9. Nitrogen
Nitrogen sebagai salah satu nutrient terdapat dalam protein. Sedangkan protein merupakan komposisi utama plankton dan sebagai dasar semua jaringan
makanan yang bertalian dengan air. Dalam plankton terdapat 50 protein atau 7 sampai 10 nitrogen. Ada tiga tendon gudang nitrogen dalam alam. Pertama
ialah udara, kedua senyawa anorganik nitrat, nitrit, ammoniak, dan ketiga ialah senyawa organik protein,urea,dan asam urik. Nitrogen terbanyak ada di udara
lebih kurang 78 dari volumenya.
Nitrogen juga terdapat sebagai bahan organik dan diubah menjadi ammonia oleh bakteri sehingga menghasilkan bau busuk dan bisa menyebabkan permukaan
air menjadi pekat sehingga tidak dapat ditembus cahaya matahari. Nitrogen organik terikat pada unsur pokok sel mahluk hidup seperti misalnya purin, peptida, asam-
asam amino, dan dalam air limbah domestik. Kebanyakan dari nitrogen organik berada dalam bentuk protein-protein atau produk yang diakibatkan oleh degradasi
penurunan kadar
nilai. Nitrogen organik berubah menjadi ammoniak dengan proses pembusukan
secara anaerobik, sedangkan nitrit atau nitrat secara aerobik. Nitrogen anorganik
seperti ammonia, nitrit, gas nitrogen dapat terlarut dalam air. Nitrogen nitrit jarang terjadi dalam konsentrasi yang lebih besar dari 1 mgL di dalam air limbah dan
selokan selokan. Terdapatnya nitrit dengan demikian dapat menunjukkan adanya air limbah yang pembenahannya tidak sempurna. Nitrat mewakili produk akhir dari
pengoksidasian zat yang bersifat nitrogen. 10. DO Dissolved Oxygen
Oksigen terlarut dalam perairan merupakan faktor penting sebagai pengatur metabolisme tubuh organisme untuk tumbuh dan berkembang biak. Sumber
oksigen terlarut dalam air berasal dari difusi oksigen yang terdapat di atmosfer, arus
16
Universitas Sumatera Utara
atau aliran air melalui air hujan serta aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan air dan fitoplankton Novonty and Oleom, 1994.
Difusi oksigen atmosfer ke air terjadi secara langsung pada kondisi air diam karena pergolakan massa air oleh angin. Difusi oksigen dari atmosfer ke perairan
pada hakekatnya berlangsung lambat, meskipun terjadi pergolakan massa air. Keberadaan oksigen terlarut di perairan sangat dipengaruhi oleh suhu, salinitas,
turbulensi air, dan tekanan atmosfer. Kadar oksigen akan berkurang dengan semakin meningkatnya suhu,
ketinggian, dan berkurangnya tekanan atmosfer Jeffries and Mills, 1996. Penyebab utama berkurangnya kadar oksigen terlarut dalam air disebabkan oleh
adanya zat pencemar yang dapat mengkonsumsi oksigen. Zat pencemar tersebut terdiri dari bahan-bahan organik dan anorganik yang berasal dari berbagai sumber,
seperti kotoran hewan dan manusia, bahan-bahan buangan dari industri maupun rumah tangga.
Menurut Connel and Miller 1995, sebahagian besar dari zat pencemar yang menyebabkan oksigen terlarut berkurang adalah limbah organik. Menurut Lee
et al. 1978, kandungan oksigen terlarut pada suatu perairan dapat digunakan sebagai indikator kualitas perairan, seperti yang terlihat pada tabel berikut :
Tabel 2.2. Status kualitas air berdasarkan kandungan DO Lee et al, 1978. No
Kadar oksigen terlarut Status kualitas air
1 6
Tidak tercemar sd tercemar sangat ringan
2 4,5 -- 6,4
Tercemar ringan 3
2,0 -- 4,4 Tercemar sedang
4 2,0
Tercemar berat
17
Universitas Sumatera Utara
DO Dissolved Oxygen yang menunjukkan jumlah kandungan oksigen didalam air dapat digunakan sebagai indikasi seberapa besar jumlah pengotoran
limbah. Semakin tinggi oksigen terlarut maka semakin kecil tingkat pencemaran. kandungan oksigen di perairan dapat dijadikan petunjuk tentang adanya
pencemaran bahan organik dengan bertambahnya dekomposisi dalam menguraikan limbah yang masuk dalam perairan Nybakken, 1982. Prinsip analisa oksigen
terlarut berlangsung oleh adanya oksigen dalam sampel yang akan mengoksidasi MnSO
4
yang ditambahkan kedalam larutan pada keadaan alkalis, sehingga terjadi endapan MnO
2
. Dengan penambahan asam sulfat dan kalium iodida maka akan dibebaskan iodine yang ekuivalen dengan oksigen terlarut. Iodin yang dibebaskan
tersebut kemudian dianalisa dengan metode titrasi iodometris yaitu dengan larutan standard tiosulfat dengan indikator kanji, dengan reaksi sebagai berikut :
MnSO
4
+ 2 KOH MnOH
2
+ K
2
SO
4
MnOH
2
+ ½ O
2
MnO
2
+ H
2
O MnO
2
+ 2 KI + 2 H
2
O MnOH
2
+ I
2
+ 2 KOH pada pH rendah I
2
+ 2 S
2
O
3 =
S
4
O
6 =
+ 2 I
-
Hubungan antara kadar oksigen terlarut dengan suhu menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu maka kelarutan oksigennya semakin berkurang. Baku mutu air
laut kegiatan wisata bahari untuk konsentrasi oksigen terlarut yang ditetapkan sesuai dengan PP No.82 Tahun 2001 yaitu dari 3 mgL.
11. COD Chemical Oxygen Demand