tinggi terhadap kepekatan total padatan tersuspensi, namun total padatan tersuspensi dapat menyebabkan penurunan populasi tumbuhan dalam air,hal ini
disebabkan oleh turunnya penetrasi cahaya kedalam air Connel dan Miller, 1995. Oleh karena itu penentuan padatan tersuspensi sangat berguna dalam analisis
perairan dan buangan domestik yang tercemar serta dapat digunakan untuk mengevaluasi mutu air, maupun menentukan efisiensi unit pengolahan.
Berdasarkan Kepmen-LH No 51 Tahun 2004 tentang baku mutu air laut untuk biota laut Total padatan tersuspensi sebesar 20 mg l.
5. Keasaman
pH
Karakteristik limbah yang memerlukan pemeriksaan terperinci adalah pH. Pada waktu limbah industri disalurkan kedalam saluran saluran air kotor umum,
perlu dipastikan bahwa pH nya berada antara 5,5 sampai 8,5. Akan tetapi jika volume limbah industri tersebut komparatif besar, pH nya harus berada dalam batas
yang lebih sempit yaitu 7 sampai dengan 8. Banyak limbah industri bersifat alkali keras, misalnya buangan limbah industri pabrik kulit, pembuatan gas karbit,
penggosokan tekstil, pencelupan dengan cat dan sulfur. dapat juga bersifat asam keras misalnya buangan dari pembuatan asam, pencelupan wool, karbonisasi kapas,
serta pengalengan buah-buahan.
Derajat keasaman suatu perairan dipengaruhi beberapa faktor antara lain oleh proses fotosintesis biologi dan adanya berbagai jenis kation dan anion
diperairan tersebut. Air yang normal memiliki pH antara 6,5-7,5. Perubahan pH ini karena adanya buangan asam basa dari suatu industri. Merujuk pada baku mutu air
laut untuk kegiatan wisata bahari Kepmen LH No. 51 Tahun 2004 tentang baku mutu air laut untuk biota laut yaitu pH 7 – 8,5. Sedangkan air limbah domestik
yang normal biasanya mengandung sedikit basa. Pengendalian pH suatu limbah sangat berguna dan sesuai dengan susunan yang cocok untuk organisme-organisme
12
Universitas Sumatera Utara
khusus yang terlibat dalam pembenahan air limbah dan sampah industri dengan
proses-proses biologis. 6. Sulfur
Sulfur atau belerang adalah unsur kimia di dalam sistim periodik yang mempunyai simbol S dan nomor atom 16. Sulfur bukan logam multivalen yang
berlimpah, tanpa rasa dan tanpa bau. Sulfur, dalam bentuk aslinya, adalah satu kristal padat yang berwarna kuning. Dalam alam ia ditemukan dalam bentuk unsur
murni atau dalam bentuk mineral sulfida atau sulfat. Ia merupakan unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino yaitu sisteina dan
metionina. Secara komersilnya, sulfur digunakan terutama dalam baja dan juga dalam mesiu, korek api, racun serangga dan racun jamur.
Hidrogen sulfida H
2
S dikenal dengan nama sulfana, sulfur hidrida, gas asam sour gas, sulfurated hydrogen, asam hidrosulfurik, dan gas limbah sewer
gas. Asam sulfida merupakan gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk. Gas ini dapat timbul dari aktivitas biologis ketika
bakteri mengurai bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen aktivitas anaerobik, Seperti di rawa, dan saluran pembuangan kotoran. Gas ini juga muncul pada gas
yang timbul dari aktivitas gunung berapi dan gas alam.
Sebagai suplemen, belerang tersedia dalam dua bentuk , dimetil sulfoxide DMSO dan methylsulfonylmethane MSM. Sekitar 15 dari DMSO terurai
menjadi MSM dalam tubuh. Kedunya digunakan sebagai pengobatan untuk rasa
sakit. DMSO terjadi secara alami di beberapa tanaman seperti ekor kuda, buah-
buahan dan sayuran dan susu. Suplemen menggabungkan DMSO dengan peroksida hidrogen. MSM penting dalam kesehatan karena membantu membentuk jaringan
ikat tulang rawan, tendon dan ligamen. Hal ini juga dapat memperlambat impuls
saraf yang mengirimkan sinyal rasa sakit, mengurangi rasa sakit.
DMSO merupakan produk sampingan kimia pembuatan kertas dan
13
Universitas Sumatera Utara
digunakan sebagai pelarut industri, juga untuk tujuan pengobatan. Makanan dan obat administrasi telah disetujui untuk menggunakan DMSO intravesical artinya
dokter menanamkannya dalam kandung kemih. Hal ini juga digunakan dalam krim dan diminum untuk sakit serta kondisi lain. Tidak seperti MSM, DMSO diserap
melalui kulit.
7. Adanya