Teknik Analisis Data PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMP.

Fitha Yuniarita, 2012 Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Dan Pemahaman Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu skala sikap. Skala sikap tanggapan siswa selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.5.

E. Teknik Analisis Data

1. Analisis Instrumen Penelitian a. Validitas Soal Pengujian validitas soal dilakukan secara validitas isi dengan cara meminta pertimbangan judgement oleh ahli, dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun sudah mengukur apa yang hendak diukur ketepatan. Para ahli diminta memberikan tanggapan pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Jumlah tenaga ahli yang diminta pertimbangannya dalam validitas soal ini berjumlah dua orang. Pengujian validitas isi dilakukan dengan melihat kesesuaian antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang diajarkan SK dan KD, indikator keterampilan generik sains, dan indikator pemahaman konsep. Hasilnya pertimbangan judgement ahli menyimpulkan bahwa instrumen keterampilan generik sains dan pemahaman konsep pembiasan cahaya yang disusun sudah dapat digunakan untuk keperluan penelitian. Tetapi ada beberapa hal terkait konteks, konten, dan redaksi yang perlu diperbaiki. Hasil pertimbangan judgement oleh ahli selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.2.2. Fitha Yuniarita, 2012 Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Dan Pemahaman Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. Reliabilitas Tes Menurut Munaf 2001 reliabilitas juga dapat diartikan sebagai tingkat keajegan konsisten suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang konsisten tidak berubah-ubah setiap kali dipakai. Hal senada juga diungkapkan oleh Arikunto 2012 bahwa reliabilitas tes berhubungan dengan ketetapan hasil tes. Atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Berdasarkan pengertian di atas, maka tes dikatakan reliabel jika hasil pengukurannya tetap sama relatif sama jika pengukurannya diberikan pada subyek yang sama identik meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda, waktu yang berbeda, dan tempat yang berbeda. Tidak terpengaruh oleh pelaku, situasi, dan kondisi. Anastasi Surapranata, 2004 menyatakan suatu tes dapat dikatakan memiliki taraf reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap yang dihitung dengan koefesien reliabilitas. Untuk menginterpretasikan koefisien reliabilitas r, digunakan tolak ukur yang dibuat oleh J. P. Guilford Ruseffendi, 2005 seperti pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Kategori Reliabilitas Tes Koefisien reliabilitas Kategori r ≤ 0,20 Kecil 0,20 r ≤ 0,40 Rendah 0,40 r ≤ 0,70 Sedang 0,70 r ≤ 0,90 Tinggi 0,90 r ≤ 1,00 Sangat tinggi Fitha Yuniarita, 2012 Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Dan Pemahaman Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Berdasarkan hasil analisis reliabilitas instrumen tes keterampilan proses sains dan tes pemahaman konsep dengan menggunakan Software Microsoft Office Excel 2007, diperoleh besar koefisien reliabilitas r untuk tes keterampilan generik sains sebesar 0,72 yang berada pada kategori tinggi Lampiran C.1.1. Sedangkan besar koefisien reliabilitas r untuk tes pemahaman konsep adalah sebesar 0,77 yang berada pada kategori tinggi Lampiran C.1.2. c. Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan mudah atau sukarnya suatu soal. Kategori penafsiran tingkat kesukaran item tes dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Kategori Tingkat Kesukaran Batasan Kategori 0,00 ≤ P ≤ 0,30 Sukar 0,31 ≤ P ≤ 0,70 Sedang 0,71 ≤ P ≤ 1,00 Mudah Arikunto, 2012 d. Daya Pembeda Item Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah Arikunto, 2012. Kategori daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.3. Fitha Yuniarita, 2012 Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Dan Pemahaman Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.3 Kategori Daya Pembeda Batasan Kategori 0,00 ≤ D ≤ 0,20 Jelek 0,20 D ≤ 0,40 Cukup 0,40 D ≤ 0,70 Baik 0,70 D ≤ 1,00 Baik sekali Arikunto, 2012 Selanjutnya, hasil analisis instrumen tes keterampilan generik sains menggunakan Software Microsoft Office Excel 2007 yang meliputi analisis tingkat kesukaran dan daya pembeda item soal tercantum pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda Item Soal Keterampilan Generik Sains No. Soal Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Keterangan 1 Sedang Baik Dipakai 2 Sedang Baik Dipakai 3 Mudah Cukup Dipakai 4 Sedang Baik Dipakai 5 Sedang Baik Dipakai 6 Sedang Baik Dipakai 7 Sedang Baik Dipakai 8 Sukar Jelek Tidak Dipakai 9 Sedang Cukup Dipakai 10 Mudah Cukup Dipakai 11 Sedang Jelek Tidak Dipakai 12 Sukar Jelek Tidak Dipakai 13 Sedang Baik Dipakai 14 Sedang Jelek Tidak Dipakai 15 Mudah Cukup Dipakai Berdasarkan data hasil analisis pada Tabel 3.4, terdapat 4 butir soal keterampilan generik sains yang tidak dipakai yaitu soal no. 8,11,12, dan 14 disebabkan karena soal-soal tersebut memiliki daya pembeda item soal yang jelek dan validitasnya rendah. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.1.1. Fitha Yuniarita, 2012 Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Dan Pemahaman Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Sebelas butir soal keterampilan generik sains yang terpakai mencakup lima indikator keterampilan generik sains yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu untuk pengamatan langsung, pemodelan matematik, kesadaran akan besaran skala, bahasa simbolis, dan kerangka logika taat asas. Distribusi indikator keterampilan generik sains pada soal tes yang diuji cobakan dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Distribusi Soal Tes Keterampilan Generik Sains yang Diujicobakan Indikator Keterampilan Generik Sains No. Soal Jumlah Dipakai Tidak Dipakai Pengamatan Langsung 1, 3, 9 8, 11, 14 6 Pemodelan Matematik 2, 5 - 2 Kesadaran akan Besaran Skala 13, 15 - 2 Bahasa Simbolis 6, 10 - 2 Kerangka Logika Taat Asas 4, 7 12 3 Jumlah 11 4 15 Sementara itu, hasil analisis instrumen tes pemahaman konsep yang meliputi analisis uji validitas butir, tingkat kesukaran, dan daya pembeda item soal tercantum pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Hasil Analisis Uji Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda Item Soal Pemahaman Konsep No. Soal Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Keterangan 1 Sedang Baik Dipakai 2 Sedang Baik Dipakai 3 Sedang Baik Dipakai 4 Mudah Cukup Dipakai 5 Sedang Baik Dipakai 6 Sedang Baik Dipakai 7 Sedang Baik Dipakai 8 Sedang Baik Dipakai 9 Sedang Baik Dipakai 10 Sukar Jelek Tidak Dipakai 11 Sedang Cukup Dipakai Fitha Yuniarita, 2012 Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Dan Pemahaman Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu No. Soal Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Keterangan 12 Mudah Cukup Dipakai 13 Sedang Jelek Tidak Dipakai 14 Mudah Jelek Tidak Dipakai 15 Sukar Jelek Tidak Dipakai 16 Sukar Jelek Tidak Dipakai 17 Sedang Cukup Dipakai 18 Sedang Jelek Tidak Dipakai 19 Sedang Jelek Tidak Dipakai 20 Mudah Baik Dipakai Berdasarkan data pada Tabel 3.6, terdapat 7 butir soal pemahaman konsep yang tidak dipakai yaitu soal nomor 10,13,14,15,16,18 dan 19. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.1.2. Tiga belas butir soal pemahaman konsep yang terpakai mencakup lima indikator pemahaman konsep yang diteliti yaitu menafsirkan, mencontohkan, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan. Distribusi indikator pemahaman konsep pembiasan cahaya pada soal tes yang diujicobakan dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut. Tabel 3.7 Distribusi Soal Tes Pemahaman Konsep yang Diujicobakan Jenis Pemahaman Konsep No. Soal Jumlah Dipakai Tidak Dipakai Menafsirkan 1,4,6,20 13,14,16,19 8 Mencontohkan 5,8 - 2 Menyimpulkan 9,17 10,15 4 Membandingkan 11,12 - 2 Menjelaskan 2,3,7 18 4 Jumlah 13 7 20 Fitha Yuniarita, 2012 Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Dan Pemahaman Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Analisis Data a. Membuat Tabulasi Skor Data Memeriksa hasil tes setiap siswa sekaligus memberikan skor pada lembar jawaban tes keterampilan generik sains dan pemahaman konsep dengan soal yang jawabannya benar diberi skor 1 dan soal yang jawabannya salah diberi skor 0. b. Menghitung skor gain yang dinormalisasi g hasil tes keterampilan generik sains dan pemahaman konsep Peningkatan keterampilan generik sains dan pemahaman konsep pembiasan cahaya siswa yang dikembangkan melalui pembelajaran dihitung berdasarkan rata-rata skor gain dinormalisasi g Hake, 1999.             pre maks pre post S S S S g .... 3.1 Keterangan : S post = rata-rata skor tes akhir S pre = rata-rata skor tes awal S maks = rata-rata skor maksimum Kriteria: Tabel 3.8. Kriteria Gain dinormalisasi g Kriteria g ≥ 0,7 Tinggi 0,3  g 0,7 Sedang g 0,3 Rendah Hake, 1999 Pengolahan data rata-rata skor gain dinormalisasi dianalisis menggunakan software Microsoft Office Excel 2007. Fitha Yuniarita, 2012 Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Dan Pemahaman Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ....3.2 c. Menghitung persentase keterlaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa 100 diamati akan yang aspek n keseluruha Jumlah a terlaksan diamati yang aspek Jumlah naan keterlaksa   Untuk mengetahui interpretasi kategori keterlaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing yang dilakukan oleh guru dan siswa, dapat diinterpretasikan pada Tabel 3.9. Tabel 3.9. Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran KP Kriteria KP = 0 Tak satu kegiatan pun terlaksana 0 KP 25 Sebagian kecil kegiatan terlaksana 25 KP 50 Hampir setengah kegiatan terlaksana KP = 50 Setengah kegiatan terlaksana 50 KP 75 Sebagian besar kegiatan terlaksana 75 KP 100 Hampir seluruh kegiatan terlaksana KP = 100 Seluruh kegiatan terlaksana d. Analisis skala sikap tanggapan siswa tentang pembelajaran inkuiri terbimbing. Model skala sikap yang digunakan adalah model skala sikap Likert dengan empat pilihan jawaban yaitu SS Sangat Setuju, S Setuju, TS Tidak Setuju dan STS Sangat Tidak Setuju. Arikunto 2012. Skala sikap siswa pada tiap butir pernyataan, dihitung, ditabulasi kemudian dibuat persentase. Untuk menghitung persentase hasil skala sikap respon siswa tersebut menggunakan persamaan: ....3.3 ∑ Responden yang menjawab SSS atau TSSTS Tanggapan Responden = ∑ seluruh Responden Fitha Yuniarita, 2012 Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Dan Pemahaman Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Untuk memudahkan dalam menginterpretasi tanggapan tersebut, digunakan kriteria seperti pada Tabel 3.10. Tabel 3.10. Kriteria Tanggapan Siswa Alternatif jawaban Deskripsi 100 Seluruh responden 100 75   J Hampir seluruh responden 75 50   J Sebagian besar responden 50 Setengah dari jumlah responden 50 25   J Hampir setengahnya dari jumlah responden 25   J Sebagian kecil responden Tidak seorang pun responden 73 Fitha Yuniarita, 2012 Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Dan Pemahaman Konsep Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS KOLABORATIF DAN PEMAHAMAN KONSEP TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA SMP.

0 3 39

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS TANTANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA SMP PADA TEMA PEMANASAN GLOBAL.

3 9 35

PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM.

0 3 22

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMP.

0 0 39

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP GELOMBANG SISWA SMP.

0 0 55

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PEMBIASAN CAHAYA DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA SMP.

0 2 41

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK PADA MATERI KALOR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA.

0 0 38

PEMBELAJARAN EKOSISTEM BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA SMA.

0 1 51

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMK PADA KONSEP HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 40

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Pratikum Pada Topik Pengukuran Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP

0 0 11