Argiastri Mustika, 2011 Penggunaan Media Video Untuk Meningkatkan Keterampilan Mengarang Reproduksi Pada Anak
Tunarungu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Pada penelitian ini keterampilan dalam membuat karangan reproduksi akan diukur dalam bentuk presentase, semakin besar presentase yang didapat siswa
tunarungu tersebut maka dapat diartikan bahwa keterampilan membuat karangan reproduksi semakin baik.
E. Subjek Penelitian
Subjek yang diikutsertakan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang. Dua siswa yang mengalami ketunarunguan dengan tingkat kehilangan
pendengaran berat, dan satu orang dengan tingkat kehilangan pendengaran sedang.
Tabel 3.3 Subjek
No Inisial
Tingkat kehilangan
pendengaran Kelas
1 A
Berat SMPLB kelas 2
2 B
Berat SMPLB kelas 2
3 C
Sedang SMPLB kelas 2
F. Pengolahan dan Analisis data
Tahap terakhir sebelum menarik kesimpulan adalah analisis data, pada penelitian desain kasus tunggal akan terfokus pada data individu daripada data
kelompok, setelah data semua terkumpul kemudian data dianalisis menggunakan
Argiastri Mustika, 2011 Penggunaan Media Video Untuk Meningkatkan Keterampilan Mengarang Reproduksi Pada Anak
Tunarungu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
teknik statistic deskriptif. Pada penelitian dengan kasus tunggal penggunaan statistic yang komplek tidak dilakukan tetapi lebih banyak menggunakan statistic deskriptif
yang sederhana Sunanto 2005: 65. Adapun tujuan analisis data dalam bidang modifikasi perilaku adalah untuk dapat melihat sejauhmana pengarih intervensi
terhadap perilaku yang ingin dirubah atau target behavior, pada penelitian ini untuk melihat bagaimana pengaruh media video pada keterampilan mengarang reproduksi
anak tunarungu. Metode analisis visual yang digunakan adalah degan menggunakan pengamatan langsung terhadap data yang ditampilkan dalam grafik, dalam proses
analisis data pada penelitian subjek tunggal banyak mempresentasikan data ke dalam grafik khususnya grafik garis, tujuan grafik dalam penelitian adalah peneliti lebih
mudah untuk menjelaskan perilaku subjek secara efisien dan detail. Menurut Sunanto 2005: 36 terdapat beberapa komponen- komponen dasar yang harus dipenuhi dalam
pembuatan grafik di antaranya sebagai berikut: 1.
Absis adalah sumbu X merupakan sumbu mendatar yang menunjukan satuan variable bebas misalnya sesi, hari, tanggal. Dalam penelitian ini absis
digunakan untuk menunjukan banyaknya sesi 2.
Ordinat adalah sumbu Y merupakan sumbu vertical yang menunjukan satuan untuk variable terikat misalnya persen, frekuensi, durasi. Penelitian ini
menggunakan ordinat untuk menunjukan kemampuan keterampilan mengarang reproduksi
Argiastri Mustika, 2011 Penggunaan Media Video Untuk Meningkatkan Keterampilan Mengarang Reproduksi Pada Anak
Tunarungu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
3. Titik awal merupakan pertemuan antara sumbu X dengan sumbu Y sebagai
titik awal satuan bebas dan terikat. 4.
Skala garis- garis pendek pada sumbu X dan sumbu Y yang menunjukan ukuran misalnya : 0 , 25, 50 , 75 .
5. Label kondisi,yaitu keterangan yang menggambarkan kondisi eksperimen
misalnya baseline atau intervensi 6.
Garis perubahan kondisi yaitu garis vertikl yang menunjukan adanya perubahan kondisi ke kondisi lainnya.
7. Judul grafik, judul yang mengarahkan perhatian pembaca agar segera
diketahui hubungan antara variable bebas dan terikat.
Argiastri Mustika, 2011 Penggunaan Media Video Untuk Meningkatkan Keterampilan Mengarang Reproduksi Pada Anak
Tunarungu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan seluruh hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa ketiga
subjek memiliki hambatan dalam keterampilan menulis, hal ini dapat dilihat dari bagaimana grafik pada ketiga subjek sebelum diberikan intervensi. Data
menunjukan bawa terjadi banyak kesalahan pada siwa tunarungu dalam menuliskan gagasanya, hasil tulisan anak tunarungu memiliki kecenderungan
sulit untuk dipahami, banyak terjadi kesalahan dalam penulisan, ataupun tulisan yang dihasilkan sangat sederhana, dimana hal ini tidak terjadi pada
anak pada seusianya yang mendengar, dapat dilihat pada data yang diperoleh yaitu grafik mean, yang menjadi tolak ukur kemampuan siswa, hal ini
menunjukan bahwa rendahnya kemampuan siswa dalam mengarang reproduksi.
2. Setelah diberikan intervensi melalui media video sebagai media visual
hasilnya adalah, keterampilan menulis anak tunarungu tersebut meningkat, hal ini dapat dilihat dari adanya perbedaan antara sebelum dan setelah diberikan
intervensi. Perbedaan yang terlihat setelah diberikan intervensi adalah tulisansubjek menjadi lebih rinci dan lebih dapat dimengerti, kemajuan
tulisannyapun dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam menuliskan alur