commit to user 31
4 Penelantaran Rumah Tangga
Menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangga orang lain yang berada di bawah kendali dipenjara paling lama 3 tahun dengan
denda paling banyak Rp 15 juta. 5
Pidana Tambahan berupa : a
Pembatasan gerak pelaku baik yang bertujuan untuk menjauhkan pelaku dari korban dalam jarak dan waktu tertentu, maupun
pembatasan hak-hak tertentu dari pelaku; b
Penetapan pelaku mengikuti program konseling dibawah pengawasan lembaga tertentu.
b. Faktor – Faktor Penyebab Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Faktor-faktor penyebab kekerasan dalam rumah tangga antara lain, sebagai berikut :
1 Pembelaan atas kekuasaan laki-laki
Yakni laki-laki dianggap sebagai superioritas sumber daya dibandingkan dengan wanita, sehingga mampu mengatur dan
mengendalikan wanita; 2
Diskriminasi dan pembatasan dibidang ekonomi Yakni diskriminasi dan pembatasan kesempatan bagi wanita
untuk bekerja mengakibatkan wanita istri ketergantungan terhadap suami, dan ketika suami kehilangan pekerjaan maka istri mengalami
tindakan kekerasan; 3
Beban pengasuhan anak Yakni Istri yang tidak bekerja, menjadikannya menanggung
beban sebagai pengasuh anak. Ketika terjadi hal yang tidak diharapkan terhadap anak, maka suami akan menyalahkan istri
sehingga tejadi kekerasan dalam rumah tangga; 4
Wanita sebagai anak-anak Yakni konsep wanita sebagai hak milik bagi laki-laki menurut
hukum mengakibatkan keleluasaan laki-laki untuk mengatur dan
commit to user 32
mengendalikan segala hak dan kewajiban wanita. Laki-laki merasa punya hak untuk melakukan kekerasan sebagai seorang bapak
melakukan kekerasan terhadap anaknya agar menjadi tertib; 5
Orientasi peradilan pidana pada laki-laki Yakni posisi wanita sebagai istri di dalam rumah tangga yang
mengalami kekerasan oleh suaminya diterima sebagai pelanggaran hukum, sehingga penyelesaian kasusnya sering ditunda atau ditutup.
Alasan yang lazim dikemukakan oleh penegak hukum yaitu adanya legitimasi hukum bagi suami melakukan kekerasan sepanjang
bertindak dalam konteks harmoni keluarga. Bagi korban kekerasan dalam rumah tangga undang-undang
telah mengatur akan hak-hak yang dapat dituntut kepada pelakunya, antara lain :
a Perlindungan dari pihak keluarga, Kepolisian, Kejaksaan,
Pengadilan, advokat, lembaga sosial, atau pihak lainnya maupun atas penetapan perintah perlindungan dari Pengadilan;
b Pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis;
c Penanganan secara khusus berkaitan dengan kerahasiaan korban;
d Pendamping oleh pekerja sosial dan bantuan hukum;
e Pelayanan bimbingan rohani. Selain itu korban kekerasan dalam
rumah tangga juga berhak untuk mendapatkan pelayanan demi pemulihan korban dari tenaga kesehatan, pekerja sosial, relawan
pendamping dan atau pembimbing rohani. Pasal 10 UU No.23 Tahun 2004 tentang PKDRT.
3. Tinjauan Tentang Perlindungan Perempuan dan Anak PPA