13
stroma dan mendorong batas membran. Bedakan dengan kondiloma yang mengandung fibrovaskular core dan koilosit.
Squamous cell carcinoma tipe kondilomatosa yaitu squamous cell carcinoma dengan gambaran koilositotik
atipia dan fibrovascular core. Squamous cell carcinoma tipe papiler yaitu tumor dengan pola papiler. Lymphoepithelioma-like yaitu tumor tersusun atas pulau-
pulau sel undifferentiated dengan latar belakang infiltrat sel limfosit. Squamotransitional carcinoma, yaitu mengandung elemen keganasan skuamosa,
sebagian tumor dengan fibrovascular core Hellweg et al., 2006; Rosen 2009;
Stoler et al., 2014. Yang digunakan penelitian ini adalah SCC berdasarkan AJCCUICC TNM 7th ed
College of American Pathologists CAP tahun 2014.
2.2.8 Stadium Patologi
Berdasarkan klasifikasi FIGO dan TNM klasifikasi karsinoma kanker serviks berdasarkan American Joint committee on Cancer AJCC stadium
patologi dapat dibagi Anonim a, 2014:
Stoler et al., 2014 yaitu: Pada tumor primer
TNM FIGO
TX Tumor primer yang tidak dapat dikenal
TO Tidak ada bukti sebagai tumor primer
Tis a
Karsinoma in situ pre invasif karsinoma T1
1 Tumor berada di serviks mendesak ke uterus
T1a IA
Karsinoma invasif yang di diagnosis dengan mikroskop.
14
Invasif stroma dengan kedalaman maksimal 0,05 mm diukur dari dasar epitel mengarah ke horizontal kurang dari
0,7 mm. T1a1
IA1 Invasi stroma kurang dari 0,3 mm dengan kedalaman
kurang dari 0,7 mm. T1a2
IA2 Invasi stroma lebih dari 3 mm dan tidak lebih dari 7 mm.
T1b IB
Secara klinis lesi terlihat dan secara mikroskopis lesi lebih dari T1aIA2.
T1b1 IB1
Lesi terlihat ukuran kurang dari 4,0 cm. T1b2
IB2 Lesi terlihat ukuran lebih dari 4,0 cm.
T2 II
Tumor menginvasi uterus tetapi tidak ke dinding pelvis atau sepertiga bawah vagina.
T2a IIA
Tumor tanpa invasi ke parametrium. T2a1
IIA1 Lesi yang terlihat secara klinis kurang dari 4,0 cm. T2a2
IIA2 Secara makroskopis lesi terlihat ukuran lebih dari 4 cm. T2b
IIB Tumor dengan invasi perimetrium.
T3 III
Tumor menembus dinding pelvis, termasuk sepertiga. bagian bawah vagina, karena hidronefrosis atau penyakit
ginjal non fungsional. T3a
IIIA Tumor menginvasi sepertiga bawah vagina.
T3b IIIB
Tumor menembus dinding pelvis, karena hidronefrosis atau penyakit ginjal non fungsional.
T4 IVA
Tumor menginvasi mukosa buli atau rektum, atau
15
menembus bagian atas pelvis.
2.2.9 Penatalaksanaan dan Prognosis
Penatalaksanaan kanker serviks uteri selain berdasarkan histopatologi, juga berdasarkan faktor klasik yang digunakan untuk mendiagnosis kanker serviks
uteri yaitu faktor klinis mengacu pada TNM Classification dan FIGO Staging System for Cervical Carcinoma, yaitu: tumor primer, Regional Lymph Nodes N,
Distant Metastasis M, Resection Margins, dan Lymph-Vascular Invasion, tipe histologi, grading, dengan terapi radiasi baik kombinasi kemoterapi kemoradiasi
dengan tindakan operasi maupun paliatif Anonim, 2014 a. Atas dasar keberhasilan awal dari kanker payudara dan beberapa keganasan yang
menggunakan kemoradiasi, maka masih tetap dilakukan uji klinis untuk menyelidiki obat sebagai target terapi molekul potensial pada manusia lainnya
termasuk pada keganasan kanker serviks Shen et al., 2008. Prognosis karsinoma serviks ditentukan berdasarkan stadium, usia
pasien, dan stadium IB dan IIA FIGO, berdasarkan kedalaman invasi, invasi limfovaskular, apakah ada metastasis atau penyebaran sel ganas ke organ lain
Stoler et al., 2014. Kelangsungan hidup pasien karsinoma serviks dalam 5 tahun juga berdasarkan stadium yaitu 77 pada semua stadium, kelangsungan hidup
pasien 100 pada stadium IA1, terdapat 93 angka kelangsungan hidup pasien pada stadium IA2, angka kelangsungan hidup pasien 89 pada stadium IB1,
terdapat 83 angka kelangsungan hidup pasien pada stadium IB2, angka kelangsungan hidup pasien 49 pada stadium II, 34 angka kelangsungan hidup
16
pasien pada stadium III, dan 3 pada pasien stadium IV Wilbur et al., 2014. Diharapkan melalui radiasi dan kemoterapi yang tepat dengan menggunakan
rejimen yang tepat terhadap pasien-pasien kanker serviks dapat meningkatkan angka kelangsungan hidup pasien karsinoma serviks, dan bahkan membantu
pasien untuk memperoleh kesembuhan total.
2.3 HER-2neu 2.3.1 Struktur HER2neu