Etiologi Faktor Risiko Karsinoma Serviks Uteri

6 Gambar 2.4 Grafik insiden karsinoma serviks uteri dibandingkan dengan karsinoma payudara selama tahun 2009-2011 di Indonesia Anonim, 2009; Anonim, 2010; Anonim, 2011. pertengahan, dengan usia puncak pada usia 45-54 tahun. Walaupun demikian kanker serviks dapat ditemukan pada anak-anak dibawah usia 15 tahun yaitu adenocarcinoma Anonim, 2009; Anonim, 2010; Anonim, 2011.

2.2.3 Etiologi

Faktor penyebab utama kanker serviks adalah infeksi human papillomavirus HPV yang ditularkan melalui hubungan seksual Stoler et al., 2014. Virus HPV yang ditularkan melalui hubungan seksual merupakan penyebab terbanyak penyakit menular seksual pada pria dan wanita di seluruh dunia. HPV berhubungan dengan berbagai kondisi klinis yang bervariasi, mulai dari lesi yang tidak berbahaya sampai kanker Hwang et al., 2012. Papilomavirus merupakan kelompok dari beragam virus yang ditemukan pada hampir semua vertebra, termasuk mamalia, reptil, dan burung. Papilomavirus 7 merupakan anggota dari keluarga Papovaviridae, yang mempunyai ciri relatif kecil, tidak berkapsul, memiliki diameter 55 nm, sirkular, doble stranded DNA genom yang berefleksi dalam inti sel pejamu, melepaskan virion dengan kapsid protein berbentuk ikosaherdal. Gambaran morfologi koilositotik atipik, termasuk perinuclear cytoplasmic clearing, dengan pembesaran inti dan hipekromasia, telah ditetapkan sebagai tanda patognomonik efek HPV dan hasil langsung dari replikasi aktif genom virus Hwang et al., 2012.

2.2.4 Faktor Risiko

Sebagian besar faktor host dan lingkungan sangat mempengaruhi, untuk menilai kemungkinan HPV bisa menjadi suatu neoplasma serviks uteri. Seseorang individu akan mempunyai risiko terinfeksi HPV risiko tinggi faktor risiko mayor yang lebih besar jika mempunyai pasangan seksual multipel, atau mempunyai satu pasangan seksual yang mempunyai pasangan seksual multipel. Hubungan seksual pada usia dini juga meningkatkan risiko terinfeksi HPV. Keterlibatan immunitas, maupun terapi immunosupresan atau infeksi human immunodeficiency virus HIV, dapat meningkatkan risiko cervical intraepithelial neoplasia CIN dan kanker invasif dari 5 menjadi 10. Diantara wanita dengan DNA-HPV yang positif, pengguna kontrasepsi baik IUD maupun oral dalam jangka waktu yang lama, paritas yang tinggi, merokok dan sudah pasti adanya infeksi melalui aktifitas seksual, seperti adanya klamidia trakomatis, yang dikelompokkan dengan RR antara 2 dan 4 juga merupakan faktor risiko minor terjadinya kanker serviks Wells et al., 2014. Wanita dengan riwayat keluarga 8 dengan kanker serviks, penggunaan hormonal maupun genetik juga mempengaruhi terjadinya kanker serviks Stoler et al., 2014.

2.2.5 Patogenesis