Perubahan Endotel Kornea pada Fakoemulsifikasi
Energi US menghasilkan pembentukan atom hidrogen dan radikal-radikal hidroksil melalui sonolisis H
2
O. Reaksi ini terjadi akibat suhu tinggi yang terlokalisir dan tekanan-tekanan yang dilepas gelembung udara kecil yang kolap
dalam media cair. Reaksi sekunder yang melibatkan atom hidrogen, radikal hidroksil dan molekul O
2
dalam medium, menyebabkan pembentukan radikal- radikal superoksida dan hidrogen peroksida Takahashi, 2005 yang merupakan
suatu bentuk radikal bebas. Energi US memberi 2 macam pengaruh pada jaringan, yaitu efek termal dan efek non terma. Efek termal disebabkan oleh
konversi energi ultrasonik menjadi energi panas. Dalam fakoemulsifikasi, efek ini menyebabkan efek terbakar pada kornea Takahashi, 2005; Munoz et al., 2010.
Radikal bebas memiliki dampak oksidatif merusak yang merugikan tubuh. Sehingga untuk meredam efek negatif radikal bebas tersebut dibutuhkan senyawa
anti oksidan. Radikal bebas dapat mengubah permeabilitas membran sel, sehingga terjadi kebocoran dan akhirnya kematian sel Murano et al., 2008.
Radikal bebas dapat diredam oleh senyawa antioksidan. Antioksidan terdiri dari antioksidan internal dan antioksidan eksternal. Antioksidan internal
disebut juga antioksidan primer, yaitu antioksidan yang diproduksi oleh tubuh sendiri. Secara alami tubuh mampu menghasilkan antioksidan sendiri,tetapi
kemampuan inipun ada batasnya. Sejalan bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk memproduksi antioksidan alami akan semakin berkurang. Hal inilah yang
menyebabkan stres oksidatif, yaitu suatu keadaan dimana jumlah radikal bebas melebihi kapasitas kemampuan netralisasi antioksidan. Antioksidan internal
bekerja dengan cara menangkal terbentuknya radikal bebas. Yang termasuk
antioksidan internal adalah Super Oxide Dismutase SOD, Glutation Peroxidase GPx, Katalase Cat. Antioksidan eksternal disebut juga antioksidan sekunder,
yaitu antioksidan yang berasal dari makanan atau didapat dari luar tubuh. Tidak dihasilkan oleh tubuh tetapi berasal dari makanan seperti vitamin A, beta karoten,
vitamin C, vitamin E, Selenium, Flavonoid dan lain-lain. Antioksidan eksternal bekerja dengan cara meredam atau menetralisir antioksidan yang sudah terbentuk
Bleau et al., 1998; Takahashi, 2005. Penelitian mengenai densitas endotel, koefisien variasi, dan persentase sel
heksagonal pada pasien katarak senilis imatur yang menjalani operasi fakoemulsifikasi dengan pemberian asam askorbat 2 gram selama dua hari
sebelum operasi belum pernah dilakukan.