Keberadaan atau Dampak Minyak dan Lemak Terhadap Lingkungan

14

2.1.3 Keberadaan atau Dampak Minyak dan Lemak Terhadap Lingkungan

Sumber utama dari pencemaran minyak dan lemak umumnya adalah rumah tangga dan industri. Mikroorganisme merupakan organisme yang paling berperan dalam dekomposisi minyak di laut. Setelah kira-kira tiga bulan, hanya tinggal 15 dari volume minyak yang mencemari air masih tetap terdapat di dalam air. Jika pencemaran minyak terjadi di pantai, penghilangan minyak mungkin lebih cepat karena minyak akan melekat pada benda-benda padat seperti batu dan pasir yang mengalami kontak dengan air yang tercemar tersebut. Pencemaran air oleh minyak sangat merugikan karena dapat menimbulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Adanya minyak menyebabkan penetrasi sinar ke dalam air berkurang. Ternyata intensitas sinar di dalam air sedalam 2 meter dari permukaan air yang mengandung minyak 90 lebih rendah dari pada intensitas sinar pada kedalaman yang sama di dalam air yang bening. 2. Konsentrasi oksigen terlarut menurun dengan adanya minyak karena lapisan film minyak menghambat pengambilan oksigen oleh air. 3. Adanya lapisan minyak pada permukaan air akan mengganggu burung- burung yang ada didalam air. 4. Penetrasi sinar oksigen yang menurun dengan adanya minyak dapat mengganggu kehidupan tanaman-tanaman yang ada dalam air. Khaerudin, 2003 Keberadaan minyak dan lemak terdapat dua macam emulsi yang terbentuk antara minyak dengan air, yaitu emulsi minyak dalam air dan emulsi air dalam minyak. Emulsi minyak dalam air terjadi jika droplet-droplet minyak Universitas Sumatera Utara 15 terdispersi di dalam air dan distabilkan dengan intraksi kimia dimana air menutupi permukaan droplet-droplet tersebut. Hal ini terjadi terutama di dalam air yang berombak, dan droplet-droplet minyak tersebut tidak terdispersi pada permukaan air, melainkan menyebar di dalam air. Beberapa di antara droplet minyak, terutama yang terikat dengan partikel mineral, akan menjadi lebih berat dan akhirnya mengendap ke bawah. Emulsi air dalam minyak terbentuk jika droplet-droplet air ditutupi oleh lapisan minyak. Emulsi ini distabilkan oleh interaksi di antara droplet-droplet air yang tertutup. Emulsi semacam ini terlihat sebagai lapisan yang mengapung pada permukaan air. Kadang-kadang kandungan air dalam droplet-droplet minyak cukup tinggi, maka volume totalnya menjadi lebih besar dibandingkan dengan minyak aslinya. Kristanto, 2002 Dampak limbah minyak dan lemak jika dibuang tanpa diolah terlebih dahulu akan menimbulkan akibat dan resiko terhadap kesehatan manusia, keseimbangan lingkunganekologi dan keindahanestetika lingkungan. Limbah panas dapat merusak keseimbangan oksigen dalam air, hal ini disebabkan karena kelarutan oksigen dalam air menjadi kecil akibat kenaikan suhu. Kenaikan suhu akibat limbah termik dapat menyebabkan kecepatan penggunaan oksigen oleh reaksi biokimia menjadi besar akibat kenaikan suhu. Air limbah yang banyak mengandung materi tersuspensi dapat menyebabkan kerugian bagi usaha perikanan. Materi tersuspensi akan menyebabkan pula terhambatnya penetrasi cahaya, dengan adanya hambatan penetrasi cahaya maka laju fotosintesis jadi terhambat. Universitas Sumatera Utara 16 Air yang tercemar sering kali mengeluarkan bau yang yang sangat menusuk hidung atau berubah warna menjadi hitam, hijau, coklat ataupun merah tergantung dari jenis pencemar yang ada. Kejadian ini sangat mengganggu segi keindahan yang di miliki air. Said dan Dev, 1996 2.2 Proses Pengolahan Minyak dan Lemak 2.2.1 Proses Refining Refining adalah salah satu aspek kimia dalam proses pengolahan minyak dan lemak. Minyak dan lemak kasar mengandung pengotoran yang dapat menyebabkan aroma ataupun warna yang kurang menyenangkan ataupun mempengaruhi mutunya. Pengotoran tersebut adalah asam lemak bebas, fosfolipida, karbohidrat, protein beserta hasil degradasinya, air serta pigmen dan hasil oksidasi lemak. Proses refining : 1. Settling dan degumming Yang termasuk didalamnya adalah memanaskan lemak dalam jangka waktu tertentu sehingga terpisah dari fase air yang mengandung protein, fosfolipida dan karbohidrat. Untuk kondisi tertentu, minyak yang mengandung fosfolipid dilakukan pekerjaan pendahuluan yang disebut degumming dengan cara menambahkan air sejumlah 2-3 dan campuran ini diaduk pada temperatur 50 o

2. Netralisasi

C dan dipisahkan dengan cara dekantasi atau sentrifugasi. Untuk menghilangkan asam lemak bebas, sejumlah NaOH dicampurkan kedalam lemak dan dipanaskan sehingga membentuk fase air. Fase air ini Universitas Sumatera Utara