Keberadaan Unit PPA Tugas dan Wewenang Unit PPA

commit to user 32 mengendalikan segala hak dan kewajiban wanita. Laki-laki merasa punya hak untuk melakukan kekerasan sebagai seorang bapak melakukan kekerasan terhadap anaknya agar menjadi tertib; 5 Orientasi peradilan pidana pada laki-laki Yakni posisi wanita sebagai istri di dalam rumah tangga yang mengalami kekerasan oleh suaminya diterima sebagai pelanggaran hukum, sehingga penyelesaian kasusnya sering ditunda atau ditutup. Alasan yang lazim dikemukakan oleh penegak hukum yaitu adanya legitimasi hukum bagi suami melakukan kekerasan sepanjang bertindak dalam konteks harmoni keluarga. Bagi korban kekerasan dalam rumah tangga undang-undang telah mengatur akan hak-hak yang dapat dituntut kepada pelakunya, antara lain : a Perlindungan dari pihak keluarga, Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan, advokat, lembaga sosial, atau pihak lainnya maupun atas penetapan perintah perlindungan dari Pengadilan; b Pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis; c Penanganan secara khusus berkaitan dengan kerahasiaan korban; d Pendamping oleh pekerja sosial dan bantuan hukum; e Pelayanan bimbingan rohani. Selain itu korban kekerasan dalam rumah tangga juga berhak untuk mendapatkan pelayanan demi pemulihan korban dari tenaga kesehatan, pekerja sosial, relawan pendamping dan atau pembimbing rohani. Pasal 10 UU No.23 Tahun 2004 tentang PKDRT.

3. Tinjauan Tentang Perlindungan Perempuan dan Anak PPA

a. Keberadaan Unit PPA

Ruang Pelayanan Khusus RPK merupakan suatu unit yang berada ditingkat Polda da Polres di seluruh Indonesia. RPK menangani perkara yang berhubungan dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta menerima laporan masyarakat mengenai kekerasan terhadap commit to user 33 perempuan dan anak. Hal tersebut untuk memberikan pelayanan dalam bentuk perlindungan terhadap korban dan kepada pelaku.

b. Tugas dan Wewenang Unit PPA

Dalam tugas dan wewenang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak berdasarkan Peraturan Kapolri No. Pol : 10 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Perlindungan Perempuan dan Anak di Lingkup Kepolisian Negara Republik Indonesia, antara lain : 1 Perdagangan Orang Human Trafficking Keppres No.88 Tahun 2002 tentang Rencana Aksi Nasional Penghapusan Perdagangan trafiking. Trafiking perempuan dan anak adalah segala tindakan pelaku trafiking yang mengandung salah satu atau lebih tindakan perekrutan, pengangkutan antar daerah dan antar negara, pemindah tanganan, pemberangkatan, penerimaan dan penampungan sementara perempuan dan anak. Dengan cara ancaman, penggunaan kekerasan verbal dan fisik, penculikan, penipuan, tipu muslihat, memanfaatkan posisi kerentanan, memberikan atau menerima atau keuntungan, dimana perempuan dan anak digunakan untuk tujuan pelacuran dan eksploitasi seksual, buruh migran legal maupun illegal, adopsi anak, pengantin pesanan, pembantu rumah tangga, pengemis, pengedaran obat terlarang, dan penjualan organ tubuh, serta bentuk lainnya. 2 Penyelundupan Manusia People Smuggling Penyelundupan pada umumnya dipahami sebagai pengadaan atau pengangkatan manusia untuk mendapatkan keuntungan untuk masuk secara ilegal ke dalam sebuah negara dengan menyediakan fasilitas untuk masuk atau melintasi sebuah negara secara ilegal, serta melibatkan para migran yang setuju dengan kegiatan tersebut. Dalam penyelundupan manusia terdapat 3 unsur penting, yaitu : a Unsur kecurangan b Unsur penipuan commit to user 34 c Unsur pemaksaan 3 Kekerasan a Secara Umum Yakni kekuatan fisik atau perbuatan fisik yang menyebabkan orang lain secara fisik tidak berdaya, tidak mampu melakukan pelawanan atau pembelaan. b Secara Keluarga Menurut Pasal 1 Undang-Undang No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang dimaksud adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga. 4 Susila Perkosaan, Pelecehan, Pencabulan Yakni tindak pidana atas kehormatan yang diatur dalam Pasal 285 KUHAP yang didalamnya berisi bahwa telah terjadi pemaksaan kehendak baik secara kekerasan maupun dengan ancaman kekerasan kepada wanita untuk bersetubuh dengan si pelaku sehingga terjadi pelecehan seksual yang sering berakibat trauma yang berkepanjangan bagi si korban. 5 Vice Perjudian dan Prostitusi Yakni perilaku yang melibatkan adanya resiko kehilangan yang berharga dan melibatkan interaksi sosial serta adanya unsur kebebasan untuk memilih apakah akan mengambil resiko kehilangan tersebut atau tidak. 6 Pornografi dan Pornoaksi Rancangan Undang –Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi memberikan definisi mengenai pornografi dan pornoaksi. Pornografi adalah substansi dalam media atau alat komunikasi yang dibuat commit to user 35 untuk menyampaikan gagasan –gagasan yang mengeksploitasi seksual, pencabulan, atau erotik. Sedangkan pornoaksi adalah perbuatan mengeksploitasi seksual, pencabulan atau erotic dimuka umum. 7 Money Laundering dari Hasil Kejahatan Terhadap Perempuan dan Anak Pasal 2 Undang-Undang No.15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan hasil kejahatan terhadap perempuan dan anak antara lain, penyelundupan tenaga kerja, penyelundupan imigran, narkotika, psikotropika, perdagangan manusia, penculikan, perjudian, dan prostitusi. 8 Adopsi ilegal 9 Masalah Perlindungan Anak sebagai korban atau tersangka 10 Perlindungan korban, saksi, keluarga, dan teman 11 Kasus–kasus dimana pelakunya adalah perempuan dan anak

c. Dasar Hukum Keberadaan Unit PPA

Dokumen yang terkait

Pengalaman Remaja Putri Korban Kekerasan Seksual di Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Medan

1 71 125

Perlindungan Hukum terhadap Anak Korban Tindak Pidana Hubungan Seksual Sedarah (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Binjai

7 146 111

Preferensi Penghuni dalam Memilih Rumah Tinggal (Studi Kasus: Komplek Perumahan Cemara Asri)

12 84 100

Analisis Yuridis Tindak Pidana Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Rumah Tangga Menurut Hukum Positif Indonesia Sebagai Wujud Hukum Berkeadilan Gender

5 100 136

Tinjauan Hukum Terhadap Anak Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Putusan Pengadilan Negeri Medan No.1345/Pid. B/2010/PN/Medan)

0 66 146

Faktor-faktor Penyebab Tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Dampaknya Terhadap Korban” (Studi Kasus Pada 3 Orang Korban KDRT yang Ditangani oleh Yayasan Pusaka Indonesia dan PKPA).

6 93 106

Penelantaran Istri Oleh Suami Sebagai Bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dan Penerapan Hukumnya (Studi Kasus No: 378/Pid.B/2007/PN-Medan) dan (STUDI KASUS No: 1921/Pid.B/2005/PN-Medan)

1 44 93

UPAYA UNIT PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK (PPA) POLRESTA BANDAR LAMPUNG DALAM RANGKA PENAGGULANGAN TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

1 15 59

PELAKSANAAN PENYIDIKAN TERHADAP TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) OLEH SUAMI TERHADAP ISTRI (Studi di Wilayah Kepolisian Resort Tanggamus)

2 15 53

PEMERIKSAAN TINDAK PIDANA OLEH UNIT PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK (PPA): PROSES, KENDALA Pemeriksaan Tindak Pidana Oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) : Proses, Kendala dan Solusinya (Studi Kasus di Polres Klaten).

0 2 15