Pengukuran Sel Endotel Kornea

Prinsip kerja mikroskop spekular ini adalah ketika sinar cahaya mikroskop spekular melewati kornea, maka akan menyentuh permukaan kornea dengan regio optik yang berbeda. Beberapa cahaya akan dipantulkan kembali ke fotomikroskop ketika sudut refleksi sama dengan sudut datang. Cahaya spekular ini ditangkap oleh fotomikroskop dan membentuk sebuah gambar yang dapat difoto dan dianalisis Kanski, 2007 Alat pengukuran endotel kornea dan cara analisis dari gambar telah dievaluasi secara luas. Mikroskop spekular merupakan alat yang reliabel dan produksibel dengan alat kalibrasi yang sesuai Sheng, 2006 Gambar 2.3 Pemeriksaan endotel kornea dengan alat mikroskop spekular

2.2. Asam Askorbat Vitamin C

2.2.1. Definisi

Vitamin C atau asam askorbat merupakan vitamin yang larut dalam air. Asam askorbat bersifat tidak stabil, mudah teroksidasi oleh asam, dan dapat dihancurkan oleh oksigen, alkali, dan suhu yang tinggi. Manusia tidak dapat mensintesis asam askorbat diduga karena tidak mempunyai enzim aktif Iqbal et al., 1999.

2.2.2 Waktu Paruh Asam Askorbat

Orang dewasa rata-rata memiliki simpanan asam askorbat dalam tubuh sebesar 1,2-2,0 gram yang dapat dipertahankan dengan asupan asam askorbat 75mghari. Sekitar 140 mghari asam askorbat dalam bentuk jenuh disimpan dalam tubuh. Rata-rata waktu paruh asam askorbat pada manusia dewasa adalah sekitar 10-20 hari, dan mengalami perputaran sebesar 1 mgkgBB dan dalam simpanan tubuh 22 mgkgBB, bila konsentrasi askorbat plasma sebesar 50 µmolL. Oleh karena itu tubuh perlu mendapat asupan tambahan asam askorbat secara teratur melalui diet atau tablet untuk menjaga asam askorbat dalam tubuh Purcell et al., 1954.

2.2.3. Fungsi Antioksidan

Asam askorbat disebut sebagai antioksidan karena berfungsi sebagai donor electron, sehingga dapat mencegah senyawa lain mengalami oksidasi. Saat asam askorbat melepaskan electron, ia berubah menjadi radikal askorbil. Dibandingkan dengan radikal bebas lain, radikal askorbil relative sabil dengan waktu paruh 10 -5 detik dan tidak reaktif. Radikal bebas yang merugikan dapat berinteraksi dengan asam askorbat sehingga radikal bebas yang merugikan tersebut mengalami reduksi dan asam askorbat berubah menjadi radikal askorbil yang kurang reaktif. Proses reduksi radikal bebas reaktif menjadi senyawa yang kurang reaktif ini disebut free radical scavenging. Asam askorbat merupakan free radical scavenger yang baik Padayatty et al., 2003; Bleau et al., 1998.

2.2.4. Metabolisme dan transportasi ke mata

Manusia tidak dapat mensintesis asam askorbat sendiri, sehingga membutuhkan asupan dari luar. Terdapat beberapa pendekatan mengenai