Alat Pengumpul Data PROSEDUR PENELITIAN

suatu tempat di permukaan bumi. Pada penelitian ini, GPS digunakan untuk menentukan koordinat plot setiap pengamatan dan pengukuran sampel di lapangan. Berdasarkan uraian tersebut, pada dasarnya berbagai alat digunakan untuk membantu dalam pengumpulan data. Alat-alat tersebut sangat berperan dalam mengungkap data lapangan. Sehingga dengan peralatan tersebut akan diperoleh data lapangan yang muncul melalui tiap parameter karakteristik lahan. 14. Seperangkat PC Personal Computer dan Perangkat Software pengolah kata, Arc MapArcGis 9.2, ER Mapper 7.1, Global Mapper 9.0, MapInfo Professional 10.5, SPSS Statistic 17.0. Pada penelitian ini berdasarkan uraian diatas pada dasarnya digunakan untuk pengolahan data dan informasi secara digital

I. Teknik Pengolahan Data

Data-data yang telah dikumpulkan oleh peneliti, maka langkah selanjutnya yaitu dianalisis sehingga tujuan dari penelitian ini akan tercapai. Pengolahan data yang dimaksud yaitu mengubah data yang bersifat mentah atau kasar menjadi data jadi atau data yang lebih halus yang akan lebih mempunyai makna yang dapat dipahami oleh pembaca. Secara sistematis, langkah-langkah yang ditempuh di dalam penelitian ini dapat dilihat berbagai cara seperti yang akan dibahas selanjutnya. Langkah-langkah yang dilakukan di dalam penelitian ini yaitu : 1. Tahap Persiapan Langkah ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan data yang telah didapatkan di lapangan untuk di olah lebih lanjut. Pengecekan kembali data merupakan langkah awal dalam tahap persiapan. Setelah dilakukan pengecekan ulang, selanjutnya menyusun data-data dengan rapi sehingga dapat memudahkan peneliti untuk memilih data yang akan digunakan.. 2. Editing Langkah ini dilakukan untuk memilahkan serta memisahkan mana data yang dianggap relavan dengan masalah penelitian yang sedang dilakukan atau tidak relevan. Tujuan lain dari editing yaitu untuk menghilangkan kemungkinan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada administratif di lapangan serta bersifat evaluasi dan koreksi. 3. Coding Langkah ini dilakukan setelah tahap editing. Coding lebih bersifat mengklasifikasikan jawaban dari para responden yang telah diambil maupun informasi yang didapatkan berdasarkan berbagai kategori untuk dilakukannya proses analisis. 4. Skoring Skoring merupakan langkah dalam proses penentuan skor atas setiap jawaban dari setiap responden yang dijadikan sampel dari penelitian serta dilakukan dengan membuat beberapa klasifikasi yang cocok tergantung terhadap pemahaman dari responden. 5. Tabulasi Data Tabulasi data merupakan langkah yang dilakukan setelah tahap editing serta coding. Tabulasi data dilakukan dengan melakukan penyusunan data dan analisis data ke dalam bentuk Tabel dengan kategori yang telah ditentukan. 6. Interpretasi Data Langkah ini dilakukan dalam rangka mendeskripsikan data yang telah diperoleh yang telah melalui beberapa tahap seperti tahap editing, coding, scoring untuk pada akhirnya di tabulasikan serta di analisis untuk memberikan gambaran terhadap data atau informasi yang didapat dari para responden yang dijadikan sampel penelitian.

J. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Penentuan Lokasi Berpotensi untuk Pengembangan Karet secara Fisik Penentuan lokasi yang berpotensi untuk pengembangan karet secara fisik dilakukan dengan menggunakan teknik matching. Teknik analisis data ini, dilakukan dengan membandingkan antara karakteristik lahan dengan persyaratan tumbuh tanaman. Dalam analisis kesesuaian lahan ini diperlukan data fisik lahan atau karakteristik lahan. Karakteristik lahan diperoleh dari berbagai teknik pengumpulan data berupa, survey, studi pustaka, studi dokumentasi serta analisis laboratorium. Karakteristik lahan yang ada untuk kemudian dicocokan dengan syarat tumbuh tanaman karet di daerah penelitian tersebut. Secara sistematis langkah-langkah untuk menganalisis data adalah sebagai berikut. 1. Pemeriksaan data yang terkumpul 2. Pengelompokan data Mengidentifikasi dan mengelompokkan data kembali dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut memenuhi atau belum dengan pertanyaan penelitian. 3. Penyajian data Hasil pengelompokkan dan pengolahan data, disajikan dalam bentuk tabel, gambar, bagan, peta. 4. Analisis Laboratorium Keakuratan pengukuran sifat-sifat tanah sangat menentukan jenis tanaman yang harus ditanam. Untuk menganalisis sifat-sifat tanah secaa akurat diperlukan pengujian di laboratorium. 5. Interpretasi dan kompilasi peta Yaitu memanfaatkan data primer dan sekunder berupa peta-peta untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan karakteristik lahan untuk menentukan kualitas lahan. 6. Teknik matching data Digunakan untuk menganalisis kesesuaian lahan di lokasi penelitian dengan cara mempertemukan kriteriakelas kesesuaian lahan untuk setiap jenis tanaman yang merupakan persyaratan tumbuh optimal dengan kualitas dan karakteristik lahan di lokasi penelitian per satuan lahan. Tabel 3.11 Kriteria Standar Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Karet Hevea brassiliensis MA Sumber: Balai Penelitian Tanah, Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, 1993 7. Klasifikasi Kesesuaian Menurut Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat 1993, dalam melakukan

Dokumen yang terkait

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Perkebunan Rakyat Desa Tarean, Kecamatan Silindak, Kabupaten Serdang Bedagai

3 64 58

Induksi Tunas Mikro Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) Pada Komposisi Media Dan Genotipe Berbeda

0 43 86

Induksi Tunas Mikro Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Dari Eksplan Nodus Pada Media Ms Dengan Pemberian Benzil Amino Purin (Bap) Dan Naftalen Asam Asetat (Naa)

9 88 81

Uji Ketahanan Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muall, Arg.) Terhadap Penyakit Gugur Daun (Corynespora casiicola Berk & Curt.) di Lapangan

0 34 64

Seleksi Dini Pohon Induk Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Dari Hasil Persilangan RRIM 600 X PN 1546 Berdasarkan Produksi Lateks Dan Kayu

0 23 84

Uji Ketahanan Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Terhadap Penyakit Gugur Daun ( Corynespora Cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.) Di Kebun Entres

0 57 66

Intersepsi Pada Berbagai Kelas Umur Tegakan Karet (Hevea brasiliensis) (Studi Kasus Di Desa Huta II Tumorang, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun)

2 56 84

Uji Resistensi Beberapa Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Dari Kebun Konservasi Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

0 35 61

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Perkebunan Rakyat Desa Tarean, Kecamatan Silindak, Kabupaten Serdang Bedagai

3 65 57

POTENSI PENGEMBANGAN BUDIDAYA KARET (HEVEA BRASILIENSIS) DI KABUPATEN BANDUNG BARAT - repository UPI S GEO 1002226 Title

0 0 3