Gambar 2.1 Patogenesis gonore tanpa komplikasi Todar , 2012
2.3 Manifestasi klinis infeksi gonore
Manifestasi klinis gonore merupakan suatu spektrum yang meliputi infeksi asimptomatis, infeksi simptomatis lokal, infeksi komplikata lokal, dan diseminasi
sistemik. Pria yang terinfeksi gonokokal dapat mengalami infeksi asimptomatis sebesar 10, sedangkan pada wanita yang terinfeksi gonokokal, 50 adalah
asimptomatis Hook, 2008. Uretritis asimptomatis pada pria merupakan reservoir transmisi gonokokal yang terpenting.
Manifestasi klinis gonokokal pada pria yang tersering adalah uretritis anterior akut. Infeksi urogenital pada wanita yang
disebabkan oleh infeksi Neisseria gonorrhoeae paling sering terjadi pada endoserviks, yang merupakan infeksi primer. Infeksi gonokokal pada vagina jarang
terjadi pada wanita masa reproduksi, karena terjadinya penebalan epitel kolumnar pada vagina dan oleh karena kuatnya pertahanan biologiknya. Sedangkan pada infeksi
gonore pada anak-anak, wanita hamil dan pada wanita sesudah menopause mudah untuk terkena infeksi gonokokal pada vagina.
Kolonisasi uretra terdapat pada 70-90 wanita yang terinfeksi, dan jarang terjadi bila tidak terdapat infeksi endoserviks.
Tetapi, setelah histerektomi, tempat infeksi umumnya terdapat pada uretra. Infeksi pada kelenjar periuretra skene atau duktus kelenjar Bartholin juga sering terjadi,
tetapi kejadiannya jarang bila tidak terdapat infeksi endoserviks atau uretra. Pada wanita yang mengalami servisitis gonokokal juga dapat terjadi infeksi pada mukosa
rektum, dengan angka kejadian sebesar 35-50 Todar, 2012 Masa inkubasi pada pria bervariasi antara 1-14 hari atau lebih panjang, tetapi
mayoritas gejala pada pria muncul dalam waktu 2-5 hari. Gejala predominan adalah duh tubuh uretra yang awalnya dapat bersifat mukoid atau mukopurulen, kemudian
dalam 24 jam setelah onset akan menjadi purulen dan profus. Disuria umumnya muncul setelah tampak adanya duh tubuh. Masa inkubasi gonore pada wanita lebih
bervariasi dibandingkan pada laki-laki. Gejala lokal umumnya muncul 10 hari setelah infeksi, dengan gejala utama meliputi peningkatan eksudat dari vagina yang berasal
dari endoserviks yang bersifat purulen, tipis dan agak berbau. Beberapa pasien dengan servisitis gonore kadang mempunyai gejala yang minimal. Gejala lainnya
dapat berupa disuria yaitu keluar sedikit duh tubuh dari uretra yang mungkin disebabkan oleh uretritis yang menyertai servisitis. Dapat juga terjadi nyeri perut
bagian bawah atau dispareunia, nyeri ini dapat diakibatkan dari menjalarnya infeksi
ke endometrium, tuba falopi, ovarium dan peritoneum. Nyeri bisa terjadi bilateral, unilateral, dan tepat pada garis tengah. Dapat disertai panas badan, mual dan muntah.
Nyeri pada perut bagian kanan atas dari perihepatitis Fitz-Hugh-Curtis syndrome dapat terjadi melalui penyebaran bakteri ke atas melalui peritoneum. Hook dan
Handsfield, 2008 Gejala lainnya dapat berupa perdarahan uterus diantara masa menstruasi dan menorrhagia. Masing-masing gejala tersebut dapat terjadi sendiri atau
kombinasi dengan derajat minimal sampai berat. Komplikasi lokal pada wanita dapat
berupa penyakit radang panggul PRP akut yang terdiri dari salfingitis dan kadang- kadang dapat terjadi endometritis, abses tubo-ovarium, atau peritonitis pelvis,
komplikasi ini terjadi pada 10-20 pasien wanita dengan infeksi gonokokus akut. Berggren, 2011.
2.4 Diagnosis infeksi gonore 2.4.1 Pengecatan gram