Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Nurlaelati, 2014 Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu Berdasarkan Model Webbed untuk Meningkatkan
Literasi Sains Siswa pada Tema Penjernihan Air Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
Penelusuran terhadap berbagai hasil penelitian dan pengamatan sebagai guru sains, umumnya kecenderungan pembelajaran IPA di sekolah
adalah peserta didik hanya mempelajari IPA sebagai produk, menghafalkan konsep, teori dan hukum Setiawan dalam Mulyitno, 2006 dan Nurhadi dalam
Sumartati, 2009. Sementara itu, model pembelajaran yang digunakan para guru di lapangan masih menggunakan metode ceramah atau kadang
demonstrasi, sehingga
pembelajaran IPA
cenderung dihafal
dan membosankan. Akibatnya IPA sebagai proses, aplikasi, dan sikap kurang
tersentuh dalam proses pembelajaran. Hal lain yang teramati adalah bahwa sampai saat ini, guru belum mempraktekkan model pembelajaran IPA terpadu
dengan cara mengajar yang menyenangkan, meskipun kurikulum tahun 2006 menghendaki pembelajaran terpadu. Dampak dari semua ini menyebabkan
hasil belajar siswa masih rendah. Keadaan ini diperparah oleh pembelajaran yang beriorientasi pada tesujian dengan hanya mengukur ranah kognitif.
Kurikulum tahun
2013 memperkuat
kewajiban mengelola
pembelajaran sains secara terpadu di Sekolah Menengah Pertama SMP. IPA dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science bukan sebagai
pendidikan disiplin ilmu Kemendikbud, 2013: 2. Harapannya adalah dengan proses dan materi pembelajaran IPA yang disampaikan secara terpadu dan
utuh dapat membangun tidak hanya pemahaman terhadap pengetahuan saja, melainkan juga keterampilan dan kemampuan menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari terkait sains. Selain itu sebagai efek penyerta, pembelajaran IPA secara terpadu dapat membangun generasi yang
berkarakter dan dapat bersikap sebagai makhluk yang mensyukuri anugerah alam semesta yang dikaruniakan kepadanya melalui pemanfaatan yang
bertanggung jawab Kemendikbud, 2013. Keterpaduan ini sangat direkomendasikan untuk diaplikasikan di setiap jenjang pendidikan, terutama
pada jenjang Pendidikan Dasar. Melalui pembelajaran terpadu, peserta didik
Nurlaelati, 2014 Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu Berdasarkan Model Webbed untuk Meningkatkan
Literasi Sains Siswa pada Tema Penjernihan Air Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah
dipelajarinya Trianto, 2012. Sejalan dengan pernyataan Triyanto bahwa dengan memadukan mata
pelajaran dapat dihasilkan pembelajaran yang; 1 relevan dengan kebutuhan siswa dan pengalamannya, 2 menekankan kepada kesatuan yang mendasar
tentang ilmu pengetahuan, 3 meletakkan dasar yang memadai untuk pembelajaran spesialis berikutnya dan, 4 menambahkan dimensi budaya
untuk pendidikan sains Arbon dalam Opara, 2011. Keterpaduan pembelajaran pada dasarnya sangat disarankan oleh
banyak ahli pendidikan seperti Brown et.al. 1984 dan Perkins et.al dalam Gardner, 2003 yang menyatakan bahwa seseorang dapat menerima informasi
dengan baik kalau disajikan dalam konteks yang beragam dan terpadu. Sebaliknya siswa akan sulit untuk menerima informasi dari pelajaran atau
definisi yang terpisah sehingga memungkinkan terjadinya keterampilan yang terisolasi hanya pada salah satu jenis masalah saja. Dengan kata lain
pendekatan yang disatukan dapat dipikirkan sebagai suatu “metakurikulum” akan berfungsi sebagai jembatan antar kurikulum standar dan pemikiran di
luar konteks atau kurikulum tentang belajar keterampilan yang bertujuan untuk dapat diterapkan pada lintas tema.
Salahsatu pembelajaran IPA terpadu yang dapat diterapkan yaitu modeltipe webbed. Pembelajaran IPA terpadu model webbed adalah model
pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekan ini dimulai dengan menentukan tema, sebagai contoh tema penjernihan air yang
telah dicobakan melalui penelitian ini. Pengembangan tema-tema ini dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antar berbagai sub bidang ilmu
yang relevan misalnya biologi, fisika, kimia, sosial, dan lingkungan. Dari tema-tema tersebut diharapkan aktivitas siswa dapat berkembang dengan
sendirinya.
Nurlaelati, 2014 Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu Berdasarkan Model Webbed untuk Meningkatkan
Literasi Sains Siswa pada Tema Penjernihan Air Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Adapun kelebihan dari model webbed ini adalah 1 Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat diminati. 2
relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman. 3 mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke dalam
semua bidang isi pelajaran. Dan 4 menyediakan sebuah media yang terlihat dan memotivasi siswa. Hal itu sangat mudah bagi mereka untuk melihat
bagaimana kegiatan dan ide saling berhubungan. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya bahwa penerapan model pembelajaran webbed dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa Wuriyatmi, dkk, 2012. Pada penelitian ini prinsip-prinsip dasar IPA Terpadu dalam
pembelajaran berbasis Sains Teknologi Masyarakat STM juga akan diterapkan dalam pembelajaran untuk memenuhi standar kompetensi SK
dan kompetensi dasar KD tertentu dalam mata pelajaran IPA. STM didefinisikan sebagai pengajaran dan pembelajaran IPTEK dalam konteks
pengalaman manusia American Association for the Advancement of Science, 1993; National Research Council, 1996; National Science Teachers
Association, 1990, 1990 –91 dalam Lee dan Erdogan, 2007. Dengan
menerapkan prinsip dasar pembelajaran IPA Terpadu model webbed kemampuan literasi sains aspek yang diukur dalam PISA siswa SMP
khususnya penguasaan konten, konteks aplikasi, dan proses sains diharapkan dapat meningkat secara signifikan serta mengasah respon sikap siswa
terhadap isu-isu sains pada tema penjernihan air.