membangun budaya peningkatan mutu berkelanjutan.
Penjaminan mutu secara langsung tentu saja memiliki kontribusi
terhadap peningkatan mutu pendidikan. SMK sebagai satuan lembaga pendidikan sekolah yang mempunyai misi menyiapkan tenaga kerja tingkat
menengah yang mampu mengisi lapangan kerja dan berkualitas profesional diharapkan mampu berperan sebagai alat unggulan bagi industri-industri
Indonesia dalam menghadapi persaingan global sekaligus membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 15, yang menjelaskan bahwa ”...
Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu
”. Namun pada kenyataanya pada lulusan SMK masih terdapat angka
pengangguran yang cukup besar,dan menjadi penyumbang pengangguran terbanyak setelah SMA dan SMP dilihat dari tingkat pendidikan terakhir.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik BPS, angka pengangguran lulusan SMK sebagai angkatan kerja pada tahun 2013 masih berada pada angka
diatas 7,68. Berikut disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka TPT Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2011-2013
persen
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2011
2012 2013
Februari Agustus
Februari Agustus
Februari 1
2 3
4 5
6 SD Ke Bawah
3,37 3,56
3,69 3,64
3,61 Sekolah Menengah Pertama
7,83 8,37
7,80 7,76
8,24 Sekolah Menengah Atas
12,17 10,66
10,34 9,60
9,39 Sekolah Menengah Kejuruan
10,00 10,43
9,51 9,87
7,68 Diploma IIIIII
11,59 7,16
7,50 6,21
5,65 Universitas
9,95 8,02
6,95 5,91
5,04 Jumlah
6,80 6,56
6,32 6,14
5,92
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2013
Shandy Fauzan, 2014 Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Data tersebut
mencerminkan adanya
penurununan jumlah
pengangguran pada lulusan SMK setiap tahunnya namun angka ini masih cukup besar bagi lembaga pendidikan yang menyiapkan lulusannya bersaing
didunia kerja. Maka jaminan kualitas sekolah kejuruan ini menjadi tuntutan bagi lembaga pemerintah melalui pemberlakuan standarisasi yang berlaku
secara nasional maupun internasional. Salah satu kebijakan Pendidikan Dasar Menengah Dikdasmen yang diambil untuk meningkatkan kualitas
tamatan Sekolah Menengah Kejuruan adalah program pengembangan sekolah
yang berstandar
Nasional dan
Internasional. Program
pengembangan ini telah menetapkan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi bagi sekolah-sekolah yang akan melaksanakannya. Salah satu kriteria
Sekolah Menengah Kejuruan berstandar Internasional adalah mengadopsi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, dan bersertifikat ISO 9001:2008.
Sertifikat ISO 9001:2008 sebagai salah satu bentuk pengakuan mutu, adalah salah satu alternatif yang memberikan harapan bagi upaya penjaminan mutu
proses dan produk pendidikan di SMK sehingga benar-benar dapat selaras dengan kebutuhan Industri. Dan dengan menerapkan sistem manajemen
mutu ISO 9001:2008 ini diharapkan terjadi pengembangan berkelanjutan continual improvement terhadap kinerja lembaga sebagai sebuah institusi
penyelenggara pendidikan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Standar ISO 9001 adalah standar tentang Sistem Manajemen Mutu
SMM yang penerapannya dimaksudkan untuk meningkatkan mutu produk dan jasapelayanan, sehingga mampu memberikan dan meningkatkan
kepuasan pelanggan dan kinerja organisasi. Senada seperti yang di jelaskan Prabowo 2009:45 bahwa “ISO 9001 merupakan standar internasional yang
mengatur tentang Sistem Manajemen Mutu Quality Management System ”.
ISO sendiri merupakan singkatan dari International Standardization Organization
yang merupakan federasi badan-badan standarisasi dari seluruh dunia yang berdiri pada 23 Februari 1947 di Jenewa, Switzerland.
ISO 9001 menguraikan serangkaian kegiatan terencana dan sistematis yang diimplementasikan ke dalam sistem mutu untuk memberikan keyakinan
Shandy Fauzan, 2014 Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
bahwa suatu produk akan memenuhi persyaratan mutu. Pada 14 November 2008, ISO telah merilis edisi terbaru dari standar ISO 9001, yaitu ISO 9001:
2008. Keuntungan penerapan ISO 9001 pada lembaga pendidikan menurut Sendari Usman, 2011: 550 adalah
“...dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001 oleh suatu sekolah, berarti sekolah tersebut terbukti telah menerapkan
sistem penjaminan mutu ISO 9001. ”.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan diterimanya sertifikat ISO 9001 pada suatu sekolah adalah dapat menetapkan aturan-
aturan dasar untuk sistem kualitas terhadap barangjasa agar tetap konsisten, terdokumentasi, dan terevaluasi. Mengingat banyaknya manfaat yang dapat
diambil, sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dibutuhkan oleh organisasi dalam bidang pendidikan terutama SMK untuk meningkatkan kualitas mutu
lulusannya agar dapat bersaing di dunia kerja. Sebagai standar mutu internasional, implementasi Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2008 secara konsisten akan meningkatkan mutu sekolah serta efisiensi dalam pengelolaan sumber daya sekolah. Selain itu, sekolah
akan mendapatkan nilai lebih di mata masyarakat sebagai sekolah berkualitas internasional atau memiliki citra yang lebih baik dibanding
sekolah lainnya. Hal ini tentunya akan meningkatkan kemampuan sekolah dalam memancing minat masyarakat untuk memasukan anaknya pada
sekolah tersebut. Di kota Bandung terdapat 15 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
yang fokus pada beberapa program keahlian. Dan semua SMK Negeri di Bandung sudah menerapkan SMM ISO. Salah satunya adalah SMK N 11
Bandung yang beralamat di JL. Budi Cilember. SMK N 11 Bandung telah menerapkan SMM ISO 9001:2008 sejak tahun 2010, tetapi untuk Seri
9001:2000 SMK N 11 Bandung sudah menerpakannya sejak tahun 2008. Dalam perjalanan penerapan SMM ISO 9001:2008 pada setiap
lembaga tentunya menemui berbagai kendala. Termasuk di SMK N 11. Berdasarkan studi pendahuluan di SMK N 11 Bandung dengan
mewawancarai Wakil Manajemen Mutu Bapak Drs. Cece Heryana, M. Si.
Shandy Fauzan, 2014 Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pada tanggal 13 September 2013 dijelaskan bahwa terdapat beberapa hal yang mempengaruhi efektifitas penerapan SMM ISO 9001:2008.
Diantaranya komitmen, konsekuen, dan konsisten dari seluruh stake holder dalam menjalankan program sesuai prosedur dari SMM ISO 9001 2008.
Dan salah satu yang paling mempengaruhi efektifitas penerapan SMM ISO 9001:2008 di SMK N 11 Bandung adalah komitmen dari tenaga pendidik
dan kependidikan dalam menjalankan program SMM ISO 9001:2008 dengan segala konsekuensi yang telah ditetapkan. .
Dan permasalahan tersebut senada dengan hasil pemantauan awal dan analisis sederhana dari Tim IDEA Consultant 2010 bahwa terdapat
beberapa faktor penyebab utama kegagalan sekolah dan organisasi lain dalam menerapkan SMM ISO 9001:2008. Dan salah satu faktor yang paling
utama yang mempengaruhi keberhasilan dari program SMM ISO 9001:2008 adalah komitmen yang penuh dan kesungguhan dalam pelaksanaan program
yang telah dirancang dari semua pihak yang terlibat, termasuk tenaga pendidikan dan kependidikan disekolah.
Komitmen adalah kekuatan yang utama untuk menggerakkan mesin manajemen dalam menerapkan SMM. Tanpa komitmen dari manajemen
puncakkepala sekolah yang didukung oleh seluruh perangkat sekolah maka SMM tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. Senada seperti yang
diungkapkan Robbins 2002:284 “Komitmen merupakan sikap kesediaan
diri untuk memegang teguh visi, misi serta kemauan untuk mengerahkan seluruh usaha dalam melaksanakan tugas. Komitmen karyawan tidak akan
tumbuh dengan sendirinya, ada hubungan signifikan antara budaya kerja dengan komitmen karyawan”.
Mengutip kata- kata bijak “Mempertahankan lebih sulit daripada
m endapatkan”. Mempertahankan Sistem Manajemen Mutu bukan hanya
sekedar untuk memenuhi persyaratan saja, namun harus menjadi bagian dari budaya lembaga pendidikan sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab
sekolah dalam menjamin mutu jasa yang di hasilkan. Begitupula dengan mempertahankan sertifikat ISO 9001:2008 dibutuhkan komitmen dan kerja
Shandy Fauzan, 2014 Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sama yang
baik dari
semua unsur
yang ada
dalam suatu
organisasiperusahaan dalam mengimplementasikan klausul-klausul yang ada dalam ISO. Jika pengguna bisa menyadari bahwa alat bantu ini
membawa ke arah kinerja yang lebih baik, maka yang dituntut oleh SMM ISO 9001: 2008 adalah komitmen dari semua pihak yang terdapat disekolah
dalam implementasinya yang terdiri dari tenaga pendidik dan kependidikan meliputi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru, kepala
kompetensi keahlian, pustakawan, teknisi, sumber belajar, dan tenaga administrasi sekolah.
Dengan demikian dapat diduga komitmen pegawai berpengaruh terhadap efektivitas penerapan SMM ISO 9001: 2008 di Sekolah Menengah
Kejuruan. Namun perlu diteliti lebih mendalam. Untuk mengetahui hal tersebut peneliti mengambil objek penelitian di SMK Negeri Se-Kota
Bandung, karena peneliti melihat sudah semua SMK Negeri di kota Bandung menerapkan SMM ISO 9001: 2008.
Maka peneliti mengadakan penelitian mengenai
“PENGARUH KOMITMEN PEGAWAI TERHADAP EFEKTIFITAS PENERAPAN
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 DI SMK NEGERI SEKOTA
BANDUNG”. B.
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berikut ini diuraikan beberapa masalah hasil identifikasi lapangan, yaitu :
1. Lulusan SMK masih menjadi penyumbang pengangguran terbanyak
setelah SMA dan SMP dilihat dari tingkat pendidikan terakhir. 2.
Pentingnya sistem penjaminan mutu pendidikan terutama di SMK dan salah satu penjaminan mutu pendidikan adalah SMM ISO 9001: 2008.
3. Penyebab utama kegagalan sekolah dan organisasi lain dalam
menerapkan SMM ISO 9001: 2008 adalah komitmen yang penuh kesungguhan dalam pelaksanaan program yang telah dirancang dari
tenaga pendidikan dan kependidikan disekolah.
Shandy Fauzan, 2014 Pengaruh Komitmen Pegawai Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Negeri Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Mohammad Ali 1987: 36 mengemukakan bahwa : “Rumusan
masalah pada hakekatnya adalah generalisasi deskripsi ruang lingkup masalah penelitian dalam pembatasan dimensi dan analisis variabel yang
tercakup di dalamnya”. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1.
Bagaimana gambaran komitmen pegawai dalam hal ini tenaga pendidik dan kependidikan di SMK Negeri se-kota Bandung?
2. Bagaimana efektifitas penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:
2008 di SMK Negeri se-kota Bandung? 3.
Seberapa Besar pengaruh komitmen pegawai terhadap efektifitas penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri se-
kota Bandung?
C. Tujuan Penelitian