Pembahasan Pelaksanaan Pemeriksaan Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah

commit to user 49 Tersangka sebagai suami tidak tahu akan kegunaan uang hasil pinjaman tersebut; 6 Tersangka menerangkan bahwa pada saat kejadian tersebut diatas korban tidak melakukan perlawanan. h. Barang Bukti Tidak dilakukan penyitaan.

5. Pembahasan

Berdasarkan Berita Acara Pendapat di Kepolisian Resort Sukoharjo, tanggal 11 Maret 2009, antara lain : a. Pasal 44 ayat 1 UURI No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. 1 Setiap Orang Setiap orang atau perseorangan yang telah melakukan tindakan kekerasan fisik terhadap saksi adalah suami saksi sendiri yaitu tersangka AGUS SUYANTO Bin TRI SUTRISNO yang dikuatkan dari keterangan saksi –saksi, yaitu : a Saksi korban SRI HARTATIK Menerangkan bahwa yang telah melakukan kekerasan fisik terhadap saksi adalah suami saksi sendiri yaitu tersangka AGUS SUYANTO Bin TRI SUTRISNO; b Saksi MURTINI Menerangkan bahwa,saksi melihat sendiri bahwa yang telah melakukan kekerasan fisik terhadapa korban SRI HARTATIK adalah tersangka AGUS SUYANTO Bin TRI SUTRISNO; c Saksi GIYANTO Menerangkan bahwa saksi melihat sendiri bahwa yang telah melakukan kekerasan fisik terhadap korban SRI HARTATIK adalah Tersangka AGUS SUYANTO Bin TRI SUTRISNO dan melerai keduanya saat kejadian; commit to user 50 d Saksi AGUS NUR SANJOYO Menerangkan bahwa saksi me;lihat sendiri bahwa yang telah melakukan kekerasan fisik terhadap korban SRI HARTATIK adalah Tersangka AGUS SUYANTO Bin TRI SUTRISNO. 2 Melakukan Perbuatan Kekerasan Fisik Dalam Lingkup Rumah Tangga Perbuatan Kekerasan Fisik tersebut dilakukan oleh Tersangka AGUS SUYANTO Bin TRI SUTRISNO terhadap istrinya SRI HARTATIK dilakukan dengan cara Tersangka menampar dengan tangan kanan, serta menendang dengan menggunakan kaki kanan, hal ini dikuatkan dengan keterangan para saksi, yaitu : a Saksi korban SRI HARTATIK Menyatakan bahwa perbuatan kekerasan fisik tersebut dilakukan oleh Tersangka dengan cara menampar sebanyak 1 kali dengan menggunakan tangan kanan mengenai bagian telinga dan menendang dengan menggunakan kaki kanan sebanyak 1 kali mengenai bagian pinggang; b Saksi GIYANTO Menerangkan bahwa perbuatan kekerasan fisik tersebut dilakukan oleh Tersangka dengan cara menendang dengan kaki kanan sebanyak 1 kali mengenai bagian kepala, memukul dengan menggunakan tangan kanan dikepala mengenai bagian rambut kepala serta korban dijambak rambutnya; c Saksi MURTINI Menerangkan bahwa kekerasan fisik tersebut dilakukan oleh Tersangka dengan cara sewaktu duduk korban ditendang menggunakan kaki kanan lalu dipukul dengan tangan kanan; commit to user 51 d Saksi AGUS NUR SANJOYO Menerangkan bahwa kekerasan fisik tersebut dilakukan oleh Tersangka yaitu korban ditendang menggunakan kaki kanan 1 kali mengenai bagian pinggang. b. Pasal 44 ayat 4 UU RI No.24 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga 1 Dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya. Bahwa perbuatan kekerasan fisik tersebut dilakukan oleh Tersangka AGUS SUYANTO Bin TRI SUTRISNO yang merupakan suami sah dari korban SRI HARTATIK yang dikuatkan dengan Duplikat Kutipan Akta Nikah No. 32 II PW 01 131 99 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama KUA Kab. Sragen. 2 Tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalani pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari. Bahwa akibat dari kekerasan fisik yang dilakukan Tersangka AGUS SUYANTO Bin TRI SUTRISNO terhadap korban SRI HARTATIK, tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalani pekerjaan, jabatan, mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari berdasarkan hasil Visum Et Repertum dari RSUD Sukoharjo dengan No.445 242 2009 pada tanggal 05 Januari 2009, korban menderita nyeri ditelinga sebelah kiri yang disebabkan oleh pukulan benda tumpul dan merupakan kwalifikasi luka ringan. Berdasarkan hasil pembahasan tersebut diatas dan keterangan para saksi dan tersangka AGUS SUYANTO Bin TRI SUTRISNO, bahwa tersangka telah terbukti bersalah telah melakukan tindak pidana melakukan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat 1 UU RI No.23 Tahun 2004 dan atau Pasal 44 ayat 4 UU RI No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan commit to user 52 Kekerasan Dalam Rumah Tangga, dan perkaranya cukup kuat untuk diajukan ke Sidang Pengadilan Negeri Sukoharjo untuk mendapatkan Putusan. Oleh karena itu, menurut Penulis bahwa tersangka sudah memenuhi unsur-unsur delik yang tercantum dalam Pasal 44 ayat 1 UU RI No.23 Tahun 2004 dan atau Pasal 44 ayat 4 UU RI No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, untuk itu perkara tersebut cukup bukti untuk dapat ditingkatkan ke Tahap Penuntutan.

B. Hambatan Dalam Pelaksanaan Pemeriksaan Tindak Pidana Kekerasan

Dalam Rumah Tangga Oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak di Kepolisian Resort Sukoharjo Pelaksanaan pemeriksaan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga terkadang dihadapkan pada suatu kasus yang sulit dan rumit. Maka dengan itu, para penyidik dituntut untuk mempunyai keahlian khusus dan ketrampilan. Selain itu juga diperlukan pengalaman dengan cara belajar dari seniornya di lapangan. Dalam melakukan penyidikan pastilah tidak selalu berjalan lancar dan kadang menemui berbagai hambatan. Hambatan- hambatan inilah yang membuat penyidik kesulitan dalam mengungkap suatu kasus atau membuat jelas suatu perkara pidana. Hambatan-hambatan itu bisa datang dari luar eksternal dan dari dalam internal, antara lain : 1. Hambatan Dalam internal Hambatan dari dalam yang meliputi pendanaan dan keterbatasan Sumber Daya Manusia, yaitu : a Belum adanya Peraturan Pemerintah sebagai petunjuk teknis untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor. 23 Tahun 2004 tentang PKDRT; b Adanya substansi hukum lain atau peraturan Perundang-undangan yang tidak memihak pada perempuan korban kekerasan dalam rumah

Dokumen yang terkait

Pengalaman Remaja Putri Korban Kekerasan Seksual di Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Medan

1 71 125

Perlindungan Hukum terhadap Anak Korban Tindak Pidana Hubungan Seksual Sedarah (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Binjai

7 146 111

Preferensi Penghuni dalam Memilih Rumah Tinggal (Studi Kasus: Komplek Perumahan Cemara Asri)

12 84 100

Analisis Yuridis Tindak Pidana Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Rumah Tangga Menurut Hukum Positif Indonesia Sebagai Wujud Hukum Berkeadilan Gender

5 100 136

Tinjauan Hukum Terhadap Anak Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Putusan Pengadilan Negeri Medan No.1345/Pid. B/2010/PN/Medan)

0 66 146

Faktor-faktor Penyebab Tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Dampaknya Terhadap Korban” (Studi Kasus Pada 3 Orang Korban KDRT yang Ditangani oleh Yayasan Pusaka Indonesia dan PKPA).

6 93 106

Penelantaran Istri Oleh Suami Sebagai Bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dan Penerapan Hukumnya (Studi Kasus No: 378/Pid.B/2007/PN-Medan) dan (STUDI KASUS No: 1921/Pid.B/2005/PN-Medan)

1 44 93

UPAYA UNIT PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK (PPA) POLRESTA BANDAR LAMPUNG DALAM RANGKA PENAGGULANGAN TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

1 15 59

PELAKSANAAN PENYIDIKAN TERHADAP TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) OLEH SUAMI TERHADAP ISTRI (Studi di Wilayah Kepolisian Resort Tanggamus)

2 15 53

PEMERIKSAAN TINDAK PIDANA OLEH UNIT PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK (PPA): PROSES, KENDALA Pemeriksaan Tindak Pidana Oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) : Proses, Kendala dan Solusinya (Studi Kasus di Polres Klaten).

0 2 15