memiliki sifat serta berhubungan dengan manifestasi klinis penyakit yang spesifik, misalnya strain AHUIA-1 dan AHUIA-2 memiliki sifat tumbuh lebih lambat
daripada kebanyakan gonokokus lainnya dan cenderung menjadi resisten Sparling, 2006.
2.1.2.2. Variasi antigenik Nesisseria gonorrhoeae
Neisseria gonorrhoeae mengandung beberapa protein antigenik yang berperan dalam patogenitasnya. Protein antigenik tersebut antara lain pili, porin
protein PI atau Por, opacity protein PII atau opa, reduction modifiable protein PIII atau Rmp, protein H.8, iron or oxygen-represible protein Frps, IgA
I
protease, lipo-oligosacharida LOS serta struktur permukaan lainnya. Mayoritas dari protein-
protein tersebut terletak pada membran bagian luar gonokokus. Peranan dari masing- masing protein antigenik dalam patogenitas gonokokus dapat dilihat pada tabel 1
Sparling, 2008.
Tabel 2.1 Struktur N.Gonorrhoeae yang Terlibat pada Patogenesis Gonore Sparling,2008
Struktur Peranan dalam Infeksi
Por Insersi ke dalam membran sel host
Target untuk bakterisidal, antibodi opsonik Opa
Perlekatan Rmp
Target untuk blokade antibodi Pili
Perlekatan Lipooligosakarida
Resisten terhadap neutrofil Peptidoglikan
Toksik terhadap jaringan Iron repressible protein
Iron uptake dari transferin, laktoferin, hemoglobin
Ada dua prinsip sistem untuk melakukan analisa genetik terhadap gonokokus yaitu transformasi dan konyugasi. Tidak seperti banyak transformable species lain yang
kompetensinya terbatas pada fase tertentu dari siklus pertumbuhan, pada gonokokus yang kompeten, setiap sel memiliki kemampuan pada semua stadium pertumbuhan.
Transformasi ini digunakan untuk transfer gen diantara strain gonokokus yang berbeda. Hal ini penting terutama dalam transfer chromosomal antibiotic resistance
gene atau pilin silent gen Criss, 2006.
Dalam proses konyugasi gonokokal, yang berperan adalah plasmid konyugal 36-kb, yang dapat secara efisien memindahkan transfer seksual beberapa plasmid
nonself lain. Plasmid juga berperan dalam resistensi Neisseria gonorrhoeae terhadap antibiotika, diantaranya adalah plasmid yang mengandung penisilinase 4,5-kb atau
7,2-kb, tetracycline resistance dan plasmid gonococcal β-lactamase. Plasmid
konyugatif 36-kb juga memindahkan transfer mereka sendiri dengan efisiensi tinggi, namun tidak terdeteksi memindahkan gen kromosomal antar gonokokal Cox, 2013.
2.2. Patogenitas Neisseria Gonorrhoeae