Reliabilitas Soal Daya Pembeda

Lestari Syafitri Lubis, 2014 Kerja Ilmiah Peserta Didik Smp Dalam Kerja Kelompok Pada Pembelajaran Konsep Ekosistem Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 0,847728 Tinggi Sedang 3 75 4 0,879565 Tinggi Jumlah 4 100 Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keempat soal yang diujikan valid dengan validitas sedang untuk butir soal nomor satu dan dua Tabel 3.4, butir soal nomor dua Tabel 3.5 dan validitas tinggi untuk butir soal nomor tiga dan empat Tabel 3.4, untuk butir soal nomor satu, tiga, dan empat Tabel 3.5.

2. Reliabilitas Soal

Menurut Suherman 2003: 131 bahwa suatu alat evaluasi disebut reliabel jika hasil evaluasi tersebut relatif sama jika digunakan untuk subjek yang sama. Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas soal bentuk uraian dengan rumus alpha sebagai berikut: ∑ Dengan: n = banyak butir soal = jumlah varians skor setiap item = varians skor total Menurut Suherman 2003: 139 bahwa, tolok ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas alat evaluasi dapat digunakan tolok ukur yang dibuat sebagai berikut: Tabel 3.6 Interpretas Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Keterangan Reliabilitas sangat rendah 0,20 ≤ 0,40 Reliabilitas rendah 0,40 ≤ Reliabilitas sedang 0,70 Reliabilitas tinggi 0,90 ≤ Reliabilitas sangat tinggi Dari hasil uji diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0.509341 untuk soal yang digunakan oleh guru pamong dan 0.703147 untuk soal yang digunakan Lestari Syafitri Lubis, 2014 Kerja Ilmiah Peserta Didik Smp Dalam Kerja Kelompok Pada Pembelajaran Konsep Ekosistem Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu oleh guru PPL. Nilai ini menunjukkan bahwa reliabilitas instrumen yang digunakan tergolong ke dalam kategori sedang.

3. Daya Pembeda

Dalam Suherman 2003: 159 dijelaskan bahwa daya pembeda sebuah butir soal adalah kemampuan butir soal itu untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Derajat daya pembeda DP suatu butir soal dinyatakan dengan Indeks Diskriminasi yang bernilai dari -1,00 sampai dengan 1,00. Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah: Dengan: = jumlah peserta didik kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar, atau jumlah benar untuk kelompok atas = jumlah peserta didik kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar, atau jumlah benar untuk kelompok bawah = jumlah peserta didik kelompok atas Adapun klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda yang banyak digunakan adalah: Tabel 3.7 Interpretasi Daya Pembeda Nilai Keterangan 0,70 DP ≤ 1,00 Sangat baik 0,40 DP ≤ 0,70 Baik 0,20 DP ≤ 0,40 Cukup 0,00 DP ≤ 0,20 Jelek DP ≤ 0,00 Sangat jelek Berdasarkan kriteria dan perhitungan dengan bantuan software Anates V4 dan Microsoft Excel, diperoleh hasil sebagai berikut: Lestari Syafitri Lubis, 2014 Kerja Ilmiah Peserta Didik Smp Dalam Kerja Kelompok Pada Pembelajaran Konsep Ekosistem Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8 Rekapitulasi Daya Pembeda Soal Instrumen Oleh Guru Pamong No. Soal Interpretasi Kriteria Frekuensi Presentase 1 0,223645 Cukup Cukup 2 50 2 0,613245 Baik 3 0,271851 Cukup Baik 2 50 4 0,40256 Baik Jumlah 4 100 Tabel 3.9 Rekapitulasi Daya Pembeda Soal Instrumen Oleh Guru PPL Dari hasil di atas diketahui bahwa daya pembeda soal instrumen yang digunakan oleh guru pamong Tabel 3.8 dengan kategori cukup dan baik sedangkan, daya pembeda soal instrumen yang digunakan oleh guru PPL Tabel 3.9 dengan kategori cukup.

4. Indeks Kesukaran