digunakan sebagai pelarut industri, juga untuk tujuan pengobatan. Makanan dan obat administrasi telah disetujui untuk menggunakan DMSO intravesical artinya
dokter menanamkannya dalam kandung kemih. Hal ini juga digunakan dalam krim dan diminum untuk sakit serta kondisi lain. Tidak seperti MSM, DMSO diserap
melalui kulit.
7. Adanya
Radioaktivitas Pada
Air
Adanya radioaktivitas pada air limbah dikarenakan adanya bahan sisa radioaktif dari suatu industri maupun dari bahan-bahan yang mengandung
radioaktif. Limbah radioaktif dapat berasal dari pemanfaatan sumber radioaktif dari suatu industri, rumah sakit diagnostik dan therapy, dan laboratorium. Limbah
radioaktif dapat diklassifikasikan atas dasar jumlah radiasi dan jenis radiasi yang
memancar. Umumnya limbah radioaktif dibagi menjadi menjadi dua yaitu :
a. Limbah radioaktif tingkat tinggi High Level Waste. b. Limbah radioaktif Tingkat rendah Low Level Waste.
Sumber radioaktif itu sendiri berasal dari
: a. Alam lingkungan kita sendiri yang telah mendapatkan radioaktif alam seperti dari
tanah, sinar kosmik sebagai akibat peluruhan Uranium dan Thorium. b. Industri-industri yang memanfaatkan tenaga nuklir.
c. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir PLTN. Penggunaan teknologi nuklir dapat menghasilkan limbah radioaktif yang
tidak terpakai, maupun bahan bekas serta peralatan yang terkena zat radioaktif atau menjadi radioisotop karena operasi nuklir dan tidak dapat digunakan lagi. Hal ini
merupakan kendala untuk pengembangan lebih lanjut, sehingga diperlukan pemecahan dengan menggunakan suatu metode analisis yang tepat yaitu “Cost
Benefit Analysis”
14
Universitas Sumatera Utara
8. Adanya Bahan–bahan Logam Berat
Berbagai kandungan logam berat yang ada dalam air limbah antara lain: cromium, tembaga, merkuri, timbal, cadmium, nikel, seng. Bahan kimia ini yang
sering mencemari sumber air minum lewat air buangan oleh industri, namun bahan ini tidak disangkal juga bahwa sebagian berasal dari limbah pertanian akibat bahan
dari campuran pestisida terutama Hg. Pencemaran logam berat dapat terjadi pada air laut tempatnya para nelayan
mencari ikan yang pada akhirnya masyarakat mengkonsumsi ikan tersebut. Logam berat tersebut masuk kedalam tubuh manusia lewat ikan-ikan yang telah
mengandung merkuri karena air laut terkena pencemaran. Efek toksisitas merkuri terutama pada susunan sarap pusat, ginjal, saluran pencernaan dan gangguan pada
mata serta kardiovaskuler dimana Hg ini terakumulasi. Untuk logam Hg kadar 0,001 ppm yang relatif rendah belum berbahaya
bagi biota laut perairan terutama ikan, sesuai dengan Kepmen KLH N0 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut untuk beberapa logam berat pada tabel 2.1
berikut.
Tabel 2.1. Baku Mutu air laut untuk beberapa logam berat No Logam
terlarut Satuan
Baku Mutu 1 Raksa
Hg mgL
0,001 2 Kromium
Cr mgL
0,005 3 Timbal
Pb mgL
0,008 4 Kadmium
Cd mgL
0,001 5 Zinkum
Zn mgL
0,05 6 Nikel
Ni mgL
0,05
15
Universitas Sumatera Utara
9. Nitrogen