10
2.2.6 Aspek Klinis
Wanita  dengan  kanker  serviks  awal  dan  prekanker  biasanya  tidak memiliki  gejala.  Gejala  sering  kali  tidak  terlihat  sampai  timbul  kanker  invasif.
Gejala  yang  timbul  yaitu  perdarahan  pervaginal  yang  abnormal  51,9 –100
setelah  adanya  hubungan  seksual  dengan  pasangan,  perdarahan  saat  menopause, perdarahan  yang  hilang  timbul,  atau  masa  menstruasi  yang  panjang.  Perdarahan
setelah pemeriksaan klinis juga bisa terjadi. Gejala lain yaitu adanya cairan yang keluar dari vagina yang bisa mengandung darah dan nyeri saat berhubungan seks
juga merupakan gejala dari kanker serviks 25 –79 Eze et al., 2013.
Langkah  yang  dilakukan  untuk  mendiagnosis  kanker  serviks  yaitu dengan  melakukan  Pap  smear.  Bila  ditemukan  ada  lesi  prekanker  maka
disarankan  untuk  tindakan  kolposkopi  oleh  dokter  kebidanan  atau  tindakan pemeriksaan  lain  oleh  ahli  kebidanan.  Bila  dilakukan  biopsioperasi  dilakukan
pemeriksaan mikroskopis oleh ahli patologi Saslow et al., 2012. Pemeriksaan  penunjang  lain  yang  dapat  digunakan  yaitu  dilakukan
pemeriksaan magnetic resonance imagning MRI yang dapat membantu melihat massa tumor dan adanya perluasan kanker apakah sampai ke otak atau ke  spinal
cord.  Computed  tomography  CT  juga  membantu  mengetahui  apakah  ada penyebaran  tumor  ke  kelenjar  limfa,  ke  hati,  paru-paru,  atau  bagian  tubuh  yang
lain Eve et al., 2013; Stoler et al., 2014.
11
2.2.7 Morfologi
2.2.7.1 Squamous cell carcinoma Squamous cell carcinoma yaitu suatu karsinoma invasif yang disusun oleh
sel-sel  epitel  skuamosa  dengan  derajat  diferensiasi  yang  berbeda. SCC
berdasarkan  grading  dibagi  atas  well  differentiated  squamous  grade  1 moderately differentiated squamous grade 2 dan poorly differentiated squamous
grade 3 Witkiewicz et al., 2011; Anonim a, 2014. Secara makroskopis tampak dengan  lesi  eksofitik,  dan  tumbuh  dari  permukaan,  sering  juga  dengan  struktur
papiler atau polipoid Rosen 2009; Witkiewicz et al., 2011;  Weels  et al., 2014.
Secara  histologi    SCC  well  differentiated  squamous  grade  1  yang paling  mencolok  adalah  keratin  yang  banyak  disebut  mutiara  keratin  diantara
sarang  sel  epitel  yang  neoplastik,  individual  keratin  diskeratosis  kadang  juga bisa ditemukan. Sel epitel neoplastik berupa sel matur dengan jembatan antar sel
jelas  dan  inti  yang  besar,  sitoplasma  yang  luas,  membran  inti  irregular, hiperkromatik,  mitosis  dapat  ditemukan  di  pinggir  sarang  sel  neoplastik.  Stroma
sering di infiltrasi sel radang kronik kadang dengan giant cell benda asing. Pada  moderately  differentiated  squamous  grade  2,  sel-sel  epitel
neoplastik dengan batas antar sel yang tidak jelas, inti tidak terlalu besar, inti lebih pleomorfik  daripada  grade  1,  membran  inti  irregular,
sitoplasma  tidak  luas, mitosis  lebih  banyak  dari  grade  1,  mutiara  keratin  jarang  ditemukan  tetapi
individual keratin ditemukan di pusat sarang sel epitel neoplastik.
12
Gambar 2.6 A.
Well differentiated squamous cell carcinoma, B. Moderately squamous cell carcinoma, C. Poorly differentiated squamosa cell carcinoma
Hellweg et al., 2006; Witkiewicz et al., 2011; Stoler et al., 2014. Pada  poorly  differentiated  squamous  grade  3  sel-sel  epitel  neoplastik
dengan inti pleomorfik, membran inti irregular, hiperkromatik, sitoplasma sempit, anak  inti  menonjol,  mirip  dengan  high  grade  squamous  intra  epithelial  lesion
HSIL. Bisa ditemukan sel bizar, sel raksasa, banyak mitosis dan bisa ditemukan mitosis  abnormal.  Tidak  ditemukan  keratinisasi  dan  jaringan  nekrosis  Gambar
2.6 A, B dan C Witkiewicz et al., 2011. Berdasarkan WHO klasifikasi squamous cell carcinoma invasif dibagi
atas  keratinizing  squamous  cell  carcinoma,  non  keratinizing  squamous  cell carcinoma dan tipe lainnya. Keratinizing squamous cell carcinoma serupa dengan
gambaran well diferensiasi squamous. Non keratinizing squamous cell carcinoma adalah  sarang  karsinoma  sel  skuamosa  tanpa  adanya  mutiara  keratin,  inti  bulat
oval, kromatin clumping, dan dapat ditemukan  mitosis. Squamous cell carcinoma tipe  lain  yaitu
tipe  basaloid  yaitu  kanker  sel  skuamosa  dengan  tipe  sel  basal tersusun  atas  sarang-sarang  dengan  tipe  sel  immatur,  dengan  sitoplasma  sempit.
Squamous  cell  carcinoma  tipe  verukosa  yaitu  tumor  dengan  diferensiasi  yang tinggi,  inti  hiperkromatik,  undulasi,  permukaan  membentuk  warty,  menginvasi
A B
C
13
stroma  dan  mendorong  batas  membran.  Bedakan  dengan  kondiloma  yang mengandung  fibrovaskular  core  dan  koilosit.
Squamous  cell  carcinoma  tipe kondilomatosa  yaitu  squamous  cell  carcinoma  dengan  gambaran  koilositotik
atipia  dan  fibrovascular  core.  Squamous  cell  carcinoma  tipe  papiler  yaitu  tumor dengan  pola  papiler.  Lymphoepithelioma-like  yaitu  tumor  tersusun  atas  pulau-
pulau  sel  undifferentiated  dengan  latar  belakang  infiltrat  sel  limfosit. Squamotransitional  carcinoma,  yaitu  mengandung  elemen  keganasan  skuamosa,
sebagian  tumor  dengan  fibrovascular  core Hellweg  et  al.,  2006;  Rosen  2009;
Stoler et al., 2014. Yang digunakan penelitian ini adalah SCC berdasarkan AJCCUICC TNM 7th ed
College of American Pathologists CAP tahun 2014.
2.2.8 Stadium Patologi