68
Nurlaelati, 2014 Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu Berdasarkan Model Webbed untuk Meningkatkan
Literasi Sains Siswa pada Tema Penjernihan Air Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Analisis data kualitatif dilakukan untuk mengumpulkan data dari hasil observasi, angket, dan wawancara. Data hasil observasi diperoleh
ketika siswa mengikuti pembelajaran, yaitu ketika melalukan praktikum, diskusi, dan menyimak video pembelajaran yang telah dicatat kemudian
dideskripsikan dalam bentuk tulisan. Angket digunakan untuk menganalisis tanggapan siswa terhadap
isu-isu sains dengan tema penjernihan air. Analisis data dilakukan dengan menghitung persentase masing-masing jawaban untuk setiap pernyataan
dalam angket. Pemberian skor kepada setiap pernyataan siswa dengan ketentuan
seperti pada Tabel 3.13 berikut ini Tabel 3.13 Pemberian Skor Tanggapan Siswa
Skor Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju SS 4
1 Setuju S
3 2
Tidak Setuju SS 2
3 Sangat Tidak Setuju STS
1 4
Data yang diperoleh melalui angket diolah secara kuantitatif menggunakan perhitungan persentase untuk setiap pernyataannya.
Angket tanggapan siswa dipersentasekan dengan menggunakan rumus:
Persentase =
� ℎ � �
× Untuk menentukan kriteria persentase dari angket yang diolah,
peneliti menggunakan aturan yang dikemukakan oleh Budiarti Solihat, 2010 pada Tabel 3.12 berikut ini
Tabel 3.14 Kriteria Persen Angket
R Kriteria
R = 0 Tak seorangpun
69
Nurlaelati, 2014 Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu Berdasarkan Model Webbed untuk Meningkatkan
Literasi Sains Siswa pada Tema Penjernihan Air Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
R Kriteria
0 R 25 Sebagian Kecil
25 R 50 Hampir Setengahnya
R = 50 Setengahnya
50 R 75 Sebagian Besar
75 R 100 Hampir Seluruhnya
R = 100 Seluruhnya
R adalah persentase responden yang menjawab alternatif jawaban untuk item pernyataan.
Data hasil wawancara yang diperoleh dari siswa di kelas eksperimen. Hasil wawancara ini digunakan untuk memperoleh informasi
tentang tanggapan dan pendapat siswa mengenai pembelajaran yang dilakukan yaitu pembelajaran IPA terpadu model webbed.
100
Nurlaelati, 2014 Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu Berdasarkan Model Webbed untuk Meningkatkan
Literasi Sains Siswa pada Tema Penjernihan Air Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini, m aka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam peningkatan literasi sains
siswa pada aspek konten di kelas yang menerapkan pembelajaran IPA terpadu model webbed dan di kelas yang tidak menerapkan pembelajaran
IPA terpadu model webbed pada tema penjernihan air karena nilai untuk seluruh aspek konten sains Asymp. Sig. 2-tailed 0,05.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam peningkatan literasi sains
siswa pada aspek konteks aplikasi di kelas yang menerapkan pembelajaran IPA terpadu model webbed dan di kelas yang tidak
menerapkan pembelajaran IPA terpadu model webbed pada tema penjernihan air karena nilai seluruh aspek konten sains Asymp. Sig. 2-
tailed 0,05 3.
Pada aspek proses sains dari 9 aspek proses sains 8 aspek memiliki nilai signifikansi sig 2-tailed 0,05, sehingga terdapat perbedaan yang
signifikan dalam peningkatan literasi sains siswa di kelas yang menerapkan pembelajaran IPA terpadu model webbed dan di kelas yang
tidak menerapkan pembelajaran IPA terpadu model webbed pada tema penj
ernihan air, sedangkan aspek proses “Menafsirkan bukti ilmiah dan membuat kesimpulan serta mengkomunikasikan” memiliki nilai
signifikansi sig 2-tailed 0,05 sehingga tidak terdapat perbedaan peningkatan literasi sains yang signifikan pada 2 proses sains antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol. 4.
Pada umumnya siswa sudah dapat menentukan sikap terhadap isu-isu dengan tema penjernihan air karena siswa dapat memilih mana sikap
yang positif dan mana yang negatif mengenai tema penjernihan air.
Nurlaelati, 2014 Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu Berdasarkan Model Webbed untuk Meningkatkan
Literasi Sains Siswa pada Tema Penjernihan Air Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
5. Secara keseluruhan terjadi peningkatan hasil belajar pada aspek literasi
sains konten, konteks, dan proses sains baik di kelas yang menerapkan pembelajaran IPA terpadu model webbed kelas eksperimen dengan
kelas yang menerapkan pembelajaran IPA tidak terpadu kelas kontrol. 6.
Seluruh tahapan pembelajaran IPA terpadu model webbed di kelas eksperimen terlaksana mulai dari fase kontak, fase kuriositi, fase
elaborasi, fase pengambilan keputusan, fase nexus, sampai pada fase penilaian.
7. Secara umum siswa merasa senang mempelajari tema penjernihan air
dengan menggunakan pembelajaran IPA terpadu model webbed. Pemberian tugas dan kegiatan diskusi perlu dilakukan dalam setiap
pembelajaran karena dapat membantu siswa dalam memahami konsep IPA. Sebagian besar siswa setuju bahwa pembelajaran yang dilakukan
bermanfaat karena berhubungan erat dengan kehidupan di sekitar mereka, baik itu di lingkungan keluarga maupun sosial mereka.
B. Rekomendasi
Penelitian ini menekankan pada aktivitas siswa tetapi dampaknya berpengaruh pada penampilan dan sikap siswa. Berkaitan dengan kesimpulan
dari hasil penelitian ini, maka dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pembelajara IPA terpadu model webbed pada tema penjernihan air dapat
menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan literasi sains siswa SMP. 2.
Guru dapat mengembangkan pembelajaran IPA terpadu dengan model yang lain, karena secara umum bahwa pembelajaran dengan IPA terpadu
dapat melatih siswa dalam mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotornya.
3. Melalui pembelajaran IPA terpadu model webbed guru dapat melatih
siswa dalam mengembangkan kemampuan emosional dan sosialnya,